Minggu, 02 Mei 2010

Outline (Rencana Kerja) / Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas; susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. kerangka karangan; rencana penulisan, dibuat untuk mempermudah penulisan agar tidak keluar dari tema atau topik yang dituju. Pembuatan kerangka karangan penting agar tulisan atau artikel tidak kaku atau agar penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya. Terutama bagi penulis pemula, pembuatan kerangka karangan ini sangat dianjurkan. Adapun penulis profesional yang telah terbiasa menulis artikel, nampaknya tidak terlalu memerlukan kerangka karangan yang mendetail, cukup garis besar atau pokok-pokok yang akan ditulis


Manfaat kerangka karangan:

* Untuk menyusun karangan secara teratur secara teratur.
* Memudahkan penulis menciftakan klimaks yang berbeda-beda.
* Menghindari penggarap sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
* Memudahkan penulis untuk mencari materi .
* Memahami isi sebuah buku atau karangan.
* Mengetahui isi sebuah buku atau karangan.


Pola susunan kerangka :

a. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu barang, hal, atau peristiwa suadh di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya itu .

b. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang inheren dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis .
1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.

Berdasar Sifat Rinciannya:
1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) topiknya tidak kompleks
b) akan segera digarap

2) Kerangka Karangan Formal:
terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) topiknya sangat kompleks
b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar