tag:blogger.com,1999:blog-91755607892459880432024-03-13T03:04:00.328-07:00permatapermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-68084730580424359272012-06-06T08:06:00.001-07:002012-06-06T08:06:16.933-07:00Pendapat pribadi tentang kasus PT Asuransi Prisma Indonesia<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Menurut pendapat saya tentang kasus PT Asuransi Prisma
Indonesia adalah dalam kasus ini telah terjadi pelepas tanggung jawaban karena
perusahaan tersebut tidak dapat lagi menyongka modal dan disinyalir memiliki
jumlah hutang lebih banyak dari pada
aseet yang dimiliki.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sehingga Asuransi Prisma memutuskan mempailitkan diri
sendiri. Permohonan pailit itu diajukan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Kini, persidangan perkara No. 01/Pailit/2010/PN.NIAGA.JKT.PST yang dipimpin
hakim Sugeng Riyono itu tengah memasuki tahap pembuktian.</div>
<div class="MsoNormal">
Permohonan pailit terhadap perusahaan asuransi sebenarnya
harus diajukan oleh Menteri Keuangan sendiri. Namun lantaran izin usaha telah
dicabut, Asuransi Prisma yakin bisa mengajukan permohonan pailit sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Daftar Kreditur Yang Disebutkan Dalam Permohonan Pailit<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan catatan 2007/2008<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1 PT Dekal Indonesia Rp305,152 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2 IBS RE Jakarta Rp127,157 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3 IBS RE Singapore Rp260,897 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4 Pana Harrison RE Rp514,336 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5 PT Parolamas Rp122,486 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
6 PT Reasuransi Internasional Indonesia Rp276,138 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
7 Trinity RE Rp215,055 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
8 PT Tugu Re Rp276,507 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
9 PT Nasre Rp162,965 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
10 Korean Reins Company Rp152,309 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
11 Tugu Insurance Company Rp222,340 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
12 PT Indoturbine Rp992,665 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
13 PT Bukit Makmur Mandiri Rp327,290 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
14 PT Radita Rp251,999 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
15 PT Manunggal Bhakti Suci Rp173,699 juta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pascapencabutan izin usaha pada 13 Mei 2008, Asuransi Prisma
secara sukarela melakukan pembubaran diri (likuidasi). Hal itu diputuskan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 17 Juni 2008. Hasil kesepakatan RUPS lalu
dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi prisma Indonesia
No. 1 tertanggal 11 Juli 2008. Dengan demikian, terhitung sejak 17 Juni 2008,
PT Asuransi Prisma berada dalam proses likuidasi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Likuidasi itu kemudian diumumkan dalam surat kabar pada 12
Juli 2008. Pengumuman itu menginformasikan bahwa para kreditur Asuransi Prisma
memiliki waktu mengajukan tagihan selama 60 hari terhitung sejak 12 Juli 2008.
Dari situlah muncul banyak tagihan yang melebihi nilai aset. Apalagi utang
tersebut sudah jatuh tempo.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain terlilit utang, Asuransi Prisma juga masih terbelit
sengketa asuransi dengan beberapa pihak. Hingga kini perkaranya masih belum
inkracht karena masih dalam proses banding. Yakni, Asuransi melawan Punj Lloyd
Indonesia dalam perkara No. 290/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST, Wisnu Soehardono dalam
perkara No. 966/Pdt.G/2008/PN.JKT.PST dan Frederick Rachmar HS dalam perkara
No. 284/Pdt.G/2007/PN.JKT.UT.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan hal itu, kuasa hukum Asuransi Prima berpendapat
permohonan telah memenuhi syarat Pasal 2 ayat (1) UU No. 37/2004 tentang
Kepailitan. Yakni, unsur utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih, serta
terdapat dua kreditur atau lebih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun MA Tolak Kepailitan Diri Sendiri Asuransi Prisma<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah di tingkat pertama Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
menolak usaha mempailitkan dirinya sendiri dari PT Asuransi Prisma Indonesia.
Kini giliran Mahkamah Agung (MA) yang mengkandaskan permohonan kepailitan
tersebut seiring putusannya menolak kasasi perusahaan asuransi yang telah
berstatus likuidasi itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kritik dan saran menurut saya kepada perusahaan asuransi
prisma indonesia :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Seharusnya perusahaan ini tidak mempailitkan perusahaannya
dan dalam pengelolaan perusahaan seharusnya memiliki standar dan aturan yang
berlaku.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dengan kasus yang terjadi seakan-akan perusahaan
lepas tangan dan tidak mau melunasi hutang-hutangnya terlebih dahulu.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Perusahaan harus selalu melihat kemampuan
financial perusaahaan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Meramalkan resiko yang akan mungkin terjadi
dengan cara memperhitungkan kinerja-kinerja dan kegiatan operasi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Memiliki sumber dana dan modal yang dapat
menghidupi kegiatan operasi perusahaan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Memiliki asas-asas atas debitur dn kreditur
dalam perasuransian.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Memiliki kebijakan, tanggung jawab, serta
ganjaran jika terjadi penyimpangan.</div>
<div class="MsoNormal">
Penjabaran diatas adalah penyimpulan serta kritik dan saran
terhadap kasus perusahaan asuransi prisma indonesia yang dapat saya sampaikan
semoga kasus ini tidak terjadi kembali pada perusahaan asuransi-asuransi yang
lain yang ada di Indonesia, jika ada kalimat dan kata-kata yang kurang berkenan
dalam menyimpulkan kasus ini saya sebagai penulis mohon maaf. Terima kasih<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
http://hukumonline.com/berita/baca/lt4b6bcb162f8cf/asuransi-prisma-indonesia-pailitkan-diri-sendiri<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
http://nasional.kontan.co.id/news/ma-tolak-kepailitan-diri-sendiri-asuransi-prisma-1/2010/05/24</div>
<br />permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-64729094381007361722012-05-08T22:51:00.001-07:002012-05-08T22:51:59.601-07:00Krisis AkuntansiKRISIS AKUNTANSI
<b>Akuntansi, Pasar Modal, dan Earning Management</b>
Di Negara Negara berkembang dimana pasar modalnya masih baru seperti di Indonesia situasinya masih di dominasi oleh pasar tidak efisien atau pasar “lemah”. Artinya laporan keuangan yang dikeluarkan oleh emiten tidak serta merta dapat mempengaruhi harga saham atau surat berharga lain di bursa. Memang dalam kondisi tertentu ada juga hasil penelitian yang menunjukan bahwa EMH terjadi bisa pada periode tertentu, jangka waktu tertentu atau sector industri tertentu. Mengapa hal tersebut bisa terjadi di Negara kita ? ada beberapa alasan diantaranya :
1. Situasi ekonomi makro kita belum stabil
2. Di Negara maju, manajemen makronya lebih terarah karena umumnya menggunakan tangan atau mekanisme Bank Sentral.
3. Porsi atau peranan pasar modal di Negara maju sebagai sumber dana investasi sudah sangat besar.
4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang dikeluarkan oleh profesi akuntan belum tinggi.
5. Masih belum banyak investor yang memahami laporan keuangan sebagai sumber informasi bisnis.
6. Pelaku pasar modal juga belum banyak, biasanya para pemain di pasar modal masih itu-itu juga.
7. Tingkat profitabilitas di pasar modal belum menjanjikan.
Beberapa factor tersebut dapat menimbulkan mekanisme pasar modal sebagaimana yang terjadi di Negara maju tidak berjalan sempurna tidak berkembang seperti Indonesia. Akhirnya teori EMH di mana fungsi laporan keuangan sangat penting di Negara maju tidak seperti di Indonesia justru tidak begitu penting atau digolongkan sebagai pasar :”lemah”.
Dari aspek akuntansi maka dengan berlakunya pasar modal yang efisien akan menguntungkan profesi akuntan. Sebagai akuntan yang yang di butuhkan profesi akuntan harus kuat dan beribawa karena profesi akuntan adalah profesi kepercayaan. Keakuratan informasi sangat penting diciptakan profesi ini, independensinya sebagai kepercayaan masyarakat harus tetap dijaga.
Untuk mengatasi keterbatasan ini tentu kita harus bersabar menunggu berjalannya waktu sambil pemerintah dapat terus-menerus menciptakan pasar modal yang efisien dimana unsur-unsur keefisiennya bisa di tegakkan. Tingkat keefisienan pasar modal sangat penting dicapai agar pelaku pasar modal sangat penting dicapai agar pelaku pasar modal sangat penting dicapai agar pelaku pasar modal dapat bermain lebih objektif, pasar bisa lebih prediksi, resiko bisa diminimalisir dan tingkat probabilitas dapat dicapai sesuai harapan investor.
Laporan keuangan yang merupakan output atau produk akhir dari akuntansi merupakan komoditas yang sangat bernilai dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, keuangan dan bisnis khususnya di pasar modal yang dikategorikan efisien. Pasar yang efisien bermakna jika kebijakan yang ditempuh oleh masyarakat pasar modal didasarkan pada informasi yang semua dianggap tesedian bagi publik, sehingga harga pasar saham misalnya ditentukan oleh adanya berita yang tersedia. Apakah pasar modal di Indonesia dinilai efisien? Memang tidak dapat di bantah bahwa pasar modal kita BEI (Bursa Efek Indonesia) msih dinilai pasar modal yang masih belia sehingga pasarnya belum efisien. Hal ini ditambah lagi dengan kondisi social budaya Indonesia yang dinilai feudal dan belum siap sepenuhnya rasional.
Laporan Keuangan Neraca, Laba Rugi dan Laporan arus Kas, disusun pleh manajemen dan laporan akhir tahun biasanya diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen. Karena laporan keuangan itu bisa mempengaruhi pengambilan keputusan maka biasanya manajemen maupun pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan itu berupaya menjadikan laporan itu tampak memberikan informasi yang bagus. Karena jika pasar efisien atau semi efisien maka informasi yang bagus akan menimbulkan harga saham yang bagus pula. Dan akhirnya akan memberikan nilai plus bagi manajemen.
<b>
Earning Management</b>
Mengatur laba Earning Management dalam kasus akuntansi dikenal dalam berbagai istilah : ada yang menyebut “window dressing” atau “lipstick accounting” untuk menciptakan laporan keuangan yang lebih cantik. Maksud disini adalah mengatur laba yang diinginkan sponsor atau yg dikenal dengan istilah income smoothing, semua itu berkonotasi negative karena ingin menciptakan angka laba yang disortif inflatif tidak sesuai dengan kenyataan. Akhirnya akuntansi dituduh tidak memberikan informasi yang akurat bahkan dinilai menjadi “fuzzy numbers” atau angka yang membingungkan.
Upaya mengatur laba ini kadang bisa di dukung oleh standar akuntansi yang dipakai. Sifat akuntansi yang banyak mengandung taksiran (estimasi), pertimbangan (judgment) dan sifat accrual membuka peluang untuk bisa mengatur laba. Taksiran penyusutan, bad debts, nilai persediaan, pemilihan standar penilaian persediaan misalnya FIFO, LIFO, standar penyusutan misalnya straight line, double declining dan sebagainya bisa mengubah angka laba. System akrual bisa memengaruhi alokasi waktu dari hasil dan biaya yang menimbulkan perubahan laba periodik. Ini semua bias menjadikan laba menyesuaikan diri dengan keinginan penyaji (cooked book) apalagi KAPnya tidak independen dan memiliki kepentingan serta moral hazard maka lengkaplah penipuan di bidang profesi akuntan itu yang belakangan ini banyak kita dengar. Sejauh ini profesi akuntan tidak bisa melakukan apa-apa kecuali hanya dalam tataran imbauan dan penerapan kode etik yang longgar paling tidak di Indonesia. Praktik-praktik earning management di BEI menurut beberapa penelitian menunjukkan eksistensinya. Jika hal ini terjadi maka profesi akuntan yang modalnya adalah kepercayaan masyarakat berada dalam situasi bahaya. Karena kontrak sosialnya bisa putus karena dia melupakan tanggung jawab sosialnya.
Makanya tidak heran jika di Amerika saat ini sangant ketat pengawasan manajemen perusahaan atau corporate governance. Kita di Indonesia sudah selayaknya memikirkan hal ini sebelum kasus ENRON, WorldCom, Adelphia Com, Merck, Lippo, Kimia Farma merambah dan menambah banyaknya kasus skandal akuntansi di Tanah Air.
Contoh Kasus 1 :
Kasus Arthur Anderson yang hancur karena kasus Enron dan praktik skandal korporasi lainnya yang mengemuka belakangan ini memukul telak profesi akuntan. Profesi akuntan ini hanya hidup di atas kepercayaan publik. Menurunnya kepercayaan publik ini sudah mulai terasa, walaupun Amerika misalnya telah melakukan beberapa perbaikan untuk mengembalikan kepercayaan itu seperti keluarnya Sarbanes Oxley Act (SOA), aturan lain dalam peningkatan good corporate governance dan proses pengadilan dari mereka pelaku kejahatan korporasi tersebut. Walaupun demikian, ternyata penurunan kepercayaan ini terjadi juga dalam penurunan di sector pendidikan dan akademik bidang akuntansi.
<b> Riahi-Belkaoui: Apakah Akuntan Itu Profesi?</b>
Istilah organisasi profesi biasanya memiliki ciri-ciri:
a. Memiliki badan ilmu pengetahuan.
b. Memiliki otonomi
c. Memiliki Solidaritas kelompok dalam komunitas profesi
d. Mengatur sendiri urusannya kode etik.
Pengertian ini kadang diganti dengan pendekatan yang berorientasi sejarah dan proses yang menganggap profesi sebagai kelompok yang sadar sendiri mencari posisi monopoli. Posisinya dalam pasar tenaga kerja untuk mencapai keuntungan social dan ekonomi. Dari perspektif ini sebuah profesi adalah bentuk organisasi pekerjaan yang mendapatkan anggotanya dari monopoli tenaga dan bidang kerja yang bebas dari kekuasaan pihak lain. Sebuah profesi yang sebenarnya harus memiliki otonomi yang tinggi dari nasabahnya dan otonomi dari perusahaan/organisasi yang menggunakan jasanya. Sebelum menjadi profrsi yang sesungguhnya, kelompok pekerja minimal melewati beberapa tahapan. Pengaruhnya, pendekatan menuju organisasi profesi dapat dibedakan antara tiga tahapan :
1. Potensi dimana suatu pekerjaan dapat diklaim sebagai status profesi.
Dalam tahapan ini profesi bisa memiliki cirri-ciri :
a) Hasil pekerjaan calon profesi itu dinilai penting dan rumit.
b) Image yang dibangun untuk menunjukkan bahwa profesi itu memang penting, khas dan rumit.
2. Penilaian public terhadap klaim tadi dan kemungkinan penciptaan otonomi profesi. Dalam tahapan ini public bisa mengakui atau justru sebaliknya menolak bahwa jasa yang diberikan calon profesi tadi memang benar-benar penting, khas dan rumit.
3. Stabilitas dan memelihara profesi
Profesi akuntan telah memiliki kriteria pertama yaitu tahapan potensial dengan memberikan jasa kepada masyarakat yang dinilai penting, khas dan rumit. Akuntan bukan profesi tiruan atau “mimic profession”. Namum, pertanyaan masih tetap ada apakah akuntan itu profesi sungguhan? Untuk membahas ini maka ada dua hal yang bisa diperdebatkan :
a) Jika profesi akuntan dapat membuktikan dirinya sebagai profesi yang memiliki otonomi dari nasabahnya.
b) Jika profesi akuntansi dapat dibuktikan sebagai hanya otonom dari organisasi yang menggunakan jasanya.
Tugas dan kegiatan kerja akuntan membuat seorang karyawan hanya bergantung pada pemberi kerja untuk mendesain dan melaksanakan jasa, upah dan promosi kariernya.Keadaan ini dinilai mengurangi independensi dari organisasi yang menggunakannya dan mengurangi profesi akuntan sebagai sebuah organisasi profesi.Pada suatu tingkat dimana pekerja dibatasi dalam melaksanakan pekerjaannya oleh kendali dan permintaan orang lain membuat seorang pegawai menjadi kurang professional.
Di luar dimana profesi tidak memenuhi criteria menjadi sebuah profesi yang sesungguhnya, profsi akuntansi menunjukan beberapa gejala dimana profesi akuntansi menunjukan beberapa gejala dimana profesi ini dinilai tidak memnuhi syarat sebagai suatu profesi, disebabkan beberapa situasi sebagai berikut :
1. Lemah penguasaan terhadap ilmu “informasi”
Profesi akuntansi tidak memiliki mekanisme untuk meyakinkan pelaksanaan pengawasan yang terus menerus atas masyarakat di mana dia memberikan jasa dan kegiatannya. Misalnya lawyer memiliki mekanisme pengawasan yang sempurna atas ilmu hukum.
2. Tidak memiliki sifat altruistik
Profesi akuntan belum menarik minat orang-orang yang berdedikasi yang mengabdikan hidupnya pada tujuan dan nilai yang bersifat altruistik. Kenyataannya profesi tidak memiliki tujuan dan nilai di mana anggota individu dapat mengamalkannya.
3. Perlunya bantuan dari keahlian lain
Profesi akuntansi tidak mengembangkan ideologi yang bisa memberikan pedoman bagaimana sikap anggotanya terhadap informasi. Akibatnya menimbulkan lahirnya sub-keahlian lainnya dalam profesi dan munculnya keterlibatan non-akuntan dalam pemberian jasa yang berkaitan dengan produksi dan penyampain informasi.
4. Competency gap :
Ada proses penyempitan dan gap kemampuan dalam bidang akuntansi. Mungkin ada fenomena akuntan frosesional yang ahli suatu saat, ketika umum membutuhkan disiplin akuntansi pada awal profesi ini muncul. Keterbatasan ini, yang mungkin bisa disebut sebagai “competency gap” yang dialami akuntansi yang muncul sejalan dengan munculnya berbagai disiplin ilmu yang berorientasi bisnis.
5. Pengueangan tugas karena kemajuan computer
Banyak pengetahuan dan keahlian akuntansi saat ini bisa digantikan oleh software, program dan standarisasi yang disetting ilmu komputer. Banyak tugas akuntansi yang tergolong tugas rutin yang dapat dilakukan oleh bawahan atau staf perusahaan sendiri.
6. Semakin terspesialisasi
Karena tidak semua ilmu bisa dimekanisme dan distandardisasi, tetapi ada beberapa ilmu pengetahuan telah menjadi lebih rumit, eksklusif, dan semakin terspesialisasi, keadaan inilah yang terjadi dalam ilmu akuntansi.
7. Skandal kecurangan korporasi
Semakin banyaknya skandal kecurangan yang dilakukan oleh para top eksekutif atau kriminal kerah putih, kecurangan pelaporan keuangan, kegagalan audit memunculkan peningkatan keprihatinan perannan akuntan dan akuntansi. Tuntutan pengadilan kepada akuntan dan auditor semakin banyak.
Situasi saat ini bisa juga dijadikan kambing hitam kegagalan profesi untuk menarik perhatian calon mahasiswa mempelajarin disiplin ini, dan memasuki profesi ini bukan jabatan profesi lainnya diluar profesi akuntan ini.
<b>
Sarbanes Oxley Act</b>
Pada 20 Juli 2002, di Washington, USA, Presiden George W. Bush menandatangani UU Sarbanes Oxley Act 2002 yang merupakan UU yang mengubah UU tentang surat berharga dan UU lainnya yang relevan.
Kasus Enron yang sempat meruntuhkan Kantor Akuntan Publik Big One Arthur Anderson diseluruh dunia dan merumahkan puluhan ribu tenaga akuntannya. Akibatnya pemerintah amerika tentu sangat khawatir karena dampak dari skandal ini sangat luar biasa karena bisa melunturksan kepercayaan public kepada profesi akuntan, pasar modal, dan system keuangan kapitalis yang dibangun dengan sentiment pasar modal ini.
Apa sebenarnya yang disajikan oleh UU Sarbanes Oxley itu? Berikut ini kita sajikan beberapa hal penting :
1. Tanggung jawab perusahaan
Dengan adanya UU ini, tanggung jawab semua terafiliasi dalam perusahaan semakin diminta dan ditekankan. Komite Audit harus aktif, pengawasan auditor diperketat, pemisahannya yang lebih jelas antara audit service dan nonaudit service, dan perlunya persetujuan dan penggunaan kapan atas semua jasa non audit.
2. Auditor
Walaupun selama ini sudah diatur tentang independensi akuntan publik, tetapi dalam UU ini diperketat lagi kewajiban mempertahankan independensi akuntan dan membentuk dewan Pengawas Akuntan Publik.
3. Pengungkapan diperluas
Beberapa hal yang wajib diungkapkan adalah : manajemen dan auditor setiap tahun harus menilai sistem pengawasan internalnya. Seperti halnya di industri perbankan, semua biaya yang bersifat off-balance sheet dan pembiayaan yang bersifat kontijensi harus di ungkapkan.
4. Analis
Analis saham harus dapat mengungkapkapkan kemungkina konflik kepentingan.
5. SEC
SEC memperluas objek riviewnya terhadap laporan keuangan perusahaan, meningkatkan kekuasaan untuk memaksa perusahaan melaksanakan peraturannya dan menaikan biaya hukuman terhadap setiap pelanggaran UU pasar modal.
<b>Kelemahan akuntansi Sebagai Penyuplai Informasi</b>
Informasi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan keputusan yang baik dan benar maka diperlukan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan benar.
Dalam ekonomi khususnya dalam lembaga bisnis maka mau tidak mau bisnis dengan segala persoalananya harus dipahami sifat dan karakternya agar kita bisa me-manage bisnis itu dengan baik dan sukses. Salah satu instrument yang dibutuhkan manajer adalah informasi dan informasi tentang bisnis ini diberikan oleh ilmu akuntansi.
ILmu Akuntansi Adalah Ilmu Informasi
Akuntansi memberikan keterangan mengenai berbagai kegiatan perusahaan, tetapi sangat terbatas pada :
1. Kegiatan yang bersifat ekonomi dan berdampak uang yang mengakibatkan dalam posisi keuangan baik harta, utang, modal, hasil, dan biaya.
2. Kegiatan yang melibatkan pertukaran antar berbagai pihak dalam organisasi dan dengan luar organisasi.
3. Informasi bersifat moneter historis dan kuantitatif.
Ketiga sifat informasi akuntansi saat ini sedang mengalami disorganisasi yang bia berdampak pada eksistensi dan kemanfaatan informasi akutansi itu.
Akuntansi tradisional atau konvesional tidak mampu memberikan informasi yang utuh, relevan, up to date, dan lengkap tentang bisnis yang dilaporkannya. Mengapa informasi itu tidak lengkap? Ada beberapa alasan :
1. Tidak seluruhnya kegiatan perusahan yang mengubah posisi keuangan perusahaan berupa transaksi yang melibatkan uang.
2. Tidak semua kegiatan perusahaan menyangkut transaksi timbale balik.
3. Tidak semua informasi itu bisa dikuantitatifkan apalagi diuangkan, sedangkan laporan akuntansi hanya berfokus pada informasi kuantitatif dan uang.
<b> Alternatif di Luar Akuntansi Konvesional</b>
Skandal besar dalam korporasi belakangan ini yang mempengaruhi industry keuangan, pasar modal, investor, profesi dan karyawan menurut Bazerman et.al (2002) tidak lepas dari tindakan korupsi, kriminalitas dari akuntan yang tidak memiliki etika yang memalsukan angka-angka, melakukan penyelewengan baik untuk kepentingan pribadi maupun ubtuk melindungi kliennya.
Oleh karena itu, sudah banyak pemikir yang mencoba memberikan alternative akuntansi. Hayashi (1989) misalnya mengemukakan beberapa school of thought yang menganjurkan new paradign of accounting misalnya : British Critical Accounting School, Political Economy of Accounting, Hopwood’s alternative Accounting Theory. Di pihak lain Triyuwono (2000) membentangkan beberapa pikiran akuntansi yang berada diluar mainstream yang dilandasi American non-classical economics thought misalnya : Paradigma interpretif yang dimotori Preston, 1986, Paradigma kritikal yang disponsori Tinker, 1984, 1988, Tinker, merino, dan Neimark 1982.
<b>Akuntan Publik di Indonesia dan Kasus Enron</b>
Kasus Enron Corporation di Amerika, yang baru-baru ini dinyatakan bangkrut oleh pengadilan Amerika, memunculkan sorotan baru bagi profesi akuntan. Kasus ini telah menimbulkan korban, yaitu “partner in charge” untuk perusahaan Enron dari salah satu kantor akuntan internasional terbesar, Arthur Anderson telah dipecat, bahkan salah seorang pemimpin tertinggi perusahaan Enron telah bunuh diri akibat “debacle” tersebut. Arthur Anderson sendiri telah membentuk Oversight Committee yang diketahui mantan ketua US Federal Reserve Bank Volcker untuk menyelidiki kasus ini. Saat ini pers khususnya majalah bisnis sedang menyoroti profesi akuntan ini secara tajam. Bahkan di Amerika sebagian besar kantor akuntan telah melakukan koreksi diri dengan cara tidak mau lagi menggabungkan jasa konsultan dengan jasa audit dalam satu atap.
Sebagai profesi “kepercayaan”, memang akuntan harus selalu menyadari fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat yang harus dijaga. Profesi akuntan hanya bisa “survive” jika bisa menjaga amanah yang diberikan masyarakat (user) kepadanya. Tanpa itu maka profesi ini akan kehilangan eksistensinya. Ini yang selalu ditekankan oleh Prof.Bambang Sudibyo dalam beberapa kesempatan termasuk dalam Seminar Nasional IAI di Surabaya 19-21 April tahun 2000
Profesi ini hanya bisa dijaga jika akuntan selalu berpedoman pada kode etik, standar dan moralitas. Profesi ini sudah memiliki berbagai instrumen pengawasan sendiri yaitu “self regulating” untuk menjaga “amanah” masyarakat ini. Profesi akuntan harus memiliki integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan di luar “kepentingan menegakkan kebenaran” yang bisa merugikan pihak lain.
Hanya dengan sikap begitulah kita akan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat itu. Oleh karena itu, peran IAPI yang berencana untuk merevisi draft beberapa perangkat profesi antara lain mengenai independensi dan integritas sangat dihargai. Di Indonesia juga kita banyak menghadapi tantangan, khususnya adanya perilaku sebagian kecil (atau besar?) anggota profesi yang tidak menghargai integritas dan moralitas ini, sehingga “karena nilai setitik rusak susu sebelanga”. Kita di Tanah Air bahkan profesi akuntan ini sudah dianggap “tukang angka” yang dapat mengatur laba atau nilai kekayaan perusahaan sesuai dengan pesan sponsor ( perusahaan/ bank ). Stigma ini tentu berbahaya bagi kelangsungan dan peran dari profesi ini. Oleh karena itu, kita semua tanpa kecuali harus berusaha mengambilkan kepercayaan agar profesi ini mendapat tempat di hati masyarakat.
Revitalisasi integritas profesi ini semakin penting dalam hal mendukung upaya tugas yang dibebankan MPR kepada pemerintah, yaitu memberantas segala bentuk korupsi dan praktik KKN lainnya. Demikian juga tekanan dunia internasional untuk menerapkan “good governance” baik di sektor corporate maupun sektor publik atau pemerintah. Dalam hal ini peran akuntan sangat pentinga. Tanpa dibarengi dengan komitmen moral dari akuntan maka tentu tugas tugas suci ini sukar dapat diwujudkan.
Sebagai gambaran Business Week ( January 28, 2002 ) memberikan beberapa tindakan reformasi profesi akuntan sebagai berikut:
1. Terapan dan mantapkan pelaksanaan “self regulation” secara lebih tegas.
2. Hentikan pemberian jasa konsultan untuk langganan yang menerima jasa audit
3. Lakukan rotasi auditor
4. Terapkan lebih banyak “audit forensic”
5. Batasi infiltrasi auditor ke perusahaan.\
6. Reformasi komite audit
7. Bersihkan aturan atau standar akuntansi dari hal-hal yang memungkinkan dapat menimbulkan “creative accounting”
Beberapa ide ini sudah lama menjadi bahan diskusi di tanah air dan bahkan secara teorritis sudah dijadikan sebagai kebijakan, namun belum bisa secara efektif diterapkan dilapangan, Sebaiknya kasus Enron Corporation di Amerika dapat menjadi pelajaran berharga bagi pejabat yang berwenang di organisasi profesi IAPI.
Marilah sama sama kita tingkatkan perhatian dan upaya profesi akuntan untuk menjaga kredibilitas, amanah, integritas dengan mematuhi semua standar dan kode etik yang ada dan menjujung tinggi etika dan moralitas agar profesi kita mendapat tempat dihati masyarakat. Klau ini bisa kita jaga, maka peristiwa seperti yang menimpa akuntan dalam kasus Enron maupun kasus kasus lain di indonesia dapat kita hilangkan
Referensi :
Sofyan Syafri Harahab.Teori Akuntansi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2011permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-91710280019589749272012-04-12T21:29:00.001-07:002012-04-12T21:30:43.273-07:00Asuransi Prisma Indonesia Pailitkan Diri SendiriPT Asuransi Prisma Indonesia adalah sebuah perusahaan asuransi yang berada di jakarta-DKI Jakarta, sudah hampir 20 tahun berkecimpung di dunia asuransi, PT Asuransi Prisma Indonesia harus gulung tikar. Sejak 2006, perusahaan yang didirikan 1991 itu memang tak mampu lagi menyokong modal. Kondisi itu membuat Menteri Keuangan mencabut izin usaha Asuransi Prisma. Situasi perusahaan asuransi itu pun semakin runyam.<br /> <br />Lantaran terus diterpa ‘bencana’, Asuransi Prisma memutuskan mempailitkan diri sendiri. Permohonan pailit itu diajukan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Kini, persidangan perkara No. 01/Pailit/2010/PN.NIAGA.JKT.PST yang dipimpin hakim Sugeng Riyono itu tengah memasuki tahap pembuktian. Permohonan pailit terhadap perusahaan asuransi sebenarnya harus diajukan oleh Menteri Keuangan sendiri. Namun lantaran izin usaha telah dicabut, Asuransi Prisma yakin bisa mengajukan permohonan pailit sendiri.<br /> <br />Pemicu lainnya adalah jumlah utang perusahaan diperkirakan lebih besar dibanding aset Asuransi Prisma. Total utang perusahaan per 4 Desember 2009 berjumlah Rp11,566 miliar, sedangkan aset Asuransi Prisma diperkirakan senilai Rp1,641 miliar. <br /> <br />Dalil itu mengacu dari Pasal 149 ayat (2) UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal itu menentukan dalam hal likuidator memperkirakan bahwa utang Perseroan lebih besar daripada kekayaan Perseroan, likuidator wajib mengajukan permohonan pailit Perseroan, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain, dan semua kreditor yang diketahui identitas dan alamatnya, menyetujui pemberesan dilakukan di luar kepailitan. <br /> <br />Daftar Kreditur Yang Disebutkan Dalam Permohonan Pailit<br />Berdasarkan catatan 2007/2008<br />1 PT Dekal Indonesia Rp305,152 juta<br />2 IBS RE Jakarta Rp127,157 juta<br />3 IBS RE Singapore Rp260,897 juta<br />4 Pana Harrison RE Rp514,336 juta<br />5 PT Parolamas Rp122,486 juta<br />6 PT Reasuransi Internasional Indonesia Rp276,138 juta<br />7 Trinity RE Rp215,055 juta<br />8 PT Tugu Re Rp276,507 juta<br />9 PT Nasre Rp162,965 juta<br />10 Korean Reins Company Rp152,309 juta<br />11 Tugu Insurance Company Rp222,340 juta<br />12 PT Indoturbine Rp992,665 juta<br />13 PT Bukit Makmur Mandiri Rp327,290 juta<br />14 PT Radita Rp251,999 juta<br />15 PT Manunggal Bhakti Suci Rp173,699 juta<br /> <br />Pascapencabutan izin usaha pada 13 Mei 2008, Asuransi Prisma secara sukarela melakukan pembubaran diri (likuidasi). Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 17 Juni 2008. Hasil kesepakatan RUPS lalu dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Asuransi prisma Indonesia No. 1 tertanggal 11 Juli 2008. Dengan demikian, terhitung sejak 17 Juni 2008, PT Asuransi Prisma berada dalam proses likuidasi.<br /> <br />Likuidasi itu kemudian diumumkan dalam surat kabar pada 12 Juli 2008. Pengumuman itu menginformasikan bahwa para kreditur Asuransi Prisma memiliki waktu mengajukan tagihan selama 60 hari terhitung sejak 12 Juli 2008. Dari situlah muncul banyak tagihan yang melebihi nilai aset. Apalagi utang tersebut sudah jatuh tempo.<br /> <br />Selain terlilit utang, Asuransi Prisma juga masih terbelit sengketa asuransi dengan beberapa pihak. Hingga kini perkaranya masih belum inkracht karena masih dalam proses banding. Yakni, Asuransi melawan Punj Lloyd Indonesia dalam perkara No. 290/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST, Wisnu Soehardono dalam perkara No. 966/Pdt.G/2008/PN.JKT.PST dan Frederick Rachmar HS dalam perkara No. 284/Pdt.G/2007/PN.JKT.UT.<br /> <br />Berdasarkan hal itu, kuasa hukum Asuransi Prima berpendapat permohonan telah memenuhi syarat Pasal 2 ayat (1) UU No. 37/2004 tentang Kepailitan. Yakni, unsur utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih, serta terdapat dua kreditur atau lebih.<br /> <br />Somasi Menteri Keuangan<br />Sebelumnya, Menteri Keuangan tiga kali mengajukan somasi pada Asuransi Prisma. Peringatan diajukan lantaran Asuransi Prisma tidak memiliki kecukupan modal sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 sebagaimana diubah Peraturan Menteri Keuangan No. 136/PMK.05/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang Kesehatan Keuangan Peruahaan Asuransi dan Reasuransi.<br /> <br />Dalam somasi itu, Menkeu memerintahkan Asuransi Prisma mencari investor baru untuk menambah modal. Namun Asuransi Prisma gagal memenuhi hal itu. Setelah somasi ketiga gagal dipenuhi, Menkeu tak buru-buru ‘mematikan’ usaha Asuransi Prisma. Meski demikian, Menkeu tetap memberikan hukuman berupa sanksi pembatasan kegiatan usaha dan larangan melakukan penutupan pertanggungan baru. Hal itu tertuang dalam Surat Menkeu No. S-1199/MK.10/2007 pada 26 September 2007.<br /> <br />Dalam surat itu, Menkeu juga memberikan tenggat waktu selama tiga bulan buat Asuransi Prisma untuk memenuhi kecukupan modal. Jika tidak, Menkeu akan mencabut izin usaha. Sanksi ini akhirnya tak mempan. Asuransi Prisma tetap tak bisa memperbaiki keadaan perusahaan.<br /> <br />Menkeu akhirnya mencabut izin usaha Asuransi Prisma berdasarkan surat Kep-081/KM.10/2008 pada 13 Mei 2008. Sejak itulah, Asuransi Prisma dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian. <br /><br />MA Tolak Kepailitan Diri Sendiri Asuransi Prisma<br />Setelah di tingkat pertama Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menolak usaha mempailitkan dirinya sendiri dari PT Asuransi Prisma Indonesia. Kini giliran Mahkamah Agung (MA) yang mengkandaskan permohonan kepailitan tersebut seiring putusannya menolak kasasi perusahaan asuransi yang telah berstatus likuidasi itu.<br /><br />Merujuk pada situs resmi MA, putusan penolakan atas upaya kasasi tersebut jatuh pada 12 Mei lalu. Dengan Hakim pemutus kasasi terdiri dari Takdir Rahmadi, Syamsul Maarif, dan Rehngena Purba. <br /><br />Meski demikian, Asuransi Prisma melalui kuasa hukumnya Wiku Krisnamurti mengaku belum mengatahui. "Kami belum mendapatkan kabar terkait putusan ini," katanya saat dihubungi KONTAN, Minggu (23/5).<br /><br />Tapi Wiku menegaskan bakal mempertimbangkan langkah hukum terkait putusan itu. Baik menempuh upaya peninjauan kembali (PK) atau mengajukan gugatan permohonan pailit kembali. "Kita akan ajukan pailit ulang tentu dengan permohonan baru," katanya <br /><br />Yang pasti setelah mendapatkan salinan putusan kasasi ini, pihaknya segera melaporkan ke Menkeu. "Nanti kita minta surat ke Menkeu bahwa permohonan pailit kita ditolak. Kalau tidak mendapatkan surat kuasa ini kebangetan," jelasnya.<br /><br />http://hukumonline.com/berita/baca/lt4b6bcb162f8cf/asuransi-prisma-indonesia-pailitkan-diri-sendiri<br /><br />http://nasional.kontan.co.id/news/ma-tolak-kepailitan-diri-sendiri-asuransi-prisma-1/2010/05/24permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-90417774550180956582012-03-16T04:23:00.004-07:002012-03-16T04:30:40.563-07:00Fenomena - fenomena IFRS di dunia dan di IndonesiaIFRS? disini penulis mencoba menjabarkan apa sebenarnya IFRS itu sendiri dan fenomena-fenomena yang terjadi dan pembahasan IFRS yang ada di dunia dan di Indonesia.<br /><br /> Pengertian IFRS<br />IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).<br /><br />Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)<br />Natawidnyana(2008), menyatakan bahwa Sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.<br /><br />IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.<br /><br /> Tujuan IFRS<br />Tujuan IFRS adalah :memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :<br />1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan<br />2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS<br />3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna<br /><br /> Struktur IFRS<br />Struktur IFRS mencakup:<br /> International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001<br /> International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001<br /> Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001<br /> Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)<br /><br />Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.<br /><br /> Perencanaan pengadopsian fair value di dunia dan di Indonesia<br />Apa sesungguhnya fair value? selama ini, sistem akuntansi di Indonesia menggunakan konsep historical cost. Konsep ini menggunakan pendekatan biaya perolehan menghasilkan nilai buku. untuk berbagai kepentingan, laporan nilai buku itulah yang selama ini lazim dijadikan acuan untuk menilai sebuah perusahaan. Dengan kondisi pasar yang semakin dinamis, dan berkembang sangat cepat, akhirnya konsep historical cost dianggap tidak cocok lagi, karena tidak mencerminkan nilai pasar. Sebagai gantinya digunakan konsep Fair Value.<br /><br />Berbeda halnya dengan Amerika Serikat yang bersikap secara perlahan menerapkan Fair Value measurement yang telah diatur dengan sangat kompleks, detail, rinci oleh GAAP, Indonesia begitu mengetahui pasar sedang bergejolak dan kondisi di dalam negeri juga belum siap benar, Indonesia lebih memilih menunda penerapan Fair Value. Indonesia akhirnya baru menerapkan fair value secara penuh pada 2012.<br /><br />Masalah ketidaksiapan Indonesia juga diakui Jusuf Wibisana. Menurut mantan Ketua DSAK tersebut, DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) memang belum pernah melakukan penelitian tentang kesiapan Indonesia dalam menerapkan fair value. Namun, diakui Jusuf, ada beberapa pihak atau bidang yang sudah siap, tapi banyak juga yang belum siap. Namun demikian, DSAK sudah menyusun beberapa standar yang semua mengacu pada IFRS/IAS, termasuka didalamnya konsep fair value. Diantaranya adalah PSAK no 30 tentang sewa beserta PSAK no 8. PSAK no 13 tentang Properti Investasi, PSAK no 16 tentang aset tetap dan PSAK 50 dan PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan. DSAK juga menerbitkan buletin teknis sebagai panduan untuk melakukan perhitungan fair value pada standar-standar tersebut. Hampir seluruh Pronouncement the International Accounting Standard Board sudah menerapkan dasar fair value, Indonesia juga akan mengadopsinya.<br /><br />Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dalam beberapa peraturannya juga telah mengadopsi atau memasukkan konsep fair value, diantaranya IX.E.I tentang Transaksi afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, IX.G.I tentang penggabungan usaha atau peleburan usaha perusahaan publik/emiten, IX.L.I. tentang Tata cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi dan IV.C.2. tentang Nilai Pasar wajar dari efek dalam portofolio reksadana. Menurut Kepala Bidang Akuntansi Keuangan dan Pemeriksaan Bapepam-LK Etty Retno Wulandari, mengatakan, untuk penerapan fair value di lingkungan pasar modal, Bapepam-LK akan selalu mengikuti dan meng-enforce semua standar yang dikeluarkan DSAK.<br /><br /> Menuju IFRS:Konvergensi Standar Akuntansi Keu (SAK) ke IFRS<br />Dua puluh Sembilan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masuk dalam program konvergensi IFRS yang dicanangkan DSAK IAI tahun 2009 dan 2010.<br />“Sasaran konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012,” demikian disampaikan Ketua DSAK IAI Rosita Uli Sinaga pada Public Hearing Eksposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan, di Jakarta Kamis 20 Agustus 2009 lalu.<br /><br />Program konvergensi DSAK selama tahun 2009 adalah sebanyak 12 Standar, yang meliputi:<br />1. IFRS 2 Share-based payment<br />2. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates<br />3. IAS 27 Consolidated and separate financial statements<br />4. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations<br />5. IAS 28 Investments in associates<br />6. IFRS 7 Financial instruments: disclosures<br />7. IFRS 8 Operating segment<br />8. IAS 31 Interests in joint ventures<br />9. IAS 1 Presentation of financial<br />10. IAS 36 Impairment of assets<br />11. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent asset<br />12. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and errors<br /><br />Program konvergensi DSAK selama tahun 2010 adalah sebanyak 17 Standar sebagai berikut:<br />1. IAS 7 Cash flow statements<br />2. IAS 41 Agriculture<br />3. IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of government assistance<br />4. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies<br />5. IAS 24 Related party disclosures<br />6. IAS 38 Intangible Asset<br />7. IFRS 3 Business Combination<br />8. IFRS 4 Insurance Contract<br />9. IAS 33 Earnings per share<br />10. IAS 19 Employee Benefits<br />11. IAS 34 Interim financial reporting<br />12. IAS 10 Events after the Reporting Period<br />13. IAS 11 Construction Contracts<br />14. IAS 18 Revenue<br />15. IAS 12 Income Taxes<br />16. IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources<br />17. IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plan<br /><br />Banyaknya standar yang harus dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi DSAK IAI periode 2009-2012. Implementasi program ini akan dipersiapkan sebaik mungkin oleh IAI. Dukungan dari semua pihak agar proses konvergensi ini dapat berjalan dengan baik tentunya sangat diharapkan.<br /><br />Akuntan Publik diharapkan dapat segera mengupdate pengetahuannya sehubungan dengan perubahan SAK, mengupdate SPAP dan menyesuaikan pendekatan audit yang berbasis IFRS. Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat mengantisipasi dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas mengupdate pengetahuan Akuntan Manajeman, melakukan gap analysis dan menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan proyek lainnya untuk optimalisasi sumber daya.<br /><br />Akuntan Akademisi/Universitas diharapkan dapat membentuk tim sukses konvergensi IFRS untuk mengupdate pengetahuan Akademisi, merevisi kurikulum dan silabus serta melakukan berbagai penelitian yang terkait serta Memberikan input/komentar terhadap ED dan Discussion Papers yang diterbitkan oleh DSAK maupun IASB.<br /><br />Regulator perlu melakukan penyesuaian regulasi yang perlu terkait dengan pelaporan keuangan dan perpajakan serta melakukan upaya pembinaan dan supervisi terhadap profesi yang terkait dengan pelaporan keuanganseperti penilai dan aktuaris. Asosiasi Industri diharap dapat menyusun Pedoman Akuntansi Industri yang sesuai dengan perkembangan SAK, membentuk forum diskusi yang secara intensif membahas berbagai isu sehubungan dengan dampak penerapan SAK dan secara proaktif memberikan input/komentar kepada DSAK IAI.<br /><br />Program Kerja DSAK lainnya yaitu: Mencabut PSAK yang sudah tidak relevan karena mengadopsi IFRS; Mencabut PSAK Industri; Mereformat PSAK yang telah diadopsi dari IFRS dan diterbitkan sebelum 2009; Melakukan kodifikasi penomoran PSAK dan konsistensi penggunaan istilah; Mengadopsi IFRIC dan SIC per 1 January 2009; Memberikan komentar dan masukan untuk Exposure Draft dan Discussion Paper IASB; Aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan organisasi standard setter, pembuat standar regional/internasional; serta Menjalin kerjasama lebih efektif dengan regulator, asosiasi industri dan universitas dalam rangka konvergensi IFRS. (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia)<br /><br /> Konvergensi ke IFRS di Indonesia<br />Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.<br /><br />Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.<br /><br />Dan untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan terus mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia, terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Landasan konseptual untuk akuntansi transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam bentuk Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal ini diperlukan karena transaksi syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi usaha umumnya sehingga ada beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat diterapkan dan diperlukan suatu penambahan prinsip akuntansi yang dapat dijadikan landasan konseptual. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan untuk transaksi syariah akan dimulai dari nomor 101 sampai dengan 200. (SY)<br /><br />Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.<br />Membahas tentang IAS saat ini lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions)<br /><br />Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standard akuntansi internasional (IAS) adalah standard yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara, dalam perdagangan multinasional.<br /><br />IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan IASC adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.<br /><br />IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan IASC.<br /><br /> Hubungan IFRS, Tanggungjawab Sosial Akuntan dan Model Pendidikan Akuntansi di Indonesia<br />Isu IFRS telah lama mempengaruhi berbagai aspek ekonomi di dunia. Tidak hanya aspek ekonomi, sejak direncanakan perubahan PSAK dan dilakukan konvergensi PSAK ke IRFS, berbagai aspek ekonomi, sosial dan politik mengalami perubahan yang semakin kompleks. Penyusunan standar keuangan baru dipengaruhi berbagai unsur politik, sosial, ekonomi, dsb yang saling terkait satu sama lain dan tentunya juga berpengaruh pada fenomena yang akan terjadi setelah standar-standar keuangan tersebut diaplikasikan pada praktek akuntansi.<br /><br />Dalam aspek ekonomi, standar Akuntansi yang disusun oleh para akuntan cenderung mengarah pada dunia bisnis atau perekonomian dunia. Begitu juga IFRS yang disusun oleh IASB masih terfokus pada dunia bisnis dan perekonomian dunia. Bagaimana tidak, pada IFRS Chapter 2, mengenai presentation of financial statements, dijelaskan bahwa setiap investor membutuhkan informasi entitas yang dapat membantu investor dan pengguna-pengguna laporan keuangan lainnya dalam membuat keputusan ekonomi. Artinya dalam penyajian laporan keuangan hanya ditujukan untuk keputusan ekonomi dan mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi tanpa melihat aspek-aspek lainnya yang akan dipengaruhi oleh IFRS itu sendiri. Dengan kata lain, IFRS disusun dan diadopsi lebih tertuju pada para investor atau pemegang saham. Karena selain manajer perusahaan yang mengambil keputusan ekonomi, pemegang saham merupakan salah satu stakeholder yang paling membutuhkan data informasi keuangan yang relevan dengan keadaan ekonomi yang setiap saat mengalami perubahan.<br /><br />Konvergensi IFRS yang terjadi di Indonesia pun juga demikian. Hingga saat ini, harmonisasi yang dilakukan oleh DSAK tentunya mengadopsi IFRS yang tertuju pada para pemegang saham. Para pemegang saham akan lebih diuntungkan daripada stakeholder-stakeholder lainnya. Karena salah satu tujuan dari IFRS disusun dan diadopsi adalah untuk melindungi para pemegang saham dari informasi pelaporan keuangan yang terdistorsi atau kurang relevan. Dengan informasi yang relevan dan wajar, maka para pemegang saham dapat dipastikan mampu mengambil keputusan dengan tepat dalam kondisi ekonomi tertentu. Karena informasi yang relevan dengan keadaan pasar atau dengan keadaan ekonomi masa kini tentunya akan memberikan keuntungan besar bagi investor, dimana investor/pemegang saham dapat memperbesar kapitalisme di negara Indonesia. Bahkan sebelum adanya konvergensi IFRS, PSAK cenderung terfokus pada entitas dan pemegang saham, sebagai contoh PSAK 50 dan 55 yang mengatur mengenai efek dan derivatif, dimana efek dan derivatif merupakan alat bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Setelah adanya konvergensipun juga demikian, dimana konvergensi PSAK 50 dan 55 yang telah direvisi pada tahun 2006 tersebut belum memberikan suatu perubahan arah fokus selain kepada para investor.<br /><br />IFRS yang diadopsi ke PSAK ini juga mengarah pada kepentingan manajemen. Beberapa aturan yang terdapat dalam PSAK mengatur segala operasi perusahaan secara detail. Sebagai contoh, kapitalisasi beban untuk perusahaan pertambangan pada ED PSAK nomor 33, dimana dijelaskan bahwa perusahaan dapat mengkapitalisasi biaya eksplorasi tanpa ada perkecualian. Sehingga memudahkan bagi perusahaan untuk menyusun laporan keuangan dan mengklasifikasikan biaya dalam akun-akun. Selain itu, hal ini juga menguntungkan bagi perusahaan dalam mengakapitalisasi, dimana dengan kapitalisasi ini perusahaan mempunyai Aset yang lebih besar dalam laporan keuangan.<br />Dengan konvergensi IFRS, perusahaan-perusahaan melakukan pelaporan keuangan akan lebih mudah, lebih hemat biaya dan terjadi sedikit penyesuaian laporan keuangan. Hal ini merupakan salah satu tujuan konvergensi IFRS, dimana lebih memudahkan perusahaan dalam melakukan pelaporan keuangan. Sehingga fokus penyusunan IFRS, maupun konvergensi pada PSAK pun juga terfokus pada kepentingan manajemen atau perusahaan itu sendiri.<br /><br />Pengadopsian IFRS yang dilakukan DSAK ini juga kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Penyusunan PSAK baru didominasi oleh para akuntan yang memiliki sudut pandang bisnis dan perekonomian. Permasalahan politik yang terjadi hingga saat ini sangat kurang diperhatikan dan pemerintah hanya mendapatkan informasi mengenai laporan keuangan saja tanpa memperhatikan unsur politik. Unsur politik adalah yang paling utama dalam pemerintahan Indonesia. Seperti yang dilansir dalam Majalah Akuntansi Indonesia, hingga saat ini proporsi orang politik lebih besar daripada para profesional yang menekuni bidangnya. Sehingga dapat dipastikan profesional dalam bidang akuntansi dan keuangan sangat kurang. Berdasarkan survei yang dilakukan redaksi Akuntansi Indonesia, Dari 155 kuisioner yang dibagikan pada pemerintah, 54 persen dari kuisioner merupakan orang-orang yang mengaku tidak paham mengenai bidang akutansi, dan sisanya adalah yang paham mengenai bidang akuntansi. Hal ini menandakan kurangnya perhatian pemerintah dalam bidang akuntansi dan masih banyak oknum pemerintah yang belum paham mengenai akuntansi. Sehingga dapat muncul sikap yang apatis mengenai penyusunan standar akuntansi keuangan. Belum lagi dengan kejadian korupsi di kubu pemerintahan yang hingga saat ini makin marak. Korupsi yang tidak ada hentinya ini menyebabkan pemerintah terlalu disibukkan permasalahan korupsi sehingga pemerintahpun tidak memperhatikan permasalahan bidang ekonomi, seperti konvergensi IFRS yang setiap waktu dapat berubah.<br /><br />Tanggung Jawab seorang akuntan di masa mendatang memang dirasa cukup dilema karena dengan segala kemudahan-kemudahan yang didapat, maka akan menguntungkan pihak kapitalisme yang semakin lama semakin menguasai perekonomian dunia. Dengan adanya konvergensi IFRS ini, para akuntan lebih fokus pada kepentingan perusahaan atau investor. Dengan aturan-aturan yang terfokus pada investor dan perusahaan, tanggung jawab seorang akuntan hanya sebatas kepada perusahaan dan investor. Hingga saat ini pun, akuntan lebih memprioritaskan fee dari pekerjaan akuntansi, dimana pemberi fee adalah pihak manajemen/perusahaan atau investor itu sendiri. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya subjektivitas terhadap perusahaan atau investor dan akuntan bekerja tidak mengutamakan independensi tetapi mengutamakan gaji/fee.<br /><br />Tanggung jawab akuntan masih terbatas pada investor atau perusahaan. Padahal seorang akuntan tidak hanya melayani jasa pelaporan keuangan untuk investor atau perusahaan. Seorang akuntan dituntut menjadi akuntan yang dapat memberikan tanggung jawab kepada seluruh stakeholder dengan penuh keadilan dimana laporan keuangan yang disusun oleh akuntan adalah relevan. Sehingga Akuntan-akuntan diharapkan untuk memiliki tanggung jawab sosial yang baik agar dapat memenuhi semua kepentingan stakeholder.<br /><br />Perlu adanya pengkajian ulang tentang tanggung jawab akuntan pada proses kovergensi IFRS, dimana kepentingan-kepentingan para stakeholder perlu didiskusikan agar PSAK yang baru tidak hanya terfokus pada kepentingan perusahaan/investor saja. Ruang lingkup dalam PSAK perlu diperluas dimana PSAK baru dapat mengandung tanggung jawab sosial akuntan. Tidak hanya tanggung jawab sosial, masalah etika akuntan perlu dikaji kembali dan PSAK baru mampu mengcover permasalahan-permasalahan tanggung jawab sosial. Pelaporan keuangan diharapkan tidak hanya menampilkan angka-angka dan pengungkapan dari angka-angka tersebut, akan tetapi mampu melaporkan seluruh aspek perusahaan termasuk perlakuan terhadap para stakeholder. Apakah perusahaan telah menyentuh semua stakeholder ataukah belum menjadi suatu pertanggungjawaban perusahaan dan akuntan sebagai penyaji laporan keuangan wajib melaporkan semua mengenai perusahaan.<br /><br />Seperti yang dikutip dari Majalah Akuntansi Indonesia edisi 17, sebelum dilakukan harmonisasi/konvergensi bertahap, pendidikan akuntansi di Indonesia telah mempunyai beberapa masalah dan salah satunya adalah kompetensi akuntan-akuntan yang tidak berstandar Internasional. Ini menjadi kendala yang masih belum terselesaikan hingga konvergensi IFRS dilaksanakan bertahap. Secara pelaporan keuangan saja, pendidikan akuntansi di Indonesia masih dikatakan lemah. Maka tidak menutup kemungkian pendidikan akuntansi di indonesia masih terfokus pada permasalahan pelaporan keuangan.<br /><br />Hingga saat ini, pendidikan akuntansi di Indonesia mengacu pada PSAK yang diadopsi dari FASB. Laporan yang dihasilkan pun masih terfokus dengan angka-angka yang mewakili informasi akuntansi sebuah perusahaan. Begitu juga setelah adanya konvergensi IFRS, permasalahan yang diangkat dan dikaji dalam forum DSAK adalah mengenai masalah pelaporan keuangan saja. PSAK yang telah direvisi ini pun juga masih terlarut dalam pelaporan keuangan. Sehingga seluruh materi yang diberikan dalam kelas akuntansi terfokus pada pelaporan keuangan. Sangat sulit untuk melangkah lebih luas lagi, dimana diharapkan akuntan tidak hanya berada dalam ruang lingkup pelaporan keuangan. Tetapi mempunyai tanggung jawab sosial dan etika yang baik dalam menjalankan tugas sebagai akuntan.<br /><br />Solusi untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan akuntansi adalah perlu adanya pengkajian ulang mengenai masalah pendidikan dalam proses konvergensi IFRS. Beberapa hal perlu dipertimbangkan agar pendidikan akuntansi di Indonesia tidak hanya larut pada pelaporan keuangan, melainkan berbagai aspek yang terkait dan dampak-dampak yang muncul setelah konvergensi IFRS dilakukan, termasuk permasalahan pendidikan akuntansi yang terus update dari waktu ke waktu.<br /><br />Pendidikan akuntansi merupakan masalah yang tidak terlalu dipertimbangkan oleh para akuntan-akuntan senior dan sekaligus Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Fenomena-fenomena ekonomi dan permasalahan global lainnya menjadi bahan pertimbangan utama dalam menentukan keputusan konvergensi IFRS. Padahal pendidikan sangan berpengaruh pada kualitas akuntan di masa depan. Untuk merubah pendidikan akuntansi di indonesia menjadi lebih baik, kita harus mengkaji ulang konvergensi IFRS ke PSAK, apakah cocok untuk materi di bangku perkuliahan atau tidak. Karena konvergensi IFRS ke PSAK ini merupakan landasan dari semua aktivitas akuntansi, mulai dari materi hingga praktek akuntansi di lapangan.<br /><br />Selanjutnya dimana para akademisi perlu mengadakan perubahan kurikulum, silabus dan literatur agar akuntan-akuntan di indonesia dapat melakukan tugas sebagai seorang akuntan dengan baik. Karena perubahan-perubahan fenomena akuntansi berkembang dengan cepat dan kita sebagai akuntan juga harus mampu mengikuti perubahan-perubahan yang akan terjadi dimana perubahan-perubahan ini akan memberikan tantangan-tantangan baru bagi para akuntan untuk menjadi akuntan yang mampu memberikan hal terbaik bagi dunia akuntansi.<br /><br />Tidak menutup kemungkinan pada 2012, PSAK baru dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh (stakeholder, pendidikan, sosial dan aspek-aspek lainnya) akan menjadi standar akuntansi keuangan yang dapat digunakan sebagai acuan pendidikan akuntansi Indonesia yang mampu memanusiakan manusia. Konvergensi IFRS memang harus dikaji sedemikian rupa dengan segala pertimbangan atas fenomena ekonomi dan aspek-aspek lainnya yang dapat berpengaruh serta perlu adanya keikutsertaan para stakeholder yang juga mendapatkan dampak dari konvergensi IFRS itu sendiri. Terutama stake holder eksternal, seperti pemerintah, masyarakat dan sebagainya dimana sangat kurang diperhatikan apresiasinya. Sehingga PSAK baru dapat berpihak pada semua kalangan yang berhak atas informasi pelaporan keuangan.<br /><br />Penginformasian mengenai pentingnya konvergensi IFRS perlu dipublikasikan kepada berbagai kalangan yang akan menerima dampak saat proses konvergensi dan setelah konvergensi selesai. Indonesia belum siap menghadapi apdopsi IFRS secara penuh pada tahun 2012 tanpa tindakan-tindakan yang cepat, termasuk publikasi kepada semua kalangan. Penginformasian disertai pengkajian IFRS terus menerus memang perlu dilakukan oleh para akuntan-akuntan, agar Indonesia dapat berkompeten di kancah internasional. Sehingga Indonesia mampu menjalankan roda perekonomian dengan baik.<br /><br /> Referensi :<br />Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat<br />Ulfah Maria. 2008. Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Akuntansi Sosial. Skripsi<br />http://agusw77.files.wordpress.com/2009/10/sap-etika-bisnis-profesi.pdf diakses pada tanggal 3 Juni 2011<br />http://dewifitriana.blogspot.com/2011/04/jurnal-ifrs.html diakses pada tanggal 3 Juni 2011<br />http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/583/bab2.pdf diakses pada tanggal 3 Juni 2011<br />http://www.kanaka.co.id diakses pada tanggal 3 Juni 2011<br />http://www. wartawarga.gunadarma.ac.id diakses pada tanggal 3 Juni 2011<br />http://chattoer.wordpress.com/2011/07/14/hubungan-ifrs-tanggung-jawab-sosial-dan-pendidikan-akuntansi-di-indonesia/<br />http://www.google.co.id/search?q=fenomena%20IFRS&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np#hl=id&client=firefox-a&hs=eQq&rls=org.mozilla:id%3Aofficial&channel=np&sclient=psy-ab&q=fenomena+IFRS+di+dunia&oq=fenomena+IFRS+di+dunia&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=3&gs_upl=54789l57945l1l58283l9l8l0l0l0l0l0l0ll0l0&gs_l=serp.3...54789l57945l1l58283l9l8l0l0l0l0l0l0ll0l0.frgbld.&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=fe2a1b8071731a66&biw=1024&bih=471<br /> (sumber: Akuntan Indonesia, majalah edisi no 16,April 2009, Ikatan Akuntan Indonesia)permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-24038000588707976112011-12-28T01:05:00.000-08:002011-12-28T01:07:54.184-08:00Etika Profesi AkuntansiSoal : 1. Mengapa suatu profesi perlu etika? Jelaskan pendapat saudara!<br /><br />Jawab :<br />Karena menurut saya seseorang yang berprofesi apapun harus memiliki etika, semua profesi harus mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya namun itu tidaklah cukup dari hal yang diharuskan tersebut harus ditambah oleh etika. Karena etika adalah gambaran untuk mengetahui dan memahami cara yang baik atau tidak, jika profesi yang dilakukan menggunakan etika maka akan mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dari penglihatan orang lain maupun di mata masyarakat. Karena jika profesi menggunakan etika maka akan melaksanakan pekerjaan secara professional dan mengikuti hukum yang berlaku.<br /><br />Soal : 2. Apa yang anda ketahui tentang IAI ? Jelaskan dengan singkat dan padat !<br /><br />Jawab :<br />IAI ( Ikatan Akuntan Indonesia) adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta. Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956.<br /><br />Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormde Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.<br /><br />Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.<br /><br />Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.<br /><br />Kegiatan yang dilakukan adalah<br />• Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan<br />• Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional Management Accountant)<br />• Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)<br /> Kerjasama internasional <br /><br />Pada skala internasional, IAI aktif dalam keanggotaan [[International Federation of Accountants]] (IFAC) sejak tahun 1997. Di tingkat ASEAN IAI menjadi anggota pendiri [[ASEAN Federation of Accountants]] (AFA). Keaktifan IAI di AFA pada periode 2006-2007 semakin penting dengan terpilihnya IAI menjadi Presiden dan Sekjen AFA.<br />Selain kerjasama yang bersifat multilateral, kerjasama yang bersifat bilateral juga telah dijalin oleh IAI diantaranya dengan [[Malaysian Institute of Accountants]] (MIA) dan [[Certified Public Accountant]] (CPA).permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-83737104888857795752011-11-17T22:52:00.000-08:002011-11-17T22:54:50.624-08:00Tugas Etika Profesi AkuntansiSoal :<br />1.Bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan kompetisi lambang ketamakan ?<br /><br />Jawab :<br />Menurut saya pernyataan dari kompetisi lambang ketamakan itu dapat dinilai tergantung dari segi tujuan yang dituju, kompetisi itu sendiri adalah bersaing untuk mendapatkan sesuatu dengan usaha diri sendiri hingga tercapai. Jika pada era seperti ini kompetisi lebih dimaknakan sebagai ambisi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan bisa dibilang setiap orang sangat ingin tetapi tidak melihat dari segi tujuan pertamanya, dengan uraian tersebut maka kompetisi lambang ketamakan pernyataan tersebut dijaman ini berarti setiap orang sangat berambisi untuk melakukan atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan cara bersaing dan tidak melihat apakah itu akan merugikan orang lain atau tidak, jadi kesimpulan menurut pendapat saya kompetisi untuk dijaman sekarang kurang setuhju jika kompetensi diartikan dipandang dari segi negatifnya tapi jika tiap individu mengartikan kompetensi dari segi nilai positif saya setuju.<br /><br />Soal :<br />2.Berilah contoh penerapan moral dalam dunia bisnis di era pasar bebas saat ini, minimal 5 ?<br /><br />Jawab :<br />1. Jauhkan sifat dengki dengan cara menggunakan bantuan golongan lain misal : dengan percaya akan mistis.<br />2. Menghindari sifat 5K : Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi<br />3. Jujur dalam melakukan bisnis<br />4. Bersaing secara sehat<br />5. Melakukan yang terbaik tanpa harus menyampingkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.<br /><br />Soal :<br />3.Sebutkan contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis,minimal 4 dari 8 katagori yang ada?<br /><br />Jawab :<br />1. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family) atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.<br />Contoh: <br />Seorang karyawan di suatu perusahaan memasukkan anggota keluarganya untuk dapat menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati tahapan recruitment seperti para pencari kerja lainnya.<br />2. Segala penerimaan dari keuntungan , dari seseorang / organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan<br />Menerima bingkisan dari seorang klien yang ditunjukan untuk pegawainya bukan untuk perusahaan tempat pegawai tersebut bekerja.<br />3. Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut<br />Contoh:<br />Seorang karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia perusahaan kepada temannya yang berkerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama.<br />4. Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.<br />Contoh: <br />Ketika seorang pegawai negri mendapatkan mobil dinas untuk tugas keluar kota dari perusahaan tempat dia berkerja dimanfaatkan mobil dinas tersebut untuk kendaraan berlibur dengan anggota keluarganya.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-91795120102698716992011-10-28T01:37:00.000-07:002011-10-28T01:38:45.244-07:00Jeruk oh jerukJeruk itu sebuah buah berbentuk bulat dan terlihat dari warnanya saja begitu segar dan banyak terkandung vitamin di dalamnya, jeruk akan lebih segar diminum jika sudah menjadi jus yang disebut jus jeruk.<br />Selain itu banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari buah ini, manfaat jeruk antara lain :<br />1. Menghilangkan panas dalam dan sariawan<br />2. Menghilangkan kembung<br />3. Menambah nafsu makan<br />4. Menyembuhkan rasa sakit diperut<br />5. Menyembuhkan sembelit<br />6. Menurunkan kadar kolesterol darah<br />7. Sebagai zat anti kanker<br /><br /> Mengapa jeruk dapet mengurangi rasa sakit diperut dan menyembuhkan sembelit, karena jus jeruk dapat membuat saluran usus tidak dapat disinggahi oleh mikroba yang bersifat jahat.<br /> Unsur kimia yang banyak terdapat dalam jeruk adalah potassium, kalsium, dan fosfor. Untuk memperbaiki sistem pencernaan, disarankan minum satu gelas jus jeruk pada pagi hari secara teratur.<br />Jus jeruk baik untuk kesehatan kita adapun manfaat lain dari jus jeruk yaitu untuk kecantikan<br /> Vitamin C yang terkandung dalam buah jeruk yang sekarang dikenal sebagai anti-oksidan, selain melindungi kulit dari pengaruh buruk radikal bebas, juga memperkuat sel-sel kulit, sehingga sel-sel kulit dapat lebih cepat memperbaiki jaringan yang rusak karena pengaruh radikal bebas tersebut. Selain itu, vitamin C juga meningkatkan produksi kolagen pada kulit sehingga elastisitas kulit pun terjaga. Proses ini disebut dengan proses regenerasi kulit.<br /><br />Jeruk selain enak untuk dimakan, dibuat jus, jeruk juga bisa dimanfaatkan untuk :<br /><br />1. Mandi<br />dengan wangi khas yang dikeluarkan oleh buah jeruk dan kulit jeruk dimasukan dengan air hangat untuk mandi di pagi hari, sangat bagus untuk memberi semangat untuk permulaan sebelum aktivitas anda dimulai.<br /><br />2. Aroma terapi<br />Jika anda merasa lelah karena cuaca akhir-akhir ini sangat panas, anda bisa mencampurkan aroma esensial dengan sedikit air dan panaskan. Coba hirup aroma yang dikeluarkan dari minyak jeruk tersebut, akan membuat anda merasa rilex.<br />Dari penjabaran diatas semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan untuk anda yang tidak menyukai jeruk, alangkah sehat dan nikmatnya manfaat yang anda dapat dari buah jeruk.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-45435474976953692792011-10-08T23:22:00.000-07:002011-10-09T00:15:08.689-07:00TEORI ETIKASOAL:<br />1. <span style="font-style:italic;">Sebutkan teori etika yang anda ketahui selain yang sudah dijelaskan minimal 3?</span><br />JAWAB :<br /><span style="font-weight:bold;">1. Etika Deontologi</span><br /> Teori-teori sebenarnya sudah ada sejak periode filsafat Yunani kuno, tetapi baru mulai diberi perhatian setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh Filsuf Jerman yaitu Immanuel Kant.<br />Kata deon sendiri berasal dari Yunani yang berarti Kewajiban<br /> Yaitu Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.<br />Tiga prinsip yang harus dipenuhi:<br />1. Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban. Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya.<br />2. tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang<br />3. niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />2. Etika pengembangan diri sesuai dengan kodratnya</span><br /> Etika Aristoteles merupakan etika pengembangan diri, karena kebahagiaan (eudaimonia) yang menjadi tujuan hidup manusia tercapai kalau manusia mengembangkan dirinya secara penuh sesuai dengan kodratnya. Kodrat di sini dimaksudkan dalam arti metafisis, yakni apa yang menjadi hakikat keberadaan manusia. Untuk mengenal apa yang menjadi kodrat atau hakikat keberadaan sesuatu, Aristoteles melihat fungsi operasional (ergon) yang khas pada pengada tersebut. Finalitas atau keterarahan pada tujuan akhir suatu pengada bagi Aristoteles merupakan suatu gagasan yang sentral untuk etikanya, karena menurut dia kodrat setiap pengada mengarah pada tujuan akhirnya. Kebahagiaan sebagai tujuan hidup manusia baru tercapai kalau manusia hidup sesuai dengan ergon-nya yang khas. Untuk menetapkan apa itu kebahagiaan bagi manusia perlulah ia mengerti apa yang menjadi tujuan akhir kodrat keberadaannya sebagai manusia.<br /> Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, jiwa manusia mempunyai aspek vegetatif seperti halnya tumbuh-tumbuhan, dan mempunyai aspek sensitif seperti halnya binatang. Yang khas untuk manusia adalah aspek rasional dari kejiwaannya. Kalau yang menjadi kekhasan manusia adalah aspek rasional kejiwaannya, maka ergon manusia mesti bersangkutan dengan aspek ini.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />3. Etika Keutamaan</span><br /> Etika Aristoteles, lain dengan etika yang biasa disebut sebagai etika kewajiban (seperti etika Kant misalnya), adalah etika keutamaan. Hidup baik adalah hidup sesuai dengan keutamaan yang masih ia bedakan menjadi keutamaan intelektual dan keutamaan moral. Dari segi moral, suatu tindakan secara objektif dinilai berkeutamaan (virtuous) oleh Aristoteles kalau itu merupakan kegiatan yang diatur oleh akal budi sesuai dengan prinsip kebijaksanaan jalan tengah/“the rule of the just middle” (mesotes), yakni menghindarkan ekstrem terlalu banyak di satu pihak dan ekstrem terlalu kurang di lain pihak. Keutamaan keberanian misalnya terletak antara kenekadan di satu pihak dan menjadi pengecut di lain pihak.<br /><br />SOAL :<br /><span style="font-style:italic;">2. Tuliskan contoh etika umum yang berlaku di masyarakat minimal 5?</span><br />JAWAB :<br />1. Sopan, ramah tamah, dan bertegur sapa saat bertemu dengan tetangga ataupun orang yang dikenal.<br />2. Tidak menghina orang lain.<br />3. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti dilingkungan rumah.<br />4. Orang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka akan diberi sanksi yang tegas,<br />5. Moral yang baik dalam pergaulan sehari-hari dan dimanapun kita berada.<br /><br />SOAL :<br />3. <span style="font-style:italic;">Bagaimana pendapat saudara tentang paham hedoisme bila diterapkan pada era sekarang ini?</span><br />JAWAB :<br /><br /> Paham Hedonisme jika diterapkan pada era sekarang ini menurut saya kurang tepat,Negara kita Indonesia adalah Negara Hukum. Dijaman yang sedang serba susah dan memiliki kiritis ekonomi maupun politik di Indonesia, untuk mengusahakan kesenangan sepertinya akan sangat sulit dilakukan. Karena sebagian besar penduduk dan masyarakat di Indonesia saat ini sangat kekurangan (ekonomi sulit), sehingga untuk mengusahakan keseangan akan sulit terjadi untuk makan sehari-haripun masih sangat sulit, tapi mungkin sebagian orang yang kekurangan beranggapan seperti arti sesungghnya bahwa paham Hedoisme untuk mereka adalah dimana hal terbaik bagi manusia adalah mengusahakan kesenangan dan kesenangan yang dumaksud disini adalah bila mereka dapet mengisi perut disaat mereka lapar. Jika yang dimaksud mencari kesenangan dengan cara apapun, Negara ini akan menjadi Negara yang hancur. Karena semua orang tanpa kecuali akan mencari kesenangan dengan menghalalkan segala cara tanpa memandang hal yang akan dilakukan demi kesenangannya akan merugikan orang lain atau tidak. Tidak dapat dibayangkan jika kaum muda di era saat ini menganut paham Hedonisme dan mereka bebas mendapatkan kesenangan mereka dengan cara mereka masing-masing.<br /> <br /> Tidak hanya itu jika paham Hedonisme diterapkan maka akan banyak sekali timbul kejahatan dan tindakan negatif lain untuk generasi muda khusunya, karena untuk mencari kesenangan di dunia sebanyak-banyaknya dan sepuas-puasnya di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalanani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Maka didasarkan pada alasan itu, saya tidak setuju jika paham Hedonisme diterapkan di era saat ini.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-53210756998135439332011-05-04T21:16:00.001-07:002011-05-04T21:18:56.761-07:00Terapi Lilin Pada Kuping Tidak Aman???Di jaman yang canggih ini, semua yang di inginkan pasti mudah dicari, contohnya aja ingin membersihkan kuping sekarang udah bukan jamannya lagi ke THT..<br /><br />Sebagian orang sih ngomong gitu ke klinik aja ada namanya Ear Candle Therapy atau yang seringnya disebut Terapi Lilin..<br /><br />Sebenarnya aman gak sih Ear Candle Therapy itu????<br /><br />Ear candle therapy, terutama bertujuan untuk membersihkan telinga dan berusaha menciptakan pendengaran yang sehat, melegakan sinus dan tenggorokan. Terapi ini dapat mengatasi sinusitis, radang selaput lender, migren, beberapa macam gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, tinnusitis (telinga berdengung), vertigo dan sindrom Meniere.<br /><br />Walaupun cukup populer di berbagai negara, namun FDA menyebutkan terapi lilin telinga ini sebetulnya tidak aman, karena bisa menyebabkan luka serius, bahkan jika terapi ini dilakukan sesuai petunjuk. "FDA juga menyatakan secara ilmiah tidak ada manfaat medis dari terapi ini," kata Mann.<br /><br />Lebih lanjut Mann menjelaskan bahaya dari terapi lilin ini yang meliputi terbakar di bagian wajah, gendang telinga, bahkan bagian dalam telinga. Lelehan lilin juga membahayakan telinga, bahkan berisiko perdarahan.<br /><br />Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin ini. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated). <br />Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko 'makanan kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang 'diakui'.<br /><br />Selama 'perawatan', ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.<br />Untungnya, perempuan tersebut pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.<br /><br />Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi: <br />Ear candling doesn't remove the wax from one's ears. But she says that's not the point: "It doesn't matter whether it's being removed or not because you're going to get some harmony through the changing of the energies and perhaps that's all that's needed."<br />Very funny. Where do you perform the on-stage joke, ma'am?<br /><br />Dalam beberapa tahun terakhir, FDA sudah menerima laporan kasus luka-luka akibat terapi lilin ini, seperti gendang telinga tersumbat hingga pecahnya gendang telinga yang menyebabkan penderita harus dioperasi. <br /><br />Tahun 2010 lalu, FDA juga mengeluarkan surat peringatan kepada tiga produsen besar ear candle. Sebelumnya, FDA dan regulator kesehatan di Kanada juga meningkatkan pengawasan distribusi produk-produk ini di dua negara tersebut<br /><br />Kesimpulan<br />Candling berisiko terhadap beberapa bahaya, dan yang paling serius adalah terbakar oleh lilin panas. Pembuat lilin mengklaim bahwa lilin mereka hanya akan menetes di bagian luar telinga. Dan anda bisa berkomentar bahwa itu merupakan kecerobohan praktisinya. <br /><br />Tentu saja ada cara untuk menghindari masuknya tetesan lilin cair ke dalam telinga: posisikan lilin dalam keadaan mendatar. Tapi saran dari produsen ini terdengar konyol. Bagaimana bisa tercipta suasana vakum? Lilin yang mendatar tidak dapat menutup rapat liang telinga pasien yang sedang berbaring miring ke satu sisi.<br />Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin ini. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated). <br />Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko 'makanan kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang 'diakui'.<br /><br /><br />Referency : http://lita.inirumahku.com/health/lita/terapi-pembersihan-telinga-yang-tidak-membersihkan/<br /><br />http://www.tribunnews.com/2011/05/04/terapi-lilin-amankah-untuk-telingapermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-41101560989683807972011-04-17T07:14:00.000-07:002011-04-17T07:24:11.889-07:00Sistem Pendidikan di Indonesia vs AmerikaSistem Pendidikan di Indonesia vs Amerika<br /><span style="font-weight:bold;"><br /><br />Di Indonesia</span><br />Pendidikan di Indonesia saat ini tidak hanya bisa dikatakan jongkok melainkan tengkurap alias sudah sangat parah. Berdasarkan hasil penelitian The Political and Economic Risk Consultacy (PERC) medio September 2001 dinyatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia berada diurutan 12 dari 12 negara Asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Sementara itu berdasarkan hasil penilaian Program Pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 2000 menunjukkan kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke-109 dari 174 negara atau sangat jauh dibandingkan dnegan Singapura yang berada pada urutan ke-24, Malaysia pada urutan ke-61, Thailand urutan ke-76, dan Filipina urutan ke-77 (Satunet.com). hasil penelitian yang lainnya pun juga menggambarkan betapa Negara Indonesia ini tertinggal jauh dengan negara lain dalam bidang pendidikan. Belum tuntas dengan ketertinggalan kita diantara Negara lain, pendidikan Indonesia juga dinodai dengan tinta pekat oleh pelaku pendidikan itu sendiri. Tahun 2007 kita dikagetkan dengan meninggalnya Cliff Muntu, Praja tingkat II IPDN dalam aksi premanisme dan kekerasan yang dilakukan oleh senior-seniornya. Sesungguhnya premanisme pendidikan sudah menjadi tontonan umum di masyarakat kita, satu contoh lagi pada jawapos 20/12/08 diberitakan seorang guru SMP lamongan yang menyuruh muridnya untuk melayani nafsu bejadnya di tenda. Krisis kejujuran pun juga dialami oleh pendidikan kita. Data menunjukkan bahwa 18 pengawas, 17 guru, dan seorang kepala sekolah yang tergabung dalam Komunitas Air Mata Guru (KAMG) diminta untuk mengundurkan diri karena telah membongkar kebocoran UN 2007 (wibowo, 41:2008). Sungguh julukan apa lagi yang harus kita katakan pada pendidikan ini bila kejujuran dihadiahi dengan kedzaliman sepihak bukan ucapan terimakasih.<br /><br /> Tidak berheti disitu, pendidikan yang kita saksikan saat ini juga melahirkan ratusan pengangguran terdidik pertahunnya. Menurut badan statistic tenaga kerja, pengangguran sarjana lulusan universitas sekitar 385 jiwa-pemuda (184.497); pemudi (200.921), bila ditotalkan sekitar 708.254 jiwa. Itu semua tentunya bukan prestasi yang pantas kita banggakan. Mahalnya pendidikan juga kita rasakan saat ini. Berapa juta orang yang tak mampu untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi hanya karena tidak memiliki dana yang memadai. Kesenjangan pendidikan yang semakin parah ini sampai membuat orang mengatakan bahwa rakyat miskin dilarang sekolah. Padahal semua warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Bukankah majunya pendidikan juga akan menjadikan bangsa ini terpandang?. Silang sengkarut dunia pendidikan kita diatas masih belum mencapai klimaksnya. Banyak dari kalangan pemerhati dan pelaku pendidikan, tidak mempersoalkan hal yang lebih mendasar. Yakni tentang sistem pendidikan nasional yang ditudingnya masih mewarisi sistem pendidikan kolonial. Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini memang adalah sistem pendidikan yang sekular-materialistik. Hal tersebut dapat kita lihat dalam realita disekitar kita. Pendidikan yang ada dalam Negara kita ini semakin tinggi semakin sedikit pula porsi pendidikan agamanya (sekuler). Padahal hal tersebut sangat penting, betapa tidak ketika seseorang itu pandai dan memiliki kedudukan namun dalam dirinya tidak terdapat aqidah yang kuat maka jabatannya itupun akan digunakan untuk korupsi, mencabuli muridnya, menganiaya juniornya dan bahkan menindas para orang-orang yang jujur seperti yang tergabung dalam KAMG. Dampak dari pendidikan yang sekuler juga bisa kita lihat pada maraknya budaya bebas pada remaja kita, mulai dari pacaran, freesex, aborsi dan juga tawuran. Pantas saja di Negara ini gagal dalam melahirkan orang-orang yang sholeh dan intelektual. Selain sekuler sisterm pendidikan saat ini juga materialistik. Hal ini juga dapat kita lihat betapa seorang mahasiswa kebanyakan kuliah hanya untuk mencari pekerjaan. Padahal motivasi yang dibangun atas dasar materi adalah motivasi terendah setelah emosi dan spiritual. Mereka besar kemungkinan akan terjangkit krisis kepribadian, ya inilah awal kehancuran bangsa.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Paradigma Pendidikan Nasional</span><br /><br />Pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang sekular-materialistik. Hal ini terlihat pada UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab VI tentang Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan bagian kesatu (Umum) pasal 15 yang berbunyi: Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Terlihat jelas dalam pasal ini adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan umum.<br /><br /> Ada indikasi kuat bahwa pengembangan ilmu pengatahuan dan sains teknologi yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional tidak memiliki hubungan yang kuat dengan pembentukan karakter peserta didik. Padahal, pembentukan karakter merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Agama yang menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter peserta didik hanya ditempatkan pada posisi yang sangat minimal, dan tidak menjadi landasan dari seluruh aspek.<br /><br /> Minimalnya peran agama, tampak jelas pada UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab X tentang Kurikulum pasal 37 ayat (1) kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat 10 bidang mata pelajaran, dimana disana terlihat bahwa pendidikan agama tidak menjadi landasan bagi bidang pelajaran lainnya.<br /><br /> Hal ini berdampak pada tidak terwujudnya tujuan pendidikan nasional sendiri, yaitu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa dan negara.<br /><br /> Paradigma pendidikan sekular melahirkan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Kondisi kualitas sumber daya manusia yang rendah ini memperburuk kehidupan bermasyarakat. Memang dengan pendidikan sekarang masih bisa melahirkan generasi yang ahli dalam pengetahuan sains dan teknologi, namun ini bukan merupakan prestasi, karena pendidikan seharusnya menghasilkan generasi dengan kepribadian yang unggul dan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan. Buruknya kondisi kehidupan masyarakat akibat rendahnya kualitas sumber daya manusia tampak pada masih banyaknya kasus tawuran, seks bebas, narkoba dan perilaku jahat lainnya yang dilakukan para peserta didik di negeri ini.<br /> <br /><span style="font-weight:bold;"><br />Standar Kelulusan</span><br /><br /> Dalam UU Sisdiknas Bab V tentang Standar Kompetensi Lulusan pasal 25 disebutkan: (1) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. (2) Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah. (3) Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. (4) Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. <br /> <br /> Dari pasal tersebut diketahui bahwa kompetensi kelulusan harus mencakup sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan ketermpilan (psikomotorik). Standar kompetensi ini harus menjadi acuan pada pemerintah dalam menetapkan standar kelulusan. Namun, terjadinya kontradiktif antara ketetapan dengan pelaksanaan di lapangan.<br /><br /> Kontradiktif ini terlihat dari kebijakan Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional yang menetapkan bahwa kelulusan didasarkan pada hasil UAN (Ujian Akhir Nasional). Mata pelajaran yang menjadi standar kelulusan terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Tentu saja ini tidak mencakup kompetensi kelulusan yang telah ditetapkan pada UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab V pasal 25. Karena UAN (Ujian Akhir Nasional) sendiri hanya bentuk evaluasi pelajaran dan merupakan cakupan dari pengetahuan peserta didik saja, tidak mencakup keterampilan dan sikap mereka.<br /><br /> Ketiga mata pelajaran ini tidak tepat untuk dijadikan sebagai representasi dari kemampuan peserta didik dalam menuntut ilmu selama tiga tahun di sekolah. Sudah menjadi hal yang umum, bahwa peserta didik memiliki minat dan kemampuan yang berbeda. Ada peserta didik yang tidak menguasai matematika, tapi ia menguasai biologi atau kimia atau yang lainnya. Ada juga peserta didik yang menguasai matematika, tapi tidak menguasai biologi atau kimia atau yang lainnya. Ini tentu merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Jadi, menentukan kelulusan peserta didik hanya dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika adalah tidak tepat.<br /><br /> Dengan standar nilai sebesar 4,26 juga menimbulkan ketidakadilan bagi peserta didik. Sebagai ilustrasi, seorang peserta didik pertama mendapatkan nilai Bahasa Indonesia sebesar 8 dan Matematikanya 4, ini berarti ia tidak lulus. Peserta didik kedua mendapatkan nilai Bahasa Indonesia sebesar 5 dan Matematikanya sebesar 4,9 ini berarti ia lulus. Ketidakadilan ini tampak jelas, anak yang pertama mendapatkan rata-rata sebesar 6 tidak lulus sedangkan anak kedua yang mendapatkan rata-rata sebesar 4,95 dinyatakan lulus. Kondisi seperti ini sangat merugikan bagi para peserta didik.<br /><br /> Dalam UU Sisdiknas Bab XVI tentang Evaluasi, Akreditasi, Dan Sertifikasi bagian kesatu (Evaluasi) pasal 58 ayat (1) disebutkan: Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Dari sini terlihat bahwa guru yang melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik. Faktanya, pihak yang paling mengetahui kemampuan, keahlian, keterampilan, pengetahuan dan sikap para peserta didik adalah guru-guru yang mengajar dan membina mereka. Guru senantiasa bersama mereka, sehingga mengetahui kondisi peserta didik secara baik. Dan guru juga pasti mengetahui apakah peserta didik itu layak lulus atau tidak setelah ia menempuh proses pendidikan selama tiga tahun. Jadi, yang lebih layak dalam menentukan kelulusan peserta didik sebenarnya adalah guru.<br /><br /> Kondisi sarana dan prasana pendidikan yang ada di tiap sekolah merupakan faktor penting dalam proses pendidikan. Kondisi sarana dan prasana di tiap sekolah di Indonesia berbeda, kondisi ini akan menghasilkan kualitas pendidikan yang berbeda pula. Standar nilai kelulusan yang ditetapkan pemerintah sebesar 4,26 harus dikaji lebih dalam, apa yang menjadi dasar pemerintah menetapkan standar nilai ini dan apakah dapat menjadi representasi yang merata bagi tingkat kualitas pendidikan di seluruh Indonesia ?.<br /><br /> Standar nilai yang ditetapkan dapat bernilai baik jika pemerintah tidak mengabaikan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di tiap tempat pendidikan di seluruh Indonesia. Diketahui bahwa banyak sekali sekolah di Indonesia yang sarana dan prasarana pendidikannya tidak bermutu dan tidak layak. Seharusnya pemenuhan sarana dan prasarana di tempat-tempat pendidikan dilakukan oleh pemerintah. Dalam UU Sisdiknas Bab XIII tentang pendanaan Pendidikan bagian kesatu (Tanggung Jawab Pendanaan) pasal 46 ayat (1) disebutkan: pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Yang terjadi selama ini pemerintah belum memenuhi tanggung jawabnya, sebaliknya yang terjadi adalah pemerintah melakukan kapitalisasi pendidikan, sehingga pendidikan menjadi mahal.<br /><br /> Oleh karena itu, standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dengan hanya mengacu pada tiga mata pelajaran dan standar nilai sebesar 4,26 adalah tidak tepat. Hal ini disebabkan karena, pertama tiga mata pelajaran yang dijadikan acuan bukanlah representasi dari tingkat kemampuan peserta didik dalam menuntut ilmu selama tiga tahun; kedua sarana dan prasarana pendidikan tidak merata diseluruh Indonesia sehingga kualitas pendidikan pun akan berbeda, sehingga menetapkan standar nilai sebesar 4,26 adalah bentuk ketidakadilan, harus ada keseimbangan antara kualitas pendidikan yang dikehendaki pemerintah dengan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di tempat pendidikan di seluruh Indonesia; ketiga pihak yang mengetahui akan kemampuan, keahlian, pengetahuan dari peserta didik adalah guru, sehingga yang lebih berhak menentukan kelulusan peserta didik adalah guru.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Penutup</span><br /><br /> Buruknya sistem pendidikan Indonesia semakin nyata. Paradigma pendidikan yang sekular, biaya pendidikan yang mahal, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak merata, standar kelulusan yang tidak merepsentasikan tingkat kemampuan peserta didik dalam menuntut ilmu. Ini semua terjadi karena diterapkannya sistem Kapitalisme yang menjadikan sekularisme sebagai asasnya.<br /><br /> Dalam pandangan Islam, pendidikan adalah salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada rakyatnya yang wajib dipenuhi. Penyelenggaraan pendidikan untuk rakyat menjadi tanggung jawab pemerintah. Dengan kata lain, pendidikan adalah hak rakyat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Rasulullah saw bersabda, “Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat; ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.”(HR al-Bukhari dan Muslim). Seorang penguasa dalam Islam berkewajiban memenuhi sarana-sarana pendidikan, sistemnya dan orang-orang yang digaji untuk mendidik. Sehingga akan tercipta pendidikan yang berkualitas dan gratis.<br /><br /> Agar lulusan pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai harapan, maka dibuat pendidikan terpadu. Sistem pendidikan harus memperhatikan seluruh unsur pembentuk sistem pendidikan yang unggul. Ada tiga faktor: pertama sinergi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga; kedua kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi; ketiga berorientasi pada pembentukan tsaqafah Islam, berkepribadian Islam dan penguasaan ilmu pengetahuan.<br /><br /> Terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, maka KALAM UPI menyatakan bahwa:<br />1. Sistem pendidikan yang ada harus diganti dengan sistem pendidikan berlandaskan Islam.<br />2. Pemerintah harus bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.<br />3. Pemerintah harus mengkaji ulang terhadap standar kelulusan yang diterapkan. Standar kelulusan ini harus adil dan mencakup kompetensi dalam Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap dari peserta didik.<br />4. Pemerintah harus mencari langkah yang tepat dan adil bagi siswa yang tidak lulus UAN tahun 2006, karena semua ini terjadi akibat kesalahan sistem pendidikan Indonesia.<br />5. Komponen-komponen masyarakat seluruhnya harus mengawasi jalannya proses perbaikan ini.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Peran Pendidikan dalam Pembangunan</span><br /><br /> Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.<br /><br /> Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan</span><br /><br /> Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. <br /><br /> Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global. <br /><br /> Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.<br /><br /> Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas</span><br /><br /> ”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.<br /><br /> Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. <br /><br /> Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.<br />Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Privatisasi dan Swastanisasi Sektor Pendidikan</span><br /><br /> Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).<br /><br /> Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.<br /><br /> Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.<br /><br /> Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.<br /><br /> Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.<br /><br /> Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.***<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Di Amerika</span><br />Negara serikat atau federal yang dipilih Amerika Serikat (AS) juga tercermin dari sistem pendidikannya yang menganut desentralisasi melalui negara-negara bagian (states).<br /> Penanggung jawab utama semua urusan pendidikan adalah departemen pendidikan yang berkedudukan di Washington. Sedang urusan sehari-hari diserahkan penuh pada tiap negara bagian.<br /><br /> Mirip dengan di Indonesia, selain pemerintah, swasta dan organisasi keagamaan juga diperkenankan mendirikan sekolah-sekolah. Jenjang sekolah yang mereka dirikan bervariasi dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah swasta ini juga diperbolehkan menggunakan sistem pendidikan yang berbeda dengan yang digunakan negara bagian bersangkutan. Boarding school (sekolah asrama) adalah contoh jenis sekolah yang dibuka oleh swasta atau organisasi keagamaan.<br /> Khusus mengenai pendidikan tinggi, pendidikan tinggi di AS dapat dibedakan menjadi College dan University. College umumnya –dengan beberapa perkecualian- lebih berfokus menyelenggarakan pendidikan program sarjana (undergraduate), sedangkan university menyelenggarakan baik sarjana (undergraduate) dan pasca sarjana (graduate). Di university istilah college menjadi mirip dengan fakultas. Sebagai contoh, di university akan kita temukan College of Engineering (Fakultas Teknik) atau College of Economics (Fakultas Ekonomi).<br /> Meskipun demikian, seperti telah disebutkan sebelumnya, college di university ini hanya mengurusi program sarjana (undergraduate). Jadi jika ada calon mahasiswa asal Indonesia ingin mendaftar program Master Teknik Pertambangan, dia mesti berhubungan dengan Graduate College (Program Pasca Sarjana). Graduate college ini kemudian akan meneruskan lamaran ke Department of Mining Engineering yang selanjutnya akan dikembalikan lagi ke Graduate College untuk diputuskan apakah calon mahasiswa itu diterima atau tidak. Jika akhirnya diterima, mahasiswa tersebut akan terdaftar secara administratif di Graduate College dan secara akademis di Department of Mining Engineering.<br /> Untuk program pasca sarjana, tidak semua universitas menawarkan program doktor. Beberapa diantaranya hanya menawarkan hingga jenjang master, terutama jika program itu ditujukan untuk mendidik lulusannya sebagai praktisi yang siap di dunia kerja. Program master ini juga ada 2 macam. Master terminal dan master berkelanjutan.<br /> Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, master terminal adalah program untuk menyiapkan lulusannya sebagai praktisi. Setelah selesai pendidikan, dia diharapkan langsung balik ke dunia kerja. Sedang lulusan master berkelanjutan diperuntukkan bagi yang berkeinginan meneruskan pendidikannya ke jenjang doktor.<br /> Jadi jangan sampai salah memilih. Rencana masa depan sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis jenjang master ini.[]<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Sistem Pendidikan Amerika Serikat</span><br />Pemimpin dunia di pendidikan internasional<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Sekolah Menengah Atas (Secondary Education) di Amerika Serikat</span><br />• Dihitung dari grade 9 sampai grade 12, biasanya siswa berumur 14/15 tahun sampai 17/18 tahun.<br />• Setelah lulus dari grade 12, siswa diberikan ijasah sekolah menengah atas (high school diploma).<br />• Siswa yang belum menerima ijasah sekolah menengah atas dapat mengambil ujian General Education Development (GED), yang merupakan sertifikasi kemampuan akademik untuk tingkat sekolah menengah atas.<br />Post Secondary Education di Amerika Serikat<br />Siswa harus mempunyai ijasah sekolah menengah atas atau GED untuk kuliah S1 di college atau universitas Amerika. Siswa akan mendapatkan gelar S1 setelah kuliah 4 tahun atau mendapatkan gelar Associate setelah kuliah 2 tahun.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Gelar Associate</span><br /><br />Gelar Associate dapat merupakan program transfer (dua tahun pertama program S1) atau memang merupakan program 2 tahun untuk mempersiapkan siswa untuk karir tertentu.<br />• kuliah 2 tahun di community college atau college swasta.<br />• Jenis gelar: Associate of Arts (AA) atau Associate of Science (AS).<br />• Siswa dapat melanjutkan kuliah dengan transfer ke college atau universitas dengan program kuliah S1 yang berdurasi 4 tahun.<br />Community college, dapat merupakan college publik atau swasta, merupakan institusi community-based yang juga dikenal dengan county colleges, junior colleges, technical colleges atau city colleges.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Gelar S1</span><br /><br />Gelar S1 di Amerika Serikat sangat fleksibel dimana siswa dapat memilih beragam program.<br />• Kuliah 4 tahun jurusan tertentu di college atau universitas.<br />• Sebagai bagian dari proses penerimaan, kebanyakan universitas memerlukan nilai SAT atau ACT siswa.<br />• Umumnya gelar S1 dibagi menjadi 2 tahap: Tahap pertama fokus kepada program foundation, dimana siswa mengikuti kuliah pelajaran utama seperti matematika, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan sosial dan lainnya. Tahap kedua fokus kepada pelajaran jurusan yang dipilih oleh siswa.<br />• Jenis gelar S1: Bachelor of Arts (BA), Bachelor of Science (BS) dan lainnya.<br />• Gelar diberikan setelah melengkapi jumlah kredit yang diminta (1 pelajaran biasanya dihitung mempunyai 3 atau 4 kredit) dan persyaratan utama lainnya.<br />College atau universitas di Amerika Serikat dapat merupakan milik pemerintah atau swasta; college pemerintah disubsidi oleh pemerintah sedangkan college swasta dibiayai oleh swasta dan biasanya lebih kecil. Perbedaan antara college dan universitas adalah college biasanya lebih kecil dan hanya menawarkan gelar S1, sedangkan universitas juga menawarkan gelar graduate (S2).<br />Gelar Graduate di Amerika Serikat<br />Siswa yang telah mempunyai gelar S1 dapat melanjutkan pendidikan mereka ke gelar S2 atau S3 (PhD). Program Graduate di Amerika Serikat lebih terfokus dan berat dibandingkan dengan program S1 dan universitas menganggap bahwa siswa telah mengetahui penegtahuan dasar bidang S3 yang akan mereka pelajari.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Gelar S2</span><br /><br />Gelar S2 ditawarkan dalam 2 jenis, Akademik atau Profesional. Program gelar S2 tersedia di bidang yang beragam.<br />• Program S2 biasanya berlangsung selama 2 tahun di bidang tertentu.<br />• Gelar S2 Akademik termasuk: Master of Arts (MA) dan Master of Science (MS).<br />• Gelar S2 Profesional antara lain: Master of Business Administration (MBA), Master of Education (MeD), Master of Social Work (MSW) dan lainnya.<br />• Sebagai salah satu syarat penerimaan program S2, siswa harus lulus ujian GRE. Siswa yang ingin mengambil program MBA harus lulus ujian GMAT. <br />Gelar jurusan Hukum dan Medicine hanya ditawarkan di tingkat S2 di Amerika Serikat. Siswa harus sudah menyelesaikan gelar S1 sebelum mendaftar untuk mengikuti program tersebut. Dengan catatan memiliki TOEFL yang baik.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Gelar Hukum</span><br /><br />Jurusan Hukum mengajarkan kemampuan praktikal kepada siswa yang ingin menjadi pengacara. Gelar A J.D. dibutuhkan untuk penerimaan di seluruh negara bagian Amerika Serikat.<br />• Gelar Hukum adalah program 3 tahun di universitas. <br />• Sebagai salah satu syarat penerimaan, siswa harus lulus ujian Law School Admissions Test (LSAT) <br />• Setelah menyelesaikan kuliah, siswa akan mendapatkan sertifikat Juris Doctor (J.D.).<br />Gelar Medicine<br />• Jurusan Medicine mempunyai durasi kuliah minimum 4 tahun di universitas.<br />• Sebagai salah satu syarat penerimaan, siswa harus lulus ujian Medical College Admissions Test (MCAT).<br />• Setelah berhasil lulus dari program ini, siswa akan mendapatkan gelar Doctor of Medicine (MD) atau Doctor of Osteopathic Medicine (DO).<br />untuk mendapatkan gelar graduate dari universitas atau college yang terkenal di Amerika Serikat, Anda harus lulus ujian GMAT atau GRE. Kaplan International Colleges telah berpengalaman dalam mempersiapkan siswa internasional untuk lulus ujian yang menantang ini dengan menggunakan bahan pelajaran terbaik dan kurikulum unik.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Gelar S3</span><br /><br />Program S3 meliputi proses belajar lanjutan di tingkat yang lebih tinggi, mengikuti seminar, menulis skripsi, untuk melatih siswa menjadi ahli riset yang kemudian akan mengajar disiplin ilmu tertentu di college atau universitas.<br />• Minimum durasi untuk program ini adalah 3 tahun.<br />• Sebagai salah satu syarat penerimaan, siswa harus lulus ujian GRE untuk mengikuti program graduate.<br />• Setelah berhasil lulus dari program ini, siswa akan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (PhD).<br /><br />Sistem pemerintahan di AS hampir mirip dengan di Indonesia. Terdiri dari 3 lapis pemerintahan yaitu pusat disebut Federal atau Sentral Goverment, pemerintah provinsi atau negara bagian yang disebut State goverment dan yang ketiga pemerintah kota atau kabupaten yang disebut Local Goverment. Ada 51 negara bagian atau state di AS, dan ada sekitar 10 sampe 30 kota/kabupaten atau disini disebut Town / City disetiap negara bagian. <br /><br /><br />Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat mengakar dalam sejarah AS bahwa pendidikan menjadi tugas bagi keluarga dan masyarakat. oleh karena itu masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian, bahkan oleh pemerintah lokal sekalipun. Masyarakat merasa memiliki hak yang sangat kuat untuk menentukan sistem pendidikan seperti apa yang paling tepat untuk masyarakat mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi oleh setiap komunitas tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga tidak boleh atau tidak perlu disamakan antara satu kota dengan kota lain, antara satu state dengan state lain. <br /><br /><br />Sistem pemerintahan di tiap lapis juga hampir mirip dengan di Indonesia. Ada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Lembaga legislatif ditingkat pusat menggunakan sistem bikameral atau sistem dua kamar, sama dengan di Indonesia ada DPR dan DPD, jumlah DPR plus DPD sama dengan MPR, disini MPR disebut Congress beranggota sebanyak 535 orang yang terdiri dari House (semacam DPR-RI) beranggota 435 orang dan Senate (semacam DPD)beranggota sebanyak 100 orang. Ditingkat state atau negara bagian atau provinci juga terdiri dari Representative (=House) dan Senate. Sedangkan ditingkat lokal hanya ada representative. Ditingkat lokal disetiap 200 orang penduduk ada 1 orang representatif, jadi contohnya ditempat kami tinggal di kota Amherst penduduknya ada 22.000 orang, maka wakil rakyatnya (representatif) ada 110 orang. Wakil rakyat ini kemudian memilih perwakilan mereka lagi atau bisa juga disebut tim formatur atau disini disebut selectman atau Selectboard sebanyak kurang lebih 5 orang yang mempunyai tugas memilih walikota (Mayor) atau Bupati (Town manager). Tidak terkait dengan itu, masyarakat juga memilih melalui pemilu lokal yang disebut wakil-wakil mereka yang akan mengurus urusan pendidikan, yaitu yang disebut school commitee atau komite sekolah. Bedanya dengan di Indonesia komite sekolah adanya ditiap sekolah, tapi di AS komite sekolah adanya ditingkat kota/kab. Jadi mungkin mirip dengan Dewan Pendidikan di Indonesia, hanya bedanya komite sekolah di AS dipilih langsung oleh rakyat. <br /><br /><br />Komite sekolah ini berjumlah berkisar 5-7 orang tergantung jumlah penduduk, dan mereka akan memilih yang disebut Super Intendants sebanyak 1 orang. Maka untuk urusan pendidikan komite sekolah berfungsi sebagai legislatifnya dan super intendant sebagai eksekutifnya atau kepala dinasnya. Jadi semacam ada 2 pemerintahan ditingkat lokal, yaitu pemerintahan yang mengurus pendidikan, dan pemerintahan yang mengurus selain pendidikan. Eksekutif yang mengurus pendidikan disebut super intendant dan eksekutif yang mengurus selain pendidikan disebut mayor atau town manager. Pendapatan pemerintah lokal berasal dari pajak property yang dipungut dari masyarakat, uang ini dipegang oleh mayor/town manager dan 60% dari uang ini diserahkan kepada Super Intendant. Ketika kami sempat bertemu dengan seorang mantan walikota Amherst, beliau menyatakan pusing dengan komite sekolah, karena uang saya sebagian besar dipakai buat mengurus pendidikan. <br /><br /><br />Amerika Serikat terdiri dari berbagai orang dari negara-negar lain didunia. makanya AS sering disebut sebagai Negri Imigran. Meskipun imigran tapi mereka diperlakukan sama. Demokrasi dan hak setiap individu dijunjung tinggi. Keberhasilan letaknya pada individu masing2 bukan pada sistemnya. Ketika di Newyork saya melihat banyak gelandangan berkeliaran dikota yang sangat padat, lebih padat dari jakarta. Lebih padat dari pusat pertokoan di kota Sukabumi. Dan orang miskin juga banyak, tetapi itu bukan lantaran mereka tidak diperhatikan pemerintah, tetapi karena mereka sendiri yang mau seperti itu, dan sebagiannya lagi karena sudah dirusak oleh obat-obat bius. Ternyata etnik yang tergolong kaya di AS adalah etnik kulit putih asli AS dan orang Asia, dan yang miskin kebanyakan orang kulit hitam, suku African American dan orang Hispanik (Amerika Latin). Kalo dari sisi agama, yang kaya adalah orang Yahudi dan Muslim. Ada sekitar 10% dari seluruh penduduk AS yang paling kaya. penghasilan pemerintah pusat atau federal adalah dari pajak penghasilan atau PPH (kalo tadi pemerintah lokal penghasilannya dari pajak proverty atau PBB). Dari keseluruhan pendapatan banyak 70%nya berasal dari 10% orang paling kaya di AS. <br /><br /><br />Tugas dari Komite Sekolah adalah : mengurus anggaran pendidikan, mengangkat Super Intendant (SI), membuat kebijakan pendidikan termasuk kurikulum, dan melaporkan ke publik (masayarakat). Tugas SI adalah : Mengangkat Principals atau Kepala Sekolah, mengangkat staf dan direktur-direktur pendidkan (subdin-subdin), melaksanakan pengelolaan pendidikan, dan melaporkan ke komite sekolah. Tugas dari Principals adalah : Sebagai manager di sekolah, mengangkat guru-guru, melaksanakan kurikulum dan melaporkan ke SI. Tugas guru adalah membuat draft kurikulum, menentukan buku (tapi tidak boleh menjual), mengajar, melaporkan ke principals. <br /><br /><br />Keuangan untuk pendidikan yang diberikan ke SI melalui komite sekolah berasal dari 60% kekayaan pemerintah lokal, 40% kekayaan pemerintah state dan 10% kekayaan pemerintah pusat. Tetapi ketika pemerintah state dan pusat memberikan kekayaannya ke komite sekolah, maka komite sekolah wajib menerima kebijakan-kebijakan pendidikan pemerintah pusat dan state yang terkait dengan jumlah uang yang diberikannya itu.<br /><br /><br />Di Indonesia kita mengenal wajib belajar SD dan SMP. Di Amerika kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga sudah lama diberlakukan. wajib belajar di AS mulai dari SD sampai SMA. Tapi pemerintah menggratiskan biaya sekolah sejak TK sampai SMA untuk sekolah-sekolah negri. Untuk sekolah swasta, pemerintahan dipusat sampai lokal tidak memberikan anggaran apapun, dan sebaliknya sekolah itupun tidak diwajibkan mengikuti seluruh kebijakan pemerintah dibidang pendidikan. <br /><br /><br />Pada tahun 2001 pemerintah pusat melakukan Reformasi di bidang pendidikan dengan meluncurkan kebijakan NCLB atau No Child Left Behind atau Tak ada satupun anak yang tertinggal dibelakang. Kebijakan ini terkait dengan mutu atau kualitas anak didik. Negara bagian Massachusetts yang selalu terbaik dalam pendidikan telah lebih dulu mengawali kebijakan ini pada tahun 1993. Kebijakan NCLB ini antara lain dilakukan dalam bentuk penciptaan standar-standar mutu hasil didik dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pemerintah pusat memerintahkan pemerintah negara bagian untuk membuat standar pendidikan, membuat kurikulum, membuat soal Ujian nasional dan menyelenggarakan Ujian nasional. materi yang diujikan samapai saat ini baru Matematik dan Bahasa Inggris, tapi tahun depan akan ditambah Sejarah AS dan IPA. <br /><br /><br /> Intervensi pemerintah pusat dalam pendidikan dilakukan karena melihat kualitas pendidikan anak-anak SMA sangat menurun. Angka Drop Out (tidak meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, dari 50% yang ikut Ujian nasional lulus 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan sebagian lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka juga di tes, dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi atau bekerja. akibatnya banyak pengangguran atau bekerja ditempat yang dibayar murah, dan akibatnya angka kemiskinan makin meningkat, seterusnya pembayar pajak semakin sedikit dan pendapan negara semakin berkurang. <br /><br /><br /> Kita melihat masih terlalu banyak problema dan ketidakpuasan diseputar persoalan pendidikan ini, tetapi sebagai bangsa yang besar dan sudah tua mereka sangat berpengalaman dalam memberikan respon yang cepat dan tepat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. Karakter ini sudah menjadi budaya bangsa Amerika yang perlu kita pelajari untuk kita ambil manfaatnya. (HNP).<br /><br />Referensi :<br />http:// sevenlevel.wordpress.com/.../pendidikan-indonesia-sekarang-tidak-jongkok-melainkan-tengkurap-and-ngesot/.com<br /><br />forum.upi.edu/v3/index.php?topic=3153.0<br /><br />http://hendronurprasetyo.blogspot.com/2007/07/sistem-pendidikan-di-amerika-serikat.html<br /><br />http://syafrilhernendi.com/2009/01/18/sistem-pendidikan-di-amerika/<br /><br />http://www.kaplaninternational.com/ind/resources/education-system/usa-guide.aspxpermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-72855073759225314392011-03-09T04:23:00.000-08:002011-03-09T04:26:02.025-08:00Sejarah TOEFLThe Test of English as a Foreign Language, or TOEFL (pronounced /ˈtoʊfəl/ TOH-fəl), evaluates the ability of an individual to use and understand English in an academic setting. It sometimes is an admission requirement for non-native English speakers at many English-speaking colleges and universities. Additionally, institutions such as government agencies, licensing bodies, businesses, or scholarship programs may require this test. A TOEFL score is valid for two years and then will no longer be officially reported[1] since a candidate's language proficiency could have significantly changed since the date of the test.[citation needed] Colleges and universities usually consider only the most recent TOEFL score.<br /><br /> The TOEFL test is a registered trademark of Educational Testing Service (ETS) and is administered worldwide. The test was first administered in 1964 and has since been taken by more than 23 million students. The test was originally developed at the Center for Applied Linguistics under the direction of Stanford University applied linguistics professor Dr. Charles A. Ferguson.<br />Policies governing the TOEFL program are formulated with advice from a 16-member board. Board members are affiliated with undergraduate and graduate schools, 2-year institutions and public or private agencies with an interest in international education. Other members are specialists in the field of English as a foreign or second language.<br /><br /> The TOEFL Committee of Examiners is composed of 12 specialists in linguistics, language testing, teaching or research. Its main responsibility is to advise on TOEFL test content. The committee helps ensure the test is a valid measure of English language proficiency reflecting current trends and methodologies.<br /><br />Terjemah :<br /><br /> Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, atau TOEFL (diucapkan / toʊfəl / Toh-fəl), mengevaluasi kemampuan individu untuk menggunakan dan mengerti bahasa Inggris dalam suasana akademis. Kadang-kadang adalah persyaratan untuk bisa masuk penutur non-asli bahasa Inggris di perguruan tinggi banyak yang berbahasa Inggris dan universitas. Selain itu, lembaga-lembaga seperti instansi pemerintah, badan perizinan, bisnis, atau program beasiswa mungkin memerlukan tes ini. Nilai TOEFL berlaku selama dua tahun dan kemudian tidak akan lagi secara resmi dilaporkan, sejak kemahiran bahasa kandidat bisa secara signifikan berubah sejak tanggal tes [rujukan?]. Sekolah Tinggi dan universitas biasanya mempertimbangkan hanya skor yang paling terakhir TOEFL .<br /><br /> Tes TOEFL adalah merek dagang terdaftar dari Educational Testing Service (ETS) dan diberikan di seluruh dunia. Tes ini pertama kali diberikan pada tahun 1964 dan sejak itu telah diambil oleh lebih dari 23 juta siswa. Tes awalnya dikembangkan di Pusat Linguistik Terapan dipimpin oleh ahli bahasa, Dr Charles A. Ferguson.<br /><br /> Komite TOEFL Penguji terdiri dari 12 spesialis dalam linguistik, pengujian bahasa, pengajaran atau penelitian. Tanggung jawab utamanya adalah untuk memberi nasehat tentang isi tes TOEFL. Komite ini membantu memastikan tes adalah ukuran yang valid kemampuan berbahasa Inggris mencerminkan tren saat ini dan metodologi.<br /><br />Biasanya tes ini memakan waktu sekitar tiga jam dan diselenggarakan dalam 4 bagian, yaitu bagian:<br />• listening comprehension,<br />• grammar structure and written expression,<br />• reading comprehension, dan bagian<br />• writing.<br /><br /> Nilai hasil ujian TOEFL berkisar antara: 310 (nilai minimum) sampai 677 (nilai maximum) untuk versi PBT (paper-based test).<br /><br /> Sejak tahun 1998, tes TOEFL ini diadakan secara online dengan menggunakan komputer (Computer-based Testing/CBT), dan sejak tahun 2005 disebut iBT (Internet-based Test). Di tempat-tempat yang belum bisa melaksanakan CBT atau iBT (karena belum ada fasilitas komputer dan jaringan internetnya), ujian TOEFL ini masih tetap diadakan secara manual menggunakan kertas dan potlot (paper-based test atau PBT). Informasi lebih lengkap tentang tes CBT dan paper-based TOEFL berkaitan dengan pendaftaran, lokasi penyelenggaraan, biaya, dan bahan-bahan persiapan tes dapat dilihat di situs resmi TOEFL, http://www.toefl.org (hasil ujian TOEFL versi CBT mempunyai nilai berkisar antara 0 sampai 300, sementara nilai untuk iBT adalah dari 0 sampai 120) [1].<br /><br /> Akhir-akhir ini penyelenggara tes TOEFL juga mengadakan jenis tes TWE (Test of Written English) yang hasil nilainya terpisah dari nilai tes TOEFL. Tes ini memakan waktu selama 30 menit, dan peserta akan diminta untuk menuliskan karangan singkat yang menggambarkan mengenai kemampuan peserta untuk mengekspresikan dan menuangkan suatu gagasan atau ide, serta mendukung gagasan itu dengan contoh-contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris yang standar.<br /><br /> Jenis tes TOEFL yang lain adalah TSEP (Test of Spoken English Program) yang mirip dengan bagian individual interview pada tes IELTS. Tes ini biasanya dipakai kalau kita ingin mendaftar sebagai asisten dosen atau asisten laboratorium (sebagai salah satu cara untuk meringankan biaya kuliah) di universias di AS (atau negara lain). Bentuk tesnya diadakan secara lisan dan berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Waktu penyelenggaraan dan batas akhir pendaftarannya sama dengan tes TOEFL yang lain, dan biayanya kira-kira sebesar US$100.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">KESIMPULAN</span><br /><br /> TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa inggris sebuah merek dagang terdaftar dari Educational Testing Service (ETS), tes toefl pertama kali diberikan tahun 1964 yang dikembangkan di Pusat Linguistik terapan dan di pimpin oleh ahli bahsa, Dr Charles A. Ferguson. Dimana test toefl adalah test yang digunakan untuk persyaratan masuk kuliah diseluruh Universitas di Amerika.<br /><br /> Biasanya test toefl dilakukan selama 3 jam dengan 4 tahap atau bagian, nilai yang digunakan adalah hasil akhir atau score TOEFL berkisar antara: 310 (nilai minimum) sampai 677 (nilai maximum) untuk versi PBT (paper-based test).<br />TOEFL ini diadakan secara online dengan menggunakan komputer (Computer-based Testing/CBT ) sejak tahun 2005 disebut iBT (Internet-based Test)<br /><br /> TOEFL juga mengadakan jenis tes TWE (Test of Written English) yang hasil nilainya terpisah dari nilai tes TOEFL. Tes ini memakan waktu selama 30 menit, dan peserta akan diminta untuk menuliskan karangan singkat yang menggambarkan mengenai kemampuan peserta untuk mengekspresikan dan menuangkan suatu gagasan atau ide, serta mendukung gagasan itu dengan contoh-contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris yang standar.<br /><br /> Jenis tes TOEFL yang lain adalah TSEP (Test of Spoken English Program) yang mirip dengan bagian individual interview pada tes IELTS. Tes ini biasanya dipakai kalau kita ingin mendaftar sebagai asisten dosen atau asisten laboratorium (sebagai salah satu cara untuk meringankan biaya kuliah) di universias di AS (atau negara lain). Bentuk tesnya diadakan secara lisan dan berlangsung selama kurang lebih 20 menit.<br /><br />Referensi : http://wapedia.mobi/id/TOEFL<br /> http://en.wikipedia.org/wiki/TOEFL<br /> http://www.ehow.com/about_6628612_toefl-history.htmlpermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-15580869363170516832011-01-04T05:51:00.000-08:002011-01-04T05:59:28.529-08:00Complaint LetterComplaint Letters<br /><br />An effective complaint letter is short and to the point and includes documentation. Written correctly it can also help make your voice heard and achieve your goals.<br />How to write a complaint letter that gets results<br />Keep in mind that most errors are unintentional <br />and realize that most businesses and organizations want to address and clear up complaints quickly in order to have satisfied customers or members.<br /><br />Address your letter to a specific person <br />Letters addressed to "Dear Sir" or "To Whom it May Concern" are not as effective and will likely not reach the right person. Call ahead and ask for the name of the manager and his or her administrative assistant. Writing to the assistant may ensure your letter reaches the manager.<br /><br />Begin your letter on a positive tone <br />Consider how you'd react if an angry customer approaches you and shouts obscenities versus someone who smiles who begins the conversion with compliments.<br /><br />Be brief <br />Keep your complaint letter to one page, and write short paragraphs rather than long ones.<br /><br />Be honest and straightforward <br />Include sufficient detail to back up your claim and to show that you have thoroughly researched the subject. However, omit irrelevant details.<br /><br />Maintain a firm but respectful tone, and avoid aggressive, accusing language <br />Keep your complaint letter concise and professional.<br /><br />Send only photocopies of receipts and other documents, and retain all originals <br />Keep a copy of the complaint letter for your records.<br /><br />Get other signatures <br />In many cases, you can increase the effectiveness of your letter by getting several others to sign it with you. This is particularly the case when trying to influence or change legislation, denouncing material from the media, and so forth.<br /><br />Do not threaten! <br />If a company has repeatedly given you bad service and refuses to correct the situation and you feel that your only recourse is to pursue legal action, voice your feelings in a tactful but firm way. However, don't threaten legal action unless you are willing to follow through with it.<br /><br />Avoid making generalizations <br />about the company or organization if your complaint letter focuses on a single individual.<br /><br />Use tact, and be direct, but respectful <br />If you need to make a complaint to or about people that you will still have contact with on a regular basis, your complaint needs to accomplish its purpose without destroying the relationship.<br /><br />Include your contact information <br />Include your name, address, phone number, and e-mail address, if desired, so that the person(s) can reach you to discuss any questions or concerns.<br /><br />If a first letter does not bring action, assume a stronger but still respectful tone in the next one. <br />If two or three letters do not resolve the problem, send one to the president or CEO of the company or entity. In each case, be firm but polite.<br /><br />With a well-written complaint letter you can:<br />• Clearly make your complaint to the person(s) involved.<br />• State plainly and directly your reason(s) for making the complaint.<br />• Indicate what the reader can or should do to address your complaint, and specify how long you are willing to wait to have your complaint resolved. (Be reasonable.)<br />• Communicate clearly, but respectfully, that you are dissatisfied with the service you have received.<br />• Explain why your suggestion or request for retribution should be granted (if you made one).<br />• Make your concerns known to politicians and bureaucrats. (Note: Your letter is more likely to be answered if you discuss specific concerns rather than political issues.)<br />authoritative complaints letters have credibility and carry more weight<br />An authoritative letter is especially important for serious complaints or one with significant financial implications. What makes a letter authoritative? Professional presentation, good grammar and spelling, firmness and clarity. Using sophisticated words (providing they are used correctly) - the language of a broadsheet newspaper rather than a tabloid - can also help to give your letter a more authoritative impression. What your letter looks like, its presentation, language and tone, can all help to establish your credibility - that you can be trusted and believed, that you know your facts, and that you probably have a point.<br />So think about your letter layout - if writing as a private consumer use a letterhead preferably - ensure the name and address details of the addressee are correct, include the date, keep it tidy, well-spaced, and print your name under your signature.<br />If you copy the letter to anyone show that this has been done (normally by using the abbreviation 'c.c.' with the names of copy letter recipients and their organizations if appropriate, beneath the signature.) If you attach other pages of details or photocopies, or enclose anything else such as packaging, state so on the letter (normally by using the abbreviation 'enc.' the foot of the page).<br />When people read letters, rightly or wrongly they form an impression about the writer, which can affect response and attitude. Writing a letter that creates an authoritative impression is therefore helpful.<br />complaints letters must include all the facts<br />In the organization concerned, you need someone at some stage to decide a course of action in response to your letter, that will resolve your complaint. For any complaint of reasonable significance, the solution will normally involve someone committing organizational resources or cost. Where people commit resources or costs there needs to be proper accountability and justification. This is generally because organizations of all sorts are geared to providing a return on investment. Resolving your complaint will involve a cost or 'investment' of some sort, however small, which needs justifying. If there's insufficient justification, the investment needed to solve the problem cannot be committed. So ensure you provide the relevant facts, dates, names, and details, clearly. Make sure you include all the necessary facts that will justify why your complaint should resolved (according to your suggestion assuming you make one).<br />But be brief and concise. Not chapter and verse. Just the key facts, especially dates and reference numbers.<br /><br />For example:<br />"The above part number 1234 was delivered to xyz address on 00/00/00 date and developed abc fault on 00/00/00 date..."<br />constructive letters and suggestions make complaints easier to resolve<br />Accentuate the positive wherever possible. This means presenting things in a positive light. Dealing with a whole load of negative statements is not easy for anyone, especially customer service staff, who'll be dealing with mostly negative and critical communication all day. Be different by being positive and constructive. State the facts and then suggest what needs to be done to resolve matters. If the situation is complex, suggest that you'll be as flexible as you can in helping to arrive at a positive outcome. Say that you'd like to find a way forward, rather than terminate the relationship. If you tell them that you're taking your business elsewhere, and that you're never using them again, etc., then there's little incentive for them to look for a good outcome. If you give a very negative, final, 'unsavable' impression, they'll treat you accordingly. Suppliers of all sorts work harder for people who stay loyal and are prepared to work through difficulties, rather than jump ship whenever there's a problem. Many suppliers and organizations actually welcome complaints as opportunities to improve (which they should do) - if yours does, or can be persuaded to take this view, it's very well worth sticking with them and helping them to find a solution. So it helps to be seen as a positive and constructive customer rather than a negative, critical one. It helps for your complaint to be seen as an opportunity to improve things, rather than an arena for confrontation and divorce.<br />write letters with a friendly and complimentary tone<br />It may be surprising to some, but threatening people generally does not produce good results.<br />This applies whether you are writing, phoning or meeting face-to-face.<br />A friendly complimentary approach encourages the other person to reciprocate - they'll want to return your faith, build the relationship, and keep you as a loyal customer or user of their products or services. People like helping nice friendly people. People do not find it easy to help nasty people who attack them.<br />This is perhaps the most important rule of all when complaining. Be kind to people and they will be kind to you. Ask for their help - it's really so simple - and they will want to help you. <br />Contrast a friendly complimentary complaint letter with a complaint letter full of anger and negativity: readers of angry bitter letters are not naturally inclined to want to help - they are more likely to retreat, make excuses, defend, or worse still to respond aggressively or confrontationally. It's human nature.<br />Also remember that the person reading the letter is just like you - they just want to do a good job, be happy, to get through the day without being upset. What earthly benefit will you get by upsetting them? Be nice to people. Respect their worth and motives. Don't transfer your frustration to them personally - they've not done anything to upset you. They are there to help. The person reading the letter is your best ally - keep them on your side and they will do everything they can to resolve the problem - it's their job.<br />Try to see things from their point of view. Take the trouble to find out how they work and what the root causes of the problems might be.<br />This friendly approach is essential as well if you cannot resist the urge to pick up the phone and complain. Remember that the person at the other end is only trying to do their job, and that they can only work within the policy that has been issued to them. Don't take it out on them - it's not their fault.<br />In fact, complaints are best and quickest resolved if you take the view that it's nobody's fault. Attaching blame causes defensiveness - the barriers go up and conflict develops.<br />Take an objective view - it's happened, for whatever reason; it can't be undone, now let's find out how it can best be resolved. Try to take a cooperative, understanding, objective tone. Not confrontational; instead you and them both looking at the problem from the same side.<br />If you use phrases like - "I realise that mistakes happen..."; "I'm not blaming anyone...."; "I'm sure this is a rare problem...", your letter (or phone call) will be seen as friendly, non-threatening, and non-confrontational. This relaxes the person at the other end, and makes them more inclined to help you, because you are obviously friendly and reasonable.<br />The use of humour often works wonders if your letter is to a senior person. Humour dissipates conflict, and immediately attracts attention because it's different. A bit of humour in a complaint letter also creates a friendly, intelligent and cooperative impression. Senior people dealing with complaints tend to react on a personal level, rather than a procedural level, as with customer services departments. If you brighten someone's day by raising a smile there's a good chance that your letter will be given favourable treatment.<br /> <br />returning faulty products<br />Check contracts, receipts, invoices, packaging, etc., for collection and return procedures and follow them. <br />When complaining, particularly about expensive items, it's not helpful to undermine your position by failing to follow any reasonable process governing faulty or incorrect products. You may even end up with liability for the faulty product if the supplier is able to claim that you've been negligent in some way.<br />For certain consumer complaints it's helpful to return packaging, as this enables the organization to check production records and correct problems if still present. If in doubt phone the customer services department to find out what they actually need you to return.<br />Product returns for business-to-business complaints will initially be covered by the supplier's terms and conditions of sale. Again take care not to create a liability for yourself by failing to follow reasonable processes, (for example leaving a computer out in the yard in the pouring rain by way of incentive for the supplier to collect, is not generally a tactic bound to produce a successful outcome).<br />Use recorded and insured post where appropriate. <br /><br /><br />EXAMPLE :<br /> complaints letter example - faulty product<br /><br />(use letterheaded paper showing home/business address and phone number)<br /><br />name and address (of customer service department)<br /><br />date<br /><br />Dear Sirs <br /><br />Faulty (xyz) product <br /><br />I'm afraid that the enclosed (xyz) product doesn't work. It is the third one I've had to return this month (see attached correspondence).<br /><br />I bought it from ABC stores at Newtown, Big County on (date). <br /><br />I was careful to follow the instructions for use, honestly.<br /><br />Other than the three I've had to return recently, I've always found your products to be excellent.<br /> <br />I'd be grateful if you could send a replacement and refund my postage (state amount).<br />I really appreciate your help.<br /><br />Yours faithfully <br /><br />signature<br /><br />J Smith (Mrs)<br /><br />Enc. <br /><br /><br /><br /><br />complaints letter template<br />________________________________________<br />name and address (eg., for the customer services department, or CEO)<br /><br />date<br /><br />Dear Sir or Madam (or name)<br /><br /><span style="font-style:italic;">heading with relevant reference numbers</span><br /><br />(Optional, especially if writing to a named person) ask for the person's help, eg "I'd really appreciate your help with this."<br /><br />State facts of situation, including dates, names, reference numbers, but keep this very concise and brief (append details, history, photocopies if applicable, for example if the situation is very complex and has a long history).<br /><br />State your suggested solution. If the situation and solution is complex, state also that you'll be as flexible as you can to come to an agreed way forward.<br /><br />(Optional, and normally worth including) state some positive things about your normal experience with the organization concerned, for example: that you've no wish to go elsewhere and hope that a solution can be found; compliment any of their people who have given good service; compliment their products and say that normally you are very happy with things.<br /><br />State that you look forward to hearing from them soon and that you appreciate their help.<br /><br />Yours faithfully (if not sent to a named person) or sincerely (if sent to a named person)<br /><br />Your signature<br /><br />Your printed name (and title/position if applicable)<br /><br />c.c. (plus names and organizations, if copying the letter to anyone)<br /><br />enc. (if enclosing something, such as packaging or attachments)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">complaints letter example - poor service</span><br /><br />(use letterheaded paper showing home/business address and phone number)<br /><br />name and address (for example to a service manager)<br /><br />date<br /><br />Dear (name) <br /><br /><span style="font-style:italic;">Outstanding service problem - contract ref (number) </span><br /><br />really need your help with this.<br /><br />Your engineer (name if appropriate) called for the third time in the past ten days to repair our (machine and model) at the above address, and I am still without a working machine. <br /><br />He was unable to carry out the repair once more because the spare part (type/description/ref) was again not compatible. (I attach copies of the service visit reports.)<br /><br />Your engineers have been excellent as always, but without the correct parts they can't do the job required.<br /><br />Can I ask that you look into this to ensure that the next service visit, arranged for (date), resolves the matter.<br /><br />Please telephone me to let me know how you'd like to deal with this.<br /><br />When the matter is resolved I'd be grateful for a suitable refund of some of my service contract costs.<br /><br />I greatly appreciate your help.<br /><br />Yours sincerely <br /><br />signature<br /><br />J Smith (Mrs)<br /><br />Enc. <br /><br /><br /><br />customer service response letter to a customer complaint - template example<br />________________________________________<br />Name and address <br /><br />Date <br /><br />Reference<br /><br />Dear......... <br /><br />I am writing with reference to (situation or complaint) of (date). <br /><br />Firstly I apologise ('apologize' in US) for the inconvenience/distress/problems created by our error/failure. <br /><br />We take great care to ensure that important matters such as this are properly managed/processed/implemented, although due to (give reason - be careful as to how much detail you provide - generally you need only outline the reason broadly), so on this occasion an acceptable standard has clearly not been met/we have clearly not succeeded in meeting your expectations.<br /><br />In light of this, we have decided to (solution or offer), which we hope will be acceptable to you, and hope also that this will provide a basis for continuing our relationship/your continued custom. <br /><br />I will call you soon to check that this meets with your approval/Please contact me should you have any further cause for concern.<br /><br />Yours, etc.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-43442952167792738632010-10-26T21:50:00.000-07:002010-10-26T21:57:52.386-07:00letter of inquiryA letter of inquiry is a general term used for a number of different kinds of business letters addressed to a company.<br />How to write an inquiry letter:<br /><br />• Be courteous. Remember, by making this request you are imposing on the reader’s time and/or resources.<br /><br />• Don’t send an inquiry letter for information you could easily find out by other means, such as with a quick search on the Internet.<br /><br />• Your letter can be fairly short, but it should be long enough to adequately explain what it is that you are inquiring about and what you want the reader to do in response to your letter.<br /><br />• Generally, give at least a couple of weeks for the person, company, or organization to respond to your inquiry before you send a follow-up letter or make a follow-up phone call.<br /><br />• If appropriate, you may want to mention that you will keep confidential any information provided. (This may increase the likelihood that the reader will respond to your inquiry.)<br /><br />• Make it as easy as possible for the person to respond to your request. This might mean offering to pay for any needed photocopies or mailing costs, or perhaps including a self-addressed, stamped envelope; necessary forms, questionnaires, or other documents; and so forth.<br /><br />• Make sure to include contact information so that the person can easily get in touch with you if necessary, such as your cell or home phone number or e-mail address.<br /><br />• When the person responds to your inquiry, it is a good idea to send a quick note of thanks expressing your appreciation and telling how the information helped (or can help) you. If appropriate, you may want to offer to return the favor in the future.<br />How to respond to an inquiry letter:<br />• Specifically indicate the inquiry that was made, as you understand it.<br />• Express your appreciation for the person’s interest.<br />• If possible, personally respond to the inquiry. You might want to include with your response letter any brochures, catalogs, reports, or other helpful information available.<br /><br />• If appropriate, clearly describe any action you feel the person should take and the reason(s) for such a recommendation. (However, you may want to use caution because of any possible liability you might incur for offering such advice.)<br /><br />• If you cannot personally answer the person’s question, let him/her know that you have contacted the person who can and that he/she will shortly be in touch with the reader. If this is not possible, express your regret for being unable to help the reader, and try to find out for him/her the contact information for someone who can help.<br /><br />• If appropriate, you might want to include additional information about your organization, the products or services you sell, or the subject matter of the inquiry, beyond the scope of the original inquiry.<br /><br />• Close by saying that you would be happy to help the reader in the future if he/she needs further assistance or by wishing him/her well in his/her endeavor or project, etc.<br /><br />Example :This sample letter of inquiry is a good base from which to start, the italic lettering is where you have to insert your own information.<br /><br />[Date]<br />[Address]<br />[Phone Number]<br />[Employer's Name and Title]<br />[Employer's Address]<br />Dear [Name of hiring manager]<br /><br />I have been informed of a job opportunity as [specific position or area you are applying for] by [name of referrer]. I am very interested in such a position because [qualifications or related work & interests].<br />I am currently employed at [name of organisation] as [title of position].<br />or<br />I have just graduated from [name of academic organisation].[Achievements related to the position] [Note: Read Writing about achievements guide]<br />I look forward to discussing this job opportunity further and how I can contribute to the success of [name of organisation].<br /><br />Sincerely,[sign your name ][type your name ]<br /><br />Modify the Sample Letter of Inquiry, it is a good idea to add your own flavour.<br /><br />Picture Letter of quiry<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TMewpMBdUAI/AAAAAAAAACg/9Sxf9SNGC6I/s1600/blog.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 241px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TMewpMBdUAI/AAAAAAAAACg/9Sxf9SNGC6I/s320/blog.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5532584888896409602" /></a><br />Letter of quirypermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-7505924385262096822010-10-15T02:29:00.000-07:002010-10-15T03:06:32.109-07:005 style letter of business<span style="font-weight:bold;">WHAT DO YOU KNOW ABOUT BUSINESS LETTER ?</span><br /><br />BUSINESS LETTER IS A LETTER WRITTEN IN FORMAL LANGUAGE, USUALLY USED WHEN WRITING FROM A CORPORATE / OTHER BUSINESS ORGANIZATIONS, TO HAVE AGREEMENT BETWEEN THE VARIOUS ORGANIZATIONS AND THEIR CUSTOMERS, CLIENTS AND EXTERNAL PARTIES OTHER. OVERALL STYLE OF THE LETTER WILL DEPEND ON THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PARTIES BERSANGKUTAN.ADA FEW EXAMPLES OF BUSINESS LETTER SALES LETTER, OFFER LETTER.<br /> <br /><br />PLEASE EXPLAIN BRIEFLY AND CLEARLY ABOUT STYLE OF BUSINESS LETTER (FBS,BS,SBS)<br />• FULL BLOCK STYLE: WITH THIS BUSINESS LETTER FORMAT, THE BODY OF THE LETTER <br /> IS LEFT JUSTIFIED AND SINGLE-SPACED. THE DATE AND CLOSING, HOWEVER, ARE IN <br /> ALIGNMENT IN THE CENTER OF THE PAGE.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. RETURN ADDRESS</span>: IF YOUR STATIONERY HAS A LETTERHEAD, SKIP THIS. OTHERWISE, TYPE YOUR NAME, ADDRESS AND OPTIONALLY, PHONE NUMBER. THESE DAYS, IT'S COMMON TO ALSO INCLUDE AN EMAIL ADDRESS. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. DATE</span>: TYPE THE DATE OF YOUR LETTER TWO TO SIX LINES BELOW THE LETTERHEAD. THREE ARE STANDARD. IF THERE IS NO LETTERHEAD, TYPE IT WHERE SHOWN. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. INSIDE ADDRESS</span>: TYPE THE NAME AND ADDRESS OF THE PERSON AND/OR COMPANY TO WHOM YOU'RE SENDING THE LETTER, THREE TO EIGHT LINES BELOW THE LAST COMPONENT YOU TYPED. FOUR LINES ARE STANDARD. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. SUBJECT LINE</span>: TYPE THE GIST OF YOUR LETTER IN ALL UPPERCASE CHARACTERS, EITHER FLUSH LEFT OR CENTERED. BE CONCISE ON ONE LINE. IF YOU TYPE A REFERENCE LINE (3), CONSIDER IF YOU REALLY NEED THIS LINE. WHILE IT'S NOT REALLY NECESSARY FOR MOST EMPLOYMENT-RELATED LETTERS<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. BODY</span>: TYPE TWO SPACES BETWEEN SENTENCES. KEEP IT BRIEF AND TO THE POINT. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. COMPLIMENTARY CLOSE</span>: WHAT YOU TYPE HERE DEPENDS ON THE TONE AND DEGREE OF FORMALITY. FOR EXAMPLE, <br /> • RESPECTFULLY YOURS (VERY FORMAL)<br /> • SINCERELY (TYPICAL, LESS FORMAL)<br /> • VERY TRULY YOURS (POLITE, NEUTRAL)<br /> • CORDIALLY YOURS (FRIENDLY, INFORMAL)<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. SIGNATURE BLOCK</span>: LEAVE FOUR BLANK LINES AFTER THE COMPLIMENTARY CLOSE TO SIGN YOUR NAME. SIGN YOUR NAME EXACTLY AS YOU TYPE IT BELOW YOUR SIGNATURE. TITLE IS OPTIONAL DEPENDING ON RELEVANCY AND DEGREE OF FORMALITY. EXAMPLES ARE <br />• JOHN DOE, MANAGER<br />• P.SMITH DIRECTOR, TECHNICAL SUPPORT<br />• R. T. JONES - SR. FIELD ENGINEER<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. IDENTIFICATION INITIALS</span>: IF SOMEONE TYPED THE LETTER FOR YOU, HE OR SHE WOULD TYPICALLY INCLUDE THREE OF YOUR INITIALS IN ALL UPPERCASE CHARACTERS, THEN TWO OF HIS OR HERS IN ALL LOWERCASE CHARACTERS. IF YOU TYPED YOUR OWN LETTER, JUST SKIP IT SINCE YOUR NAME IS ALREADY IN THE SIGNATURE BLOCK COMMON STYLES ARE BELOW.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">9. FULL BLOCK BUSINESS LETTER FORMAT</span>. THIS IS THE MOST POPULAR BUSINESS LETTER LAYOUT NOWADAYS. IT IS THE EASIEST TO FORMAT AS EVERYTHING STARTS AT THE LEFT MARGIN.<br /> <br /> • <span style="font-weight:bold;">BLOCK STYLE</span>: WHEN USING THIS BUSINESS LETTER FORMAT, THE ENTIRE LETTER IS LEFT JUSTIFIED AND SINGLE-SPACED EXCEPT FOR A DOUBLE SPACE BETWEEN PARAGRAPHS.<br />* THE DATELINE<br />* THE COMPLIMENTARY CLOSE<br />* THE SIGNATURE LINE.<br />THE DATELINE IS PLACED TO THE RIGH OF CENTERT, AND MAY BE MOVED TO COORDINATE WITH THE LETTERHEAD. THE COMPLIMENTARY CLOSE AND THE SIGNATURE LINE ARE TYPED TO THE RIGHT OF THE HORIZONTAL CENTER OF THE PAGE. USE THE EXERCISE THAT FOLLOWS TO EXPLORE BLOCK LETTER STYLE FORMATTING.<br /><br /><br /> • <span style="font-weight:bold;">SEMI BLOCK STYLE</span>: SIMILAR TO THE MODIFIED BLOCK BUSINESS LETTER STYLE EXCEPT THAT EACH PARAGRAPH IS INDENTED INSTEAD OF LEFT JUSTIFIED.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. RETURN ADDRESS</span>: IF YOUR STATIONERY HAS A LETTERHEAD, SKIP THIS. OTHERWISE, TYPE YOUR NAME, ADDRESS AND OPTIONALLY, PHONE NUMBER, FIVE SPACES TO THE RIGHT OF CENTER OR FLUSH WITH THE RIGHT MARGIN. FIVE SPACES TO THE RIGHT OF CENTER IS COMMON. THESE DAYS, IT'S ALSO COMMON TO INCLUDE AN EMAIL ADDRESS. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. DATE</span>: TYPE THE DATE FIVE SPACES TO THE RIGHT OF CENTER OR FLUSH WITH THE RIGHT MARGIN, TWO TO SIX LINES BELOW THE LETTERHEAD. FIVE SPACES TO THE RIGHT OF CENTER AND THREE LINES BELOW THE LETTERHEAD ARE COMMON. IF THERE IS NO LETTERHEAD, TYPE IT WHERE SHOWN. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. INSIDE ADDRESS</span>: TYPE THE NAME AND ADDRESS OF THE PERSON AND/OR COMPANY TO WHOM YOU'RE SENDING THE LETTER, THREE TO EIGHT LINES BELOW THE LAST COMPONENT YOU TYPED. FOUR LINES ARE STANDARD. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. SUBJECT LINE</span>: TYPE THE GIST OF YOUR LETTER IN ALL UPPERCASE CHARACTERS. BE CONCISE ON ONE LINE. IF YOU TYPE A REFERENCE LINE (3), CONSIDER IF YOU REALLY NEED THIS LINE. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. BODY</span>: INDENT THE FIRST SENTENCE IN PARAGRAPHS FIVE SPACES. TYPE TWO SPACES BETWEEN SENTENCES. KEEP IT BRIEF AND TO THE POINT. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. COMPLIMENTARY CLOSE</span>: TYPE THIS ALIGNED WITH THE DATE (2). WHAT YOU TYPE HERE DEPENDS ON THE TONE AND DEGREE OF FORMALITY. FOR EXAMPLE, <br /> <span style="font-style:italic;">• RESPECTFULLY YOURS (VERY FORMAL)<br /> • SINCERELY (TYPICAL, LESS FORMAL)<br /> • VERY TRULY YOURS (POLITE, NEUTRAL)<br /> • CORDIALLY YOURS (FRIENDLY, INFORMAL)</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. SIGNATURE BLOCK</span>: ALIGN THIS BLOCK WITH THE COMPLIMENTARY CLOSE . LEAVE FOUR BLANK LINES TO SIGN YOUR NAME. SIGN IT EXACTLY THE SAME AS YOU TYPED IT BELOW YOUR SIGNATURE. TITLE IS OPTIONAL DEPENDING ON RELEVANCY AND DEGREE OF FORMALITY. EXAMPLES ARE <br /><span style="font-style:italic;">• JOHN DOE, MANAGER<br />• P.SMITH DIRECTOR, TECHNICAL SUPPORT<br />• R. T. JONES - SR. FIELD ENGINEER</span><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. IDENTIFICATION INITIALS</span>: IF SOMEONE TYPED THE LETTER FOR YOU, HE OR SHE WOULD TYPICALLY INCLUDE THREE OF YOUR INITIALS IN ALL UPPERCASE CHARACTERS, THEN TWO OF HIS OR HERS IN ALL LOWERCASE CHARACTERS. <br /> <br /><br /><span style="font-style:italic;"><br />PLEASE FIND OUT THE DEFINITION OF PART OF LETTER AND EXPLAIN ACCURATELY ?</span><br /> <br /><span style="font-weight:bold;">1. THE HEADING (THE RETERN ADDRESS) OR LETTERHEAD</span> - COMPANIES USUALLY USE <br /> PRINTED PAPER WHERE HEADING OR LETTERHEAD IS SPECIALLY DESIGNED AT THE TOP <br /> OF THE SHEET. IT BEARS ALL THE NECESSARY INFORMATION ABOUT THE <br /> ORGANISATION’S IDENTITY.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. DATE</span> - DATE OF WRITING. THE MONTH SHOULD BE FULLY SPELLED OUT AND THE YEAR <br /> WRITTEN WITH ALL FOUR DIGITS OCTOBER 2, 2005<br /> (2 OCTOBER 2005 - UK STYLE). THE DATE IS ALIGNED WITH THE RETURN ADDRESS. <br /> THE NUMBER OF THE DATE IS PRONOUNCED AS AN ORDINAL FIGURE, THOUGH THE <br /> ENDINGS ST, ND, RD, TH, ARE OFTEN OMITTED IN WRITING. THE ARTICLE BEFORE THE <br /> NUMBER OF THE DAY IS PRONOUNCED BUT NOT WRITTEN. IN THE BODY OF THE LETTER, <br /> HOWEVER, THE ARTICLE IS WRITTEN WHEN THE NAME OF THE MONTH IS NOT MENTIONED <br /> WITH THE DAY.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. THE INSIDE ADDRESS</span> - IN A BUSINESS OR FORMAL LETTER YOU SHOULD GIVE THE <br /> ADDRESS OF THE RECIPIENT AFTER YOUR OWN ADDRESS. INCLUDE THE RECIPIENT'S <br /> NAME, COMPANY, ADDRESS AND POSTAL CODE. ADD JOB TITLE IF APPROPRIATE. <br /> SEPARATE THE RECIPIENT'S NAME AND TITLE WITH A COMMA. DOUBLE CHECK THAT YOU <br /> HAVE THE CORRECT SPELLING OF THE RECIPIENT 'S NAME. THE INSIDE ADDRESS IS <br /> ALWAYS ON THE LEFT MARGIN. IF AN 8 1/2" X 11" PAPER IS FOLDED IN THIRDS TO <br /> FIT IN A STANDARD 9" BUSINESS ENVELOPE, THE INSIDE ADDRESS CAN APPEAR <br /> THROUGH THE WINDOW IN THE ENVELOPE.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. THE GREETING</span> - ALSO CALLED THE SALUTATION. THE TYPE OF SALUTATION DEPENDS ON <br /> YOUR RELATIONSHIP WITH THE RECIPIENT. IT NORMALLY BEGINS WITH THE WORD <br /> "DEAR" AND ALWAYS INCLUDES THE PERSON'S LAST NAME. USE EVERY RESOURCE <br /> POSSIBLE TO ADDRESS YOUR LETTER TO AN ACTUAL PERSON. IF YOU DO NOT KNOW THE <br /> NAME OR THE SEX OF OF YOUR RECIEVER ADDRESS IT TO DEAR MADAM/SIR (OR DEAR <br /> SALES MANAGER OR DEAR HUMAN RESOURCES DIRECTOR). AS A GENERAL RULE THE <br /> GREETING IN A BUSINESS LETTER ENDS IN A COLON (US STYLE). IT IS ALSO <br /> ACCEPTABLE TO USE A COMMA (UK STYLE).<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. THE SUBJECT LINE (OPTIONAL)</span> - ITS INCLUSION CAN HELP THE RECIPIENT IN <br /> DEALING SUCCESSFULLY WITH THE AIMS OF YOUR LETTER. NORMALLY THE SUBJECT <br /> SENTENCE IS PRECEDED WITH THE WORD SUBJECT: OR RE: SUBJECT LINE MAY BE <br /> EMPHASIZED BY UNDERLINING, USING BOLD FONT, OR ALL CAPTIAL LETTERS. IT IS <br /> USUALLY PLACED ONE LINE BELOW THE GREETING BUT ALTERNATIVELY CAN BE LOCATED <br /> DIRECTLY AFTER THE "INSIDE ADDRESS," BEFORE THE "GREETING."<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. THE BODY PARAGRAPHS</span> - THE BODY IS WHERE YOU EXPLAIN WHY YOU’RE WRITING. IT’S <br /> THE MAIN PART OF THE BUSINESS LETTER. MAKE SURE THE RECEIVER KNOWS WHO YOU <br /> ARE AND WHY YOU ARE WRITING BUT TRY TO AVOID STARTING WITH "I". USE A NEW <br /> PARAGRAPH WHEN YOU WISH TO INTRODUCE A NEW IDEA OR ELEMENT INTO YOUR LETTER. <br /> DEPENDING ON THE LETTER STYLE YOU CHOOSE, PARAGRAPHS MAY BE INDENTED. <br /> REGARDLESS OF FORMAT, SKIP A LINE BETWEEN PARAGRAPHS.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. THE COMPLIMENTARY CLOSE</span> - THIS SHORT, POLITE CLOSING ENDS ALWAYS WITH A <br /> COMMA. IT IS EITHER AT THE LEFT MARGIN OR ITS LEFT EDGE IS IN THE CENTER, <br /> DEPENDING ON THE BUSINESS LETTER STYLE THAT YOU USE. IT BEGINS AT THE SAME <br /> COLUMN THE HEADING DOES. THE TRADITIONAL RULE OF ETIQUETTE IN BRITAIN IS <br /> THAT A FORMAL LETTER STARTING "DEAR SIR OR MADAM" MUST END "YOURS <br /> FAITHFULLY", WHILE A LETTER STARTING "DEAR " MUST END "YOURS SINCERELY". <br /> (NOTE: THE SECOND WORD OF THE CLOSING IS NOT CAPITALIZED)<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. SIGNATURE AND WRITER’S IDENTIFICATIO</span>N - THE SIGNATURE IS THE LAST PART OF <br /> THE LETTER. YOU SHOULD SIGN YOUR FIRST AND LAST NAMES. THE SIGNATURE LINE <br /> MAY INCLUDE A SECOND LINE FOR A TITLE, IF APPROPRIATE. THE SIGNATURE SHOULD <br /> START DIRECTLY ABOVE THE FIRST LETTER OF THE SIGNATURE LINE IN THE SPACE <br /> BETWEEN THE CLOSE AND THE SIGNATURE LINE. USE BLUE OR BLACK INK.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">9. INITIALS, ENCLOSURES, COPIES</span> - INITIALS ARE TO BE INCLUDED IF SOMEONE OTHER <br /> THAN THE WRITER TYPES THE LETTER. IF YOU INCLUDE OTHER MATERIAL IN THE <br /> LETTER, PUT 'ENCLOSURE', 'ENC.', OR ' ENCS. ', AS APPROPRIATE, TWO LINES <br /> BELOW THE LAST ENTRY. CC MEANS A COPY OR COPIES ARE SENT TO SOMEONE ELSE. <br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">FULL BLOCK STYLE </span><br />[YOUR NAME]<br />[STREET • CITY • STATE • ZIP CODE] (1)<br />[PHONE # • FAX PHONE # • MESSAGES PHONE # • EMAIL]<br /> <br />[DATE TODAY] (2)<br />RE: [TO WHAT THIS LETTER REFERS] (3)<br />[CERTIFIED MAIL] (4)<br />[PERSONAL] (5)<br />[RECIPIENT’S NAME] &NB SP; (6)<br />[COMPANY NAME] <br />[ADDRESS]<br />[ADDRESS]<br />ATTENTION [RECIPIENT’S NAME] (7)<br />DEAR [RECIPIENT'S NAME] (8)<br />[SUBJECT] (9)<br />THE MAIN CHARACTERISTIC OF MODIFIED BLOCK BUSINESS LETTERS IS THAT EVERYTHING IS FLUSH WITH THE LEFT MARGIN, EXCEPT AS SHOWN. MODIFIED BLOCK LETTERS ARE A LITTLE LESS FORMAL THAN FULL BLOCK LETTERS. &NB SP; (10)<br /> IF YOUR LETTER IS ONLY ONE PAGE, TYPE THE COMPLIMENTARY CLOSE AND OPTIONAL COMPONENTS AS SHOWN BELOW. OTHERWISE, TYPE THEM ON THE LAST PAGE OF YOUR LETTER.<br /> <br />SINCERELY, &NB SP; (11)<br /> <br />[SIGNATURE] (12)<br />[YOUR NAME, TITLE]<br />[IDENTIFICATION INITIALS] (13)<br />ENCLOSURES: [NUMBER] (14)<br /><br />CC: [NAME FOR COPY] (15)<br /> [NAME FOR COPY]<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PICTURE OF FULL BLOCK STYLE</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgj2pbXSYI/AAAAAAAAACY/a_7FfV-UpkM/s1600/Full+block.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgj2pbXSYI/AAAAAAAAACY/a_7FfV-UpkM/s320/Full+block.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528207964337817986" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">BLOCK STYLE</span><br />[YOUR NAME]<br />[STREET • CITY • STATE • ZIP CODE] (1)<br />[PHONE # • FAX PHONE # • MESSAGES PHONE # • EMAIL]<br /> <br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; [DATE TODAY] (2)<br /><br />RE: [TO WHAT THIS LETTER REFERS] (3)<br />[CERTIFIED MAIL] (4)<br />[PERSONAL] (5)<br />[RECIPIENT’S NAME] (6)<br />[COMPANY NAME] &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; <br />[ADDRESS]<br />[ADDRESS]<br />ATTENTION [RECIPIENT’S NAME] (7)<br />DEAR [RECIPIENT'S NAME] (8)<br />[SUBJECT] (9)<br />THE MAIN CHARACTERISTIC OF MODIFIED BLOCK BUSINESS LETTERS IS THAT EVERYTHING IS FLUSH WITH THE LEFT MARGIN, EXCEPT AS SHOWN. MODIFIED BLOCK LETTERS ARE A LITTLE LESS FORMAL THAN FULL BLOCK LETTERS. &NB SP; (10)<br /> IF YOUR LETTER IS ONLY ONE PAGE, TYPE THE COMPLIMENTARY CLOSE AND OPTIONAL COMPONENTS AS SHOWN BELOW. OTHERWISE, TYPE THEM ON THE LAST PAGE OF YOUR LETTER.<br /> <br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; SINCERELY, (11)<br /> <br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; [SIGNATURE] (12)<br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; [YOUR NAME, TITLE]<br /> <br />[IDENTIFICATION INITIALS] (13)<br />ENCLOSURES: [NUMBER] (14)<br /><br />CC: [NAME FOR COPY] (15)<br /> [NAME FOR COPY]<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PICTURE OF BLOCK STYLE</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgipP_RH6I/AAAAAAAAAB4/YZ0QtUNXZtE/s1600/block+style.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgipP_RH6I/AAAAAAAAAB4/YZ0QtUNXZtE/s320/block+style.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528206634659159970" /></a><br /> <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">SEMI BLOCK STYLE</span><br />[YOUR NAME]<br />[STREET • CITY • STATE • ZIP CODE] (1)<br />[PHONE # • FAX PHONE # • MESSAGES PHONE # • EMAIL]<br /> <br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; [DATE TODAY] (2)<br /><br />RE: [TO WHAT THIS LETTER REFERS] (3)<br />[CERTIFIED MAIL] (4)<br />[PERSONAL] (5)<br />[RECIPIENT’S NAME] &NB SP; (6)<br />[COMPANY NAME] <br />[ADDRESS]<br />[ADDRESS]<br />ATTENTION [RECIPIENT’S NAME] (7)<br />DEAR [RECIPIENT'S NAME] (8)<br />[SUBJECT] (9)<br />THE MAIN CHARACTERISTIC OF MODIFIED BLOCK BUSINESS LETTERS IS THAT EVERYTHING IS FLUSH WITH THE LEFT MARGIN, EXCEPT AS SHOWN. MODIFIED BLOCK LETTERS ARE A LITTLE LESS FORMAL THAN FULL BLOCK LETTERS. (10)<br /> IF YOUR LETTER IS ONLY ONE PAGE, TYPE THE COMPLIMENTARY CLOSE AND OPTIONAL COMPONENTS AS SHOWN BELOW. OTHERWISE, TYPE THEM ON THE LAST PAGE OF YOUR LETTER.<br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; SINCERELY, (11)<br /> <br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; &NB SP; [SIGNATURE] (12)<br /> &NB SP; &NB SP; &NB SP; [YOUR NAME, TITLE]<br />[IDENTIFICATION INITIALS] (13)<br />ENCLOSURES: [NUMBER] (14)<br /><br />CC: [NAME FOR COPY] &NB SP; (15)<br /> [NAME FOR COPY]<br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PICTURE OF SEMI BLOCK STYLE</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgi48zKEKI/AAAAAAAAACA/3kW82rwZWXU/s1600/semi+block+style.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgi48zKEKI/AAAAAAAAACA/3kW82rwZWXU/s320/semi+block+style.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528206904385999010" /></a><br /><br /> <br /> <span style="font-weight:bold;">PLEASE FIND OUT THE DEFINITION OF PART OF LETTER AND EXPLAIN ACCURATELY?<br />LEGEND :</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. HEAD OF LETTER</span> : IF YOUR STATIOnery has a letterhead, skip this. Otherwise, type your name, address and optionally, phone number. These days, it's common to also include an email address. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Date Line</span> : Type the date of your letter two to six lines below the letterhead. Three are standard. If there is no letterhead, type it where shown. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Reference Line </span>: If the recipient specifically requests information, such as a job reference or invoice number, type it on one or two lines, immediately below the Date (2). If you're replying to a letter, refer to it here. For example, <br />• Re: Job # 112-05<br />• Re: Your letter dated 18/11/2007.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Special Mailing Notation</span>s : Type in all uppercase characters, if appropriate. Examples include <br />• SPECIAL DELIVERY<br />• CERTIFIED MAIL<br />• AIRMAIL<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. On-Arrival Notations</span> : Type in all uppercase characters, if appropriate. You might want to include a notation on private correspondence, such as a resignation letter. Include the same on the envelope. Examples are <br />• PERSONAL<br />• CONFIDENTIAL<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. Inside Address</span> : Type the name and address of the person and/or company to whom you're sending the letter, three to eight lines below the last component you typed. Four lines are standard. If you type an Attention Line (7), skip the person's name here. Do the same on the envelope. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. Attention Line</span> : Type the name of the person to whom you're sending the letter. If you type the person's name in the Inside Address (6), skip this. Do the same on the envelope. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. Salutation</span> : Type the recipient's name here. Type Mr. or Ms. [Last Name] to show respect, but don't guess spelling or gender. Some common salutations are <br />• Ladies:<br />• Gentlemen:<br />• Dear Sir:<br />• Dear Sir or Madam:<br />• Dear [Full Name]:<br />• To Whom it May Concern:<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">9. Subject Line</span> : Type the gist of your letter in all uppercase characters, either flush left or centered. Be concise on one line. If you type a Reference Line (3), consider if you really need this line. While it's not really necessary for most employment-related letters, examples are below. <br />• SUBJECT: RESIGNATION<br />• LETTER OF REFERENCE<br />• JOB INQUIRY<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">10. Body of Letter</span> : Type two spaces between sentences. Keep it brief and to the point. <br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">11. Complimentary Close</span> : What you type here depends on the tone and degree of formality. For example, <br />• Respectfully yours (very formal)<br />• Sincerely (typical, less formal)<br />• Very truly yours (polite, neutral)<br />• Cordially yours (friendly, informal)<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">12. Signature Bloc</span>k : Leave four blank lines after the Complimentary Close (11) to sign your name. Sign your name exactly as you type it below your signature. Title is optional depending on relevancy and degree of formality. Examples are <br />• Doni , Manager<br />• Ratna<br />Director, Technical Support<br />• R. T. James - Sr. Field Engineer<br /><span style="font-weight:bold;">13. Identification Initials</span> : If someone typed the letter for you, he or she would typically include three of your initials in all uppercase characters, then two of his or hers in all lowercase characters. If you typed your own letter, just skip it since your name is already in the Signature Block (12). Common styles are below. <br />• JAD/cm<br />• JAD:cm<br />• clm<br /><span style="font-weight:bold;">14. Enclosure Notation</span> : This line tells the reader to look in the envelope for more. Type the singular for only one enclosure, plural for more. If you don't enclose anything, skip it. Common styles are below. <br />• Enclosure<br />• Enclosures: 5<br />• Enclosures (5)<br /><span style="font-weight:bold;">15. cc</span> : Stands for courtesy copies (formerly carbon copies). List the names of people to whom you distribute copies, in alphabetical order. If addresses would be useful to the recipient of the letter, include them. If you don't copy your letter to anyone, skip it.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PICTURE OF STANDART LETTER BUSINESS</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgjDwSggHI/AAAAAAAAACI/Un30iqHouIs/s1600/standart.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgjDwSggHI/AAAAAAAAACI/Un30iqHouIs/s320/standart.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528207090006392946" /></a><br /><br /> <br /> <br /><span style="font-weight:bold;">PICTURE OF PROFESIONAL LETTER BUSINESS</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgjX5yrSvI/AAAAAAAAACQ/d01xGWWtA_c/s1600/profesional.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 254px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_VP_8MZuhX_I/TLgjX5yrSvI/AAAAAAAAACQ/d01xGWWtA_c/s320/profesional.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528207436154620658" /></a>permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-55614418222184171462010-05-22T05:50:00.000-07:002010-05-22T05:51:15.505-07:00DAFTAR PUSTAKAPengertian daftar pustaka :<br />Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.<br /><br />Syarat-syarat penulisan daftar pustaka :<br />• Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).<br />• Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:<br />Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)<br />-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)<br />-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).<br />-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik<br />-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.<br />• Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :<br />Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:<br />• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses<br />Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:<br />Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online<br />Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring<br />Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.<br />1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok<br />2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:<br />• Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.<br />• Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.<br />3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua ingat dimulai dari nama belakang ya. Setelah penulisan nama kedua selesai dengan cara penulisan sama seperti nama pertama, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Seperti contoh dibawah ini:<br />• Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.<br />• Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.<br />Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.<br />Sumber :<br />http://bilikide.blogspot.com<br />http://faisal14.wordpress.compermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-77427472211544411122010-05-22T04:59:00.000-07:002010-05-22T05:00:28.679-07:00Hatta Beri Petuah ke Agus MartoJumat, 21/05/2010 16:52 WIB<br /><br />Ramdhania El Hida - detikFinance <br />Jakarta - Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan sedikit petuah kepada Menteri Keuangan baru Agus Martowardojo. Terdapat 3 pesan Hatta kepada Agus Marto yang disampaikan langsung ketika bertemu Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.<br /><br />Pertama, Hatta mengharapkan agar Agus Marto selaku Menteri Keuangan mampu mengamankan penerimaan negara terutama sektor pajak. Oleh karena itu, diperlukan tim pelaksana dan tim pengarah.<br /><br />"Menteri amankan penerimaan sektor keuangan karena menyangkut sustainabilitas keuangan," ujarnya saat bincang dengan wartawan di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (21/5/2010).<br /><br />Selain itu, dalam sektor pengelolaan utang, Hatta mengharapkan agar Menteri Keuangan mampu menurunkan bunga untuk Surat Utang Negara (SUN).<br /><br />"Saya minta Menteri Keuangan agar di dalam menerbitkan SUN jangan sampai mendapatkan interest rate yang tinggi, harusnya ratenya rendah, masa kalah dengan PLN yang rate-nya rendah," jelasnya.<br /><br />Hatta juga mengimbau Menteri Keuangan untuk menjaga koordinasi, terutama dalam menciptakan anggaran yang efektif. Seperti dalam realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang diharapkan tidak melulu menumpuk di kuartal IV-2010.<br /><br />"Kita pikirkan saat anggaran diresmikan, K/L menjalankan, bagaimana Kementerian Keuangan melihat spending progresnya berjalan dengan baik, jangan nanti numpuknya di kuartal IV, harus smooth antara pelaksanaan anggaran dan realisasi," tukasnya.<br />Sumber : http://www.detikfinance.compermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-19928530932804699742010-05-18T07:34:00.000-07:002010-05-18T07:35:05.266-07:00KUTIPANKutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan nara sumber, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran maupun bahan penerbitan lainnya. <br /><br />Fungsi kutipan adalah untuk menegaskan uraian, memperkuat pendapat atau membuktikan apa yang dikatakan.<br /><br />Menurut jenisnya, kutipan bisa diklasifikasikan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. <br /><br />Sedang kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang yang diambil intisarinya saja atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Perbedaan antara kutipan dan saduran, saduran adalah pengungkapan atau pembahasan pendapat, teori atau temuan penelitian<br />Teknik Kutipan<br />1) Kutipan Tidak Langsung<br />adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiann ya dengan bahasan sendiri.<br />Contoh :<br />Sehingga ada 3 kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya yaitu barang komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas.<br />2) Kutipan Langsung<br />Yang dimaksud kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih, diketik ber spasi 1 (satu) dengan mengosongkan lima ketik dari garis batas / margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.<br />Contoh :<br />Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan Objek pajak adalah Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag<br />bersangkutan , dengan nama dan dalam bentuk apapun.<br />a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris:<br />1. Kutipan diintegrasikan langsung dengan alinea atau teks.<br />2. Jarak antar baris adalah dua spasi.<br />3. Kutipan diapit oleh tanda kutip.<br />4. Setelah kutipan selesai diberi nomor urut sebagai keterangan.<br /><br />b. Kutipan langsung lebih dari empat baris:<br />1. Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi<br />2. Jarak antar baris kutipan satu spasi<br />3. Kutipan diapit tanda kutip<br />4. Setelah selesai, diberi nomer urut<br />5. Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam lima ketikan, bila kutipan berikutnya dimulai<br />dengan alinea baru maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi 5 ketikan.<br />”Diplomasi, yang sangat erat dikaitkan dengan hubungan antar negara, adalah seni<br />mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negosiasi dengan cara-cara damai apabila<br />mungkin, dalam berhubungan dengan negara lain. Apabila cara-cara damai gagal untuk<br />memperoleh tujuan yang diinginkan, diplomasi mengizinkan penggunaan ancaman atau<br />kekuatan nyata sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuannya”.<br /><br />Dalam kutipan ini biasanya inti atau sari pendapat itu dikemukakan. Karena itu tidak boleh<br />menggunakan tanda kutip. Cara mengutipnya:<br />1. Kutipan diintegrasikan dengan teks.<br />2. Jarak antar baris dua spasi.<br />3. Tidak diapit tanda kutip.<br />4. Selesai mengutip diberi nomor urut.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-13230485276913790382010-05-02T06:36:00.000-07:002010-05-02T06:38:14.399-07:00Info Mind & SpiritAnda tidak butuh obat penenang sungguhan untuk menghilangkan stress. Lakukan hal berikut, ketenangan akan dating menghampiri anda.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />1. NIKMATI TEH </span><br /> Dalam sebuah study di University College, London, 75 sukarelawan minum secangkir teh hitam sebelum menyelesaikan tugas-tugas sulit. Kadar hormon stres kortisol mereka rata-rata turun 47% disbanding mereka yang tidak minum teh.<br /><span style="font-weight:bold;">2. TEKANAN DI TITIK YANG TEPAT</span><br /> Akrupresur efektif untuk melepaskan ketegangan, Menurut peneliti di Hongkong Polytechnic University, cara ini dapat mengurangi stres hingga 39%. Mau lebih cepat? Pijat daerah di antara ibu jari dan telunjuk selama 20-30 detik.<br /><span style="font-weight:bold;">3. NGEMIL COKLAT</span><br /> Flavonoid dalam cokelat dapat melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan darah, menurut penelitian dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. Pilih dark chocolate atau bubuk coklat dibanding milik chocolate.<br /><span style="font-weight:bold;">4. BUKA YOUTUBE</span><br /> Tertawa, menurut peneliti di Loma Linda University, California, AS, bias menurunkan kadar hormon stres dopac, kortisol, dan epinephrine. Cari video lucu di Youtube, dan tertawalah sepuasnya.<br /><span style="font-weight:bold;">5. KUNYAH LEMAK (BAIK) </span><br /> Menurut penelitian dari University of Pittsburgh, AS orang yang dalam darahnya terkandung asam lemak EPA dan DHA omega-3 dengan kadar tinggi, lebih bahagia, tidak impulse, dan secara umum lebih kooperatif. Konsumsi ikan salmon, herring, dan sarden, atau suplemen EPA dan DHA masing-masing 400 mg.<br /><br /><span style="font-style:italic;">Sumber: Majalah Fit, Edisi Maret 2010<br /></span>permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-16916210735675994442010-05-02T06:19:00.000-07:002010-05-02T06:21:43.529-07:00Outline (Rencana Kerja) / Kerangka KaranganKerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas; susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. kerangka karangan; rencana penulisan, dibuat untuk mempermudah penulisan agar tidak keluar dari tema atau topik yang dituju. Pembuatan kerangka karangan penting agar tulisan atau artikel tidak kaku atau agar penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya. Terutama bagi penulis pemula, pembuatan kerangka karangan ini sangat dianjurkan. Adapun penulis profesional yang telah terbiasa menulis artikel, nampaknya tidak terlalu memerlukan kerangka karangan yang mendetail, cukup garis besar atau pokok-pokok yang akan ditulis<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Manfaat kerangka karangan:</span><br />* Untuk menyusun karangan secara teratur secara teratur. <br />* Memudahkan penulis menciftakan klimaks yang berbeda-beda.<br />* Menghindari penggarap sebuah topik sampai dua kali atau lebih. <br />* Memudahkan penulis untuk mencari materi . <br />* Memahami isi sebuah buku atau karangan. <br />* Mengetahui isi sebuah buku atau karangan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Pola susunan kerangka :</span><br />a. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.<br /><br />Topik yang ada<br />Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu barang, hal, atau peristiwa suadh di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya itu .<br /><br />b. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang inheren dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis .<br />1) klimaks – anti klimaks<br />2) umum – khusus<br />3) sebab – akibat<br />4) proses<br />5) dan lain-lain.<br /><br />Berdasar Sifat Rinciannya:<br />1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:<br />cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:<br />a) topiknya tidak kompleks<br />b) akan segera digarap<br /><br />2) Kerangka Karangan Formal:<br />terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:<br />a) topiknya sangat kompleks<br />b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarappermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-63887742931154240282010-04-25T05:22:00.000-07:002010-04-25T05:23:35.396-07:00Topik, Tema dan JudulTopik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. <br />Apa perbedaan topik, tema dan judul? Perbedaan: Topik→ umum: belum menggambarkan sudut pandang penulis. Perbedaan: Tema→ umum: suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya. Perbedaan: Judul→ spesifik& mengandung permasalahan yang lebih jelas& terarah pembuatan judul berawal dari topik.<br /><br /><br />Syarat Topik yang baik yaitu: <br />Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, • Tanpa tanda baca di akhir judul karangan, • Menarik perhatian, • Logis, • Sesuai dengan isi • Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat <br /><br />Cara membatasi topik <br />Menentukan tema dan judul. Sebelum anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan - masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. - Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. - Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang Menentukan topik, tema, dan judul karangan. 2. Menyusun kerangka karangan. 3. Mengumpulkan data. 4. Mengembangkan kerangka karangan. Topik adalah gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan. Topik dinyatakan dalam <br />Menentukan tema dan judul. Sebelum anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu Ø Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Ø Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. <br />Dalam pemakaiannya, topik sering dikacaukan atau disamakan dengan istilah tema.Dalam proses penulisan karangan,tema dan topik memiliki rumusan yang berlainan walaupun nantinya apa yang dirumuskan keduanya memiliki hakikat yang sama. <br />Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan,judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Adapun langkah-langkah penyusunan kerangka karangan adalah sebagai berikut: 1. Mencatat semua ide. Langkah ini dilakukan setelah penentuan topik atau tema dan tujuan karangan. Dalam langkah ini semua ide yang muncul nerkenaanpermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-75287750362675061382010-04-11T00:48:00.000-07:002010-04-11T00:50:12.136-07:00Diskusi teori ekonomi1. Perbedaan perekonomian tertutup dan terbuka :<br />• Dalam perekonomian tertutup, dalam jangka pendek, penggangguran dan inflasi merupakan masalah ekonomi yang perlu dihadapi dan diatasi dalam system pasar bebas kedua masalah ini tidak dapat denga sendirinya diatasi.<br />• Dalam perekonomian terbuka, lebih rumit dari pada maalah yang dihadapi oleh perekonomian tertutup. Dalam jangka pendek perekonomian tertutup hanya perlu menghadapi masalah pengangguran dan inflasi. Dalam perekonomian terbuka disamping masalah penggangguran dan inflasi harus pula dihadapi kemungkinan berlakunya ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dan ketidakstabilan. Apabila neraca pembayaran dalam keadaan deficit dan valas meningkat nilainya, masalah sector luar negeri ini akan dapat memperburuk masalah inflasi dan penggangguran.<br /><br />2. antara 2 Negara akan terjadi perdagangan antara ke2 Negara tersebut yang disebut, Expor dan Impor.<br /><br />3. Expor dan impor terjadi ketika suatu Negara tidak dapat menghasilkan semua barang-barang yang dibutuhkan. Misalnya, Negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang tersebut tidak dihasilkan di Negara-negara mereka. Maka terpaksa mereka mengimpor barang-barang tersebut dari Negara-negara di Asia tenggara terutama Indonesia. Sebaliknya pula Negara-negara di asia tenggara belum dapat memproduksikan sendiri beberapa hasil industri modern seperti kapal terbang, kapal pengangkut minyak dan msin-mesin industri maka Negara-negara itu harus mengimpor barang-barang tersebut dari Negara maju.<br /><br />4. * Net export : adalah export bersih yang di mana output nasional dikurangi pengeluaran domestic.<br /><br />* Neraca Perdagangan : Neraca yang menunjukan perbedaan antara export dan impor dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak.<br /><br />5. 1. Neraca perdagangan yang “deficit”<br />- G + W + R > Tx<br />- G + W + R >Tx + B<br />- G + W + R >Tx + B +F<br /><br />2. Neraca perdagangan yang “defisit”<br /> - G + W + R < Tx<br /> - G + W + R < Tx + B<br /> - G + W + R < Tx + B + F<br />3. Neraca perdagangan yang “berimbang”<br /> - G + W + R = Tx<br /> - G + W + R = Tx + B<br /> - G + W + R = Tx + B + F<br /><br />6. Faktor-faktornya : 1. output nasional<br />2. Pengeluaran domestic<br /><br />7. Net Foreign Investment : jumlah tabungan nasional ( S dimana S = Y- C- G) di kurangi jumlah investasi (I) di suatu Negara. Atau total pinjaman luar negeri di kurangi dengan total pinjaman yang diterima masyarakat dari luar negeri.<br /><br /> 8. Variabel terpenting : 1. jumlah tabungan nasioanal<br /> 2. jumlah investasinya<br /><br />9. Hubungannya, jadi investasi asing bersih mencerminkan arus dana internasional untuk menandai akumulasi modal dan dalam negeri.<br /><br />10. contoh tabel model susunan GDP dengan sector luar negeri<br /><br />Perbandingan per kapita GDP dan Per Kapita PPP (Dalam Dolar US) <br /> <br />Negara Pendapatan Perkapita <br /> GDP PPP<br />Negara-negara berkembang <br />1. China 890 4260<br />2. India 460 2530<br />3. Indonesia 680 2940<br />4. Filipina 1050 4360<br />5. Thailand 1960 6550<br />6. Malaysia 3640 8340<br />7. Pakistan 420 1920<br />8. Saudi arabia 7230 11390<br />9. Mexico 5540 8770<br />10. Brazil 3060 7450<br />11. Colombia 1910 5980<br /> <br />Negara-negara Maju <br />1. Amerika serikat 34870 34870<br />2. Perancis 22690 25280<br />3. Australia 19770 25780<br />4. Jerman 23700 25530<br />5. United Kingdom 24230 24260<br /><br />i Data tersebut didasarkan kepada harga-harga yang berlaku di AS. Oleh sebab itu di AS per kapita GDP = per kapita PPP.<br />ii Di Negara-negara maju pendapatan per kapita PPP hamper sama nilainya dengan pendapatan per kapita GDP<br />iii Di Negara berkembang per kapita PPP jauh lebih tinggi dari per kapita GDP. Sebagai akibatnya dengan menggunakan per kapita PPP jurang, kemakmuran diantara Negara berkembang dan Negara maju tidaklah sebesar seperti ditunjukan oleh perbedaan per kapita GDP<br /><br />11. Nilai tukar nominal adalah harga relative mata uang dua Negara<br />Nilai tukar riil adalah harga related barang-barang di kedua Negara (term of trade)<br /><br />12. Pada dasarnya purchasing power parity ditunjukan untuk menemukan penyusutan perubahan nilai tukar mata uang, atau cara untuk meramalkan kurs keseimbangan, jika suatu Negara mengalami ketidakseimbangan neraca pembayaran.<br /><br />13. Implikasinya, bahwa kenaikan tingkat harga domestic mencerminkan adanya penurunan daya beli mata uang domestic. Penurunan daya beli mata uang penurunan daya beli mata uang domestic, penurunan daya beli mata uang tsb akan di ikuti dengan depresi mata uangnya. Demikian pula sebaliknya.permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-8170777840290116052010-04-04T03:18:00.000-07:002010-04-04T03:51:44.016-07:00tugas minggu ke 6BAGIAN I : PILIHAN GANDA.<br /><br />1.Jika variable-variabel kegiatan ekonomi yang diperhatikan : C, S, I, Y, Tx, G dan T maka perekonomian tersebut merupakan.:<br />a. Pereconomian tertutup sederhana.<br />b. Perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal. <br />c. Perekonomian terbuka dengan kecepatan fiskal.<br />d. Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiskal.<br />jawab : b<br /><br />2.Apabila kurva IS landai, maka kebijakan yang efektif adalah :<br />a. Kebijakan fiskal c. Kebijakan pendapatan.<br />b. Kebijakan Moneter d. Kebijakan luar negeri.<br />jawab : a<br /><br />3.Motif memegang uang yang besar-kecilnya tergantung dari besar-kecilnya transaksi adalah :<br />a. Permintaan uang untuk traksaksi.<br />b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga.<br />c. Permintaan uang untuk spekulasi.<br />d. Jumlah uang yang beredar.<br />jawab : b<br /><br />4.Jika dalam transaksi perdagangan internasional antara Indonesia dan Jepang, ekspor produk Indonesia lebih besar dari impor Jepang maka posisi untuk Indonesia :<br />a. Neraca jasa mengalami defisit.<br />b. Neraca barang mengalami defisit.<br />c. Neraca perdagangan mengalami surplus.<br />d. Neraca perdagangan mengalami defisit.<br />jawab : c<br /><br />5.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi adalah seperti dibawah, kecuali :<br />a. Distribusi pendapatan nasional.<br />b. Kebijaksanaan finansial perusahaan.<br />c. Ramalan diwaktu yang akan datang.<br />d. Jauh-dekatnya dari pasar. <br />jawab : b<br /><br />6.Fungsi konsumsi Keynes menunjukan hubungan pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang dinyatakan dengan :<br />a. Tingkat harga berlaku. c. Tingkat harga konstan.<br />b. Pendapatan absolut. d. Keuntungan absolut.<br />jawab : a<br /><br />7.Dalam analisis keefektifan kebijakan fiskal yang terjadi pada Liquidity Trap Range adalah …………..<br />a. Paling efektif. c. Tidak efektif.<br />b. Kurang efektif d. Tergantung pajak yang ada.<br />jawab : c<br /><br />8.Dibawah ini adalah cara pemerintah dalam mengatur jumlah uang beredar dengan cara Qualitative credit control adalah :<br />a. Rediscount rate. c. Legal reserve requirement.<br />b. Open market operation d. Selective credit control.<br />jawab : b<br /><br />9.Pada saat tingkat bunga tinggi, jumlah uang yang diminta untuk motif spekulasi adalah :<br />a. Tinggi. c. Tidak menentu<br />b. Rendah / kecil. d. Tetap.<br />jawab : b<br /><br />10.Yang dimaksud uang dalam pengertian L1 adalah :<br />a. Permintaan uang untuk transaksi dan untuk berjaga-jaga.<br />b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga dan untuk spekulasi.<br />c. Permintaan uang untuk spekulasi.<br />d. Penawaran uang.<br />jawab : b<br /><br />11.Motif memegang uang terdiri dari tiga. Besarnya permintaan uang untuk berjaga-jaga ditentukan oleh :<br />a. Besarnya pendapatan. c. Besarnya tranksaksi. <br />b. Besarnya resiko. d. Besarnya spekulasi.<br />jawab : c<br /><br />12.Buku yang menjadi dasar analisis Makro ekonomi dikarang oleh :<br />a. Adam Smith. c. John Maynard Keynes<br />b. David mc Celland d. Milton Fredman.<br />jawab : c<br /><br />13.Dibawah ini adalah istilah yang tidak sama dengan istilah pasar barang :<br />a. Commodity market. c. real sector. <br />b. Expenditure sector d. Economic sector.<br />jawab : d<br /><br />14.Dua faktor penting yang menentukan / diperlukan untuk memutuskan suatu investasi adalah :<br />a. Keuntungan yang diharapkan dan tingkat bunga.<br />b. Pendapatan nasional dan tingkat bunga.<br />c. Besarnya konsumsi da tabungan.<br />d. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi. <br />jawab : a<br /><br />15.Biaya bersih sesudah dikurang semua biaya tak termasuk biaya bunga disebut :<br />a. Marginal physical product. c. Marginal Effisiency of Invesment<br />b. Marginal Effisiency of capital. d. Marginal utility.<br />jawab : c<br /><br />16.Dibawah ini mana yang benar :<br />a. Tingkat suku bunga riil sama dengan inflasi dikurangi suku bunga nominal.<br />b. Tingkat suku bunga riil sama dengan suku bunga nominal dikurangi inflasi. <br />c. Tingkat suku bunga riil sama denga suku bunga nominal.<br />d. Tingkat suku bunga riil sama dengan inflasi.<br />jawab : b<br /><br />17.Fungsi investasi dibedakan menjadi dua. Dalam analisis makro biasanya investasi perusahaan diasumsikan sebagai :<br />a. Investasi terpengaruh. c. Investasi nominal.<br />b. Investasi marginal. d. Investasi otonomi.<br />jawab : d<br /><br />18. Mekanisme transmisi Keynes tradisional berjalan melalui :<br />a. Cost of Fund c. Marginal efficiency of Invesment<br />b. Cost of capital effect. d. Marginal Physical product.<br />jawab : b<br /><br />19.Mekanisme Transmisi Keynes modern dibagi dalam tiga bagian. Dibawah ini yang bukan dari ketiga bagian tersebut adalah :<br />a. Penyesuaian portfolio di sektor moneter.<br />b. Mekanisme transmisi melalui cost of capital effect.<br />c. Penyesuaian di sektor nyata / riil. <br />d. Penyesuaian di sektor industri.<br />jawab : d<br /><br />20.Pelopor teori kuantitas uang modern adalah :<br />a. Milton Fredman. c. Adam smith<br />b. John Maynard Keynes d. Irving Visher.<br />jawab : d<br /><br />21.Pengaruh perubahan harga terhadap jalannya perekonomian dikenal dengan nama:<br />a. Cost of capital effect. c. Income effect.<br />b. Keynes effect d. Hallo effect.<br />jawab : a<br /><br />22.Pernyataan berikut ini yang benar mengapa Ilmu ekonomi dipelajari, adalah :<br />a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaannya.<br />b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk memecahkan masalah ekonomi. <br />c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan.<br />d. Membantu pengusaha dalam menentukan harga.<br />jawab : b<br /><br />23.Permalahan ekonomi makro mencakup dua hal yakni masalah jangka panjang dan masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek meliputi :<br />a. Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran.<br />b. Inflasi dan pertambahan penduduk.<br />c. Pengangguran dan pertambahan kapasitas factor produksi.<br />d. Inflasi dan ketersediaan dana investasi.<br />jawab : a<br /><br />24.Dalam analisis jangka pendek ada beberapa factor yang diasumsikan tidak berubah atau tidak bisa diubah, yaitu seperti dibawahini, kecuali :<br />a. Kapasitas produksi total dari perekonomian.<br />b. Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja.<br />c. Harga barang dan jasa. <br />d. Lembaga social dan politik.<br />jawab : d<br /><br />25.Untuk menjalankan perekonomian jangka pendek pemerintah harus membuat kebijakan jangka pendek, adalah seperti dibawah, kecuali :<br />a. Menambah jumlah uang yang beredar.<br />b. Mengeluarkan obligasi Negara.<br />c. Menurunkan bunga kredit bank.<br />d. Meningkatkan kapasitas produksi.<br />jawab : b<br /><br />26.Suatu hal yang melandasi kaum klasik dalam pasar barang bersifat “ self regulating “ adalah :<br />a. Harga tetap / konstan.<br />b. Berlakunya hokum say <br />c. Pengangguran sering terjadi dalam perekonomian.<br />d. Kapasitas produksi terus bertambah.<br />jawab : b<br /><br />27.Perbedaan teori klasik dengan teori Keyness diantaranya menyangkut masalah nilai uang. Yang dimaksud nilai uang menurut teori ekonomi klasik adalah :<br />a. Tingkat bunga simpanan.<br />b. Tingkat bunga pinjaman.<br />c. Nilai nominal uang. <br />d. Nilai riil uang.<br />jawab : c<br /><br />28.Situasi makro suatu perekonomian terutama dipasar barang, teori klasik berbeda dengan teori Keynes. Menurut Keynes kegiatan dipasar barang ditentukan oleh :<br />a. Mekanisme harga.<br />b. Permintaan efektif masyarakat.<br />c. Harga barang dan jasa.<br />d. Pendapatan masyarakat.<br />jawab : b<br /><br />29.Besarnya angka penganda ( effect multiflier ) untuk perekonomian terbuka adalah :<br />a. 1 / 1-c<br />b. 1 / 1-c+m <br />c. 1 / c<br />d. 1 /1-c-m<br />jawab :b<br /><br />30.Didalam perekonomian terbuka terdapat unsure / komponen yang tidak ada di dalam perekonomian tertutup yaitu ekspor dan impor, Kedua komponen tersebut disebut :<br />a. Neraca perdagangan <br />b. Neraca pembayaran.<br />c. Arus kas netto.<br />d. Transfer payment.<br />jawab : a<br /><br />31.Pos-pos yang terdapat dalam APBN mempunyai pengaruh di dalam perekonomian, dibawah ini pos dalam APBN yang bersifat deflasioner, yaitu :<br />a. Transfer payment.<br />b. Obligasi dari masyarakat dalam negeri.<br />c. Kredit dari bank sentral.<br />d. Pengeluaran Negara.<br />jawab : c<br /><br />32.Kredit bank sentral akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui money multiflier. Sebelum jumlah uang beredar bertambah. Pengaruh langsung yang terjadi adalah :<br />a. Bertambahnya jumlah uang inti. <br />b. Berkurangnya jumlah uanh inti.<br />c. Berkurangnya tingkat suku bung.<br />d. Berkurangnya tingkay suku bunga,<br />jawab : a<br /><br />33.Uang inti yang ada dimasyarakat dipengaruhi oleh banyak factor, seperti dibawah ini adalah :<br />a. Bunga giro dan deposito <br />b. Bunga kredit bank.<br />c. Pengeluaran pemerintah,<br />d. Bea masuk.<br />jawab : a<br /><br />34.Kebijakan moneter sulit diterka, sehingga menyulitkan pengunaannya dalam praktek, sehingga pemerintah secara otomatis dan teratur, menaikan jumlah uang beredar sesuai dengan kenaikan kebutuhan uang rata-rata sebagai ganti dari kebijakan moneter. Pernyataan diatas sesuai dengan pemikiran :<br />a. Adam Smith.<br />b. John Maynard Keynes.<br />c. Milton Friedman. <br />d. David Ricardo.<br />jawab : a<br /><br />35. Menurut Keynes permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh :<br />a. Tingkat harga dan GDP riil.<br />b. Suku bunga dan GDP nominal.<br />c. Tingkat harga dan GDP riil.<br />d. Tingkat harga dan GDP Nominal <br />jawab : c<br /><br />36.Dalam analisis permintaan terdapat dua konsep yaitu Keynes Effect dan Pigou Effect. Keynes Effect merupakan perubahan harga yang mengakibatkan tingkat pendapatan keseimbangan, melalui ……………….<br />a. Real money supply. <br />b. Real cash balance masyarakat.<br />c. Money multiflier.<br />d. Income multiflier.<br />jawab : a<br /><br />37.AC. Pigou menerangkan pengaruh perubahan harga berpengaruh pada tingkat pendapatan keseimbanagan, dalam artikelnya yang terkenal adalah :<br />a. The wealth of Nation.<br />b. The Organization Ethic.<br />c. The Classical Stationary State.<br />d. The Classical theory.<br />jawab : a<br /><br />38.Pigou effect adalah pengaruh perekonomian akibat dari perubahan harga melalui :<br />a. Real money supply. <br />b. Real cash balance masyarakat <br />c. Money multiflier.<br />d. Income multiflier.<br />jawab : c<br /><br />39.Yang dimaksud dengan kurva IS adalah :<br />a. Kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat harga dengan pendapatan nasional.<br />b. Kurva yang menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan tingkat bunga. <br />c. Kurva yang menunjukan buhungan pendapatan nasional pada tingkat investasi.<br />d. Kurva yang menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan tingkat tabungan.<br />jawab : c<br /><br />40.Keadaan perekonomian dimana terpenuhi syarat keseimbangan pasar barang tetapi tidak memenuhi syarat keseimbangan di pasar uang atau sebaliknya, disebut: <br />a. Keseimbnagan sementara.<br />b. Keseimbangan pasar barang.<br />c. Keseimbangan pasar uang.<br />d. Keseimbangan semu.<br />jawab : d<br /><br />41.Permintaan uang ( L1 ) merupakan gabungan dari permintaan uang untuk transaksi dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Dijadikan satu karena permintaan uang untuk berjaga-jaga besal-kecilnya tergantung dari :<br />a. Pendapatan.<br />b. Tingkat harga.<br />c. Transaksi <br />d. Tingkat bunga.<br />jawab : c<br /><br />42.Dibawah ini adalah kebijakan pemerintah dalam pasar uang yang termasuk dalam “ Quantitative Credit Control “, kecuali :<br />a. Selective credit control.<br />b. Manipulasi legal reserve ratio.<br />c. Open market operation.<br />d. Rediscount policy.<br />jawab : a<br /><br />43.Pada tahun 1974, seorang ekonom yang memperjelas garis yang membatasi teori kuantitas uang dengan teori lainnya adalah :<br />a. Adam Smith.<br />b. John Maynard Keyness.<br />c. Milton Friedman<br />d. Thomas M. Humphrey.<br />jawab : b<br /><br />44.Perumusan teori kuantitas uang yang oleh kebanyakan ahli ekonomi dianggap sebagai perumusan yang tertua terdapat pada tulisan :<br />a. Milton Friedman.<br />b. Adam Smith.<br />c. John Maynard Keyness.<br />d. Jean Bodin.<br />jawab : a<br /><br />45.Karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan percetakan uang baru atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah, Ketiga hal diatas berakibat :<br />a. Demand inflation <br />b. Cost inflation<br />c. Domestic inflation<br />d. Imported inflation.<br />jawab : c<br /><br />46.Fungsi konsumsi menurut konsepsi Keyness pada tahun 1940 telah menimbulkan ……..<br />a. Hipotesa konsumsi.<br />b. Variabel nyata.<br />c. Hipotesa pendapatan.<br />d. Hipotesa stagnasi.<br />jawab : c<br /><br />47.Dibawah ini adalah pernyataan yang ditekankan dalam teori inflasi structural. Kecuali :<br />a. Menerangkan proses inflasi jangka panjang di Negara sedang berkembang.<br />b. Jumlah uang yang beredar bertambah dan secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga-harga, tersebut.<br />c. Inflasi selalu terjadi pada Negara sedang berkembang.<br />d. Ketegaran-ketegaran yang ada disebabkan oleh kebijaksanaan harga atau moneter pemerintah sendiri.<br />jawab : c<br /><br />48.Menurut teori structural ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang bisa menimbulkan inflasi, salah satunya adalah ketegaran yang berkaitan dengan :<br />a. Kegagalan pasar.<br />b. Pengangguran.<br />c. Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor.<br />d. Ketidakelastisan harga<br />jawab : b<br /><br />49.Perbedaan demand inflation dengan cost inflation terlihat pada ………….<br />a. Dari segi kenaikan harga out put.<br />b. Volume out put ( GDP riil ).<br />c. Omzet penjualan.<br />d. Sarana produksi.<br />jawab : b<br /><br />50.Kenaikan harga barang akhir ( output ) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga factor produksi. Keadaan ini terjadi dalam pasar :<br />a. Suppresed inflation.<br />b. Demand inflation.<br />c. Supply inflation. <br />d. Cost inflation.<br />jawab : d<br /><br />II. Soal Esay !<br /><br />1.Sebutkan Pos-pos kebijaksanaan fiscal dala APBN. Dan Jelaskan 3 konsep deficit, surplus dan berimbang dari pos-pos yang ada dalam neraca anggaran tersebut !<br />2.Jika diketahui marginal propencity to consume sebesar 0.8 dan dana yang tersedia 2 milyar. Berapa besarnya permintaan agregat bila pemerintah menempuh jalan : a. Membeli barang dan jasa.<br />b. Menaikan gaji pegawai<br />c. Membayar Transter payments.<br /><br />Jawab : <br />1. * Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran “anggaran”;<br /> 1. Belanja barang dan jasa (G),<br /> 2. Gaji pegawai (W),<br /> 3. Transfer payment (R).<br /><br /> * Sedangkan pada sisi pendapatan terdiri 4 pos yang penting, yaitu:<br /><br /> 1. Pajak (Tx),<br /> 2. Kredit BI(U),<br /> 3. Pinjaman/obligasi dalam negeri (B),<br /> 4. Pinjaman/hutang luar negeri (F)<br /><br />Masing-masing pos mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perekonomian.<br /><br /> * Ada tiga pengertian yang berbeda mengenai arti defisit, surplus dan “anggaran” berimbang.<br /><br />Konsep Surplus:<br /><br /> 1. G + W + Tr < Tx maka “anggaran” surplus<br /> 2. G + W + R < T + B maka surplus “anggaran”<br /> 3. anggaran” surplus bila U < 0<br /><br />Konsep Defisit :<br /><br /> 1. G + W + Tr > Tx maka “anggaran” deficit<br /> 2. G + W + Tr > Tx + B, Defisit “anggaran”<br /> 3. U > 0, Anggaran” deficit<br /><br />Konsep Berimbang :<br /><br /> 1. G + W + Tr = Tx maka “anggaran” berimbang<br /> 2. G + W + R = T + B. maka berimbang<br /> 3. berimbang bila U = 0.pada pengertian ini menunjukkan ada tidaknya pencetakan uang baru untuk membiayai “Anggaran”.<br /><br />2. a. Membeli Barang Jasa:<br /><br /> 1 / 1-c .2.000.000.000 = 10.000.000.000<br /><br />b. Menaiakn Gaji Pegawai<br /><br /> c/ 1-c . 2.000.000.000 = 8.000.000.000<br /><br />c. membayar Transfer Payment<br /><br /> c/1-c. 2.000.000.000 = 8.000.000.000permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-78566121069080377352010-03-28T05:42:00.001-07:002010-03-28T05:43:02.942-07:00pengertian kalimatKalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.<br /><br />Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :<br />- Subjek / Subyek (S)<br />- Predikat (P)<br />- Objek / Obyek (O)<br />- Keterangan (K)<br /><br /> 1. Predikat (P)<br /> Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.<br /> Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:<br /> a. Yasmina duduk-duduk di ruang tamu. <br /> b. Anda dan saya tidak harus pergi sekarang.<br /> c. Letusan Gunung Merapi keras sekali.<br /> d. Makanan itu mahal.<br /> e. Ayah saya guru bahasa Indonesia.<br /> f. Anda guru?<br /> g. Anak kami tiga .<br /> h. Peserta audisi itu puluhan ribu orang.<br /> i. Dia dari Medan<br /> j. Pak Nurdin ke Saudi.<br /> <br /> Pada sepuluh kalimat di atas, terdapat bagian yang dicetak miring. Ada yang berbentuk kata maupun frasa (lebih dari satu kata). Kata atau frasa yang dicetak miring tersebut berfungsi sebagai predikat.<br /> Kalimat a dan b adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori verbal, disebut kalimat verbal. Kalimat c dan d adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori adjektival, disebut kalimat adjektival. Kalimat e dan f adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori nominal, disebut kalimat nominal. Kalimat g dan h adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori numeral, disebut kalimat numeral. Kalimat i dan j adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori preposisional, disebut kalimat preposisional.<br /> <br /> 2. Subjek (S)<br /> Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai unsur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.<br /> Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Yasmina, Anda dan saya, letusan Gunung Merapi, makanan itu, ayah saya, anak kami, peserta audisi itu, dia, dan Pak Nurdin berfungsi sebagai subjek. Subjek yang tidak berupa nomina, bisa ditemukan pada contoh kalimat seperti ini:<br /> 1. Merokok merupakan perbuatan mubazir.<br /> 2. Berwudlu atau bertayamum harus dilakukan sebelum sholat.<br /> 3. Tiga adalah sebuah angka.<br /> 4. Sakit bisa dialami semua orang.<br /> <br /> 3. Objek (O)<br /> Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.<br /> Berikut contoh objek dalam kalimat:<br /> a. Dr. Ammar memanggil suster Ane.<br /> b. Adik dibelikan ayah sebuah buku.<br /> c. Kami telah memicarakan hal itu<br /> Suster ane, ayah, sebuah buku, dan hal itu pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1) dan sebuah buku (objek 2)<br /> <br /> 4. Pelengkap (PEL)<br /> Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.<br /> Contoh:<br /> a. Indonesia berdasarkan Pancasila<br /> b. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan<br /> c. Kaki Cecep tersandung batu.<br /> <br />5. Keterangan (K)<br /> Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek, predidkat, objek, maupun pelengkap dapat diperkirakan menduduki fungsi keterangan. Berbeda dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di depan S atau P. <br />Contoh:<br /> a. Di perpustakaan kami membaca buku itu.<br /> b. Kami membaca buku itu di perpustakaan.<br /> c. Kami /di perpustakaan/ membaca buku itu.<br /> d. Tono mencabut paku dengan tang.<br /> e. Dengan tang Tono mencabut paku.<br /> f. Tono /dengan tang/ mencabut paku.<br /> Pada enam kalimat di atas, tampak bahwa frasa di perpustakaan dan dengan tang yang berfungsi sebagai keterangan mampu ditempatkan di awal maupun di akhir. Khusus jika ditempatkan antara S dan P, cara membacanya (intonasi) harus diubah sedemikian rupa (terutama jeda) agar pemaknaan kalimat tidak keliru. <br /> Dilihat dari bentuknya, keterangan pada sebuah kalimat bisa dikenali dari adanya penggunaan preposisi dan konjungsi (di, ke, dari, kepada, sehingga, supaya, dan sejenisnya.). Akan tetapi, tidak semua keterangan berciri demikian, ada pula keterangan yang berbentuk kata, seperti pada contoh berikut:<br /> a. Kami telah mengengoknya kemarin.<br /> b. Tiga tahun kami telah bekerja sama dengannya.<br /> <br /><br />Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis/pembicara.<br />Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)<br />1. KESATUAN GAGASAN<br /> Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung <br /> serta membentuk kesaruan tunggal.<br />Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.<br />Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan)<br />2. KESEJAJARAN<br />Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.<br /> Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.<br />Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.<br />Kalimat itu harus diubah :<br />1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan<br />2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.<br />3. KEHEMATAN<br />Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.<br />Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.<br />Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.<br />Kalimat yang benar adalah:<br />Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.<br />4. PENEKANAN<br />Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.<br />Caranya:<br />• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang <br /> penting di depan kalimat.<br /> Contoh :<br /> 1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada <br /> kesempatan lain<br />2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal <br /> ini.<br />• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.<br />Contoh :<br />1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.<br />2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.<br />3. Bisakah dia menyelesaikannya?<br />• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.<br />Contoh :<br />Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.<br /> • Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.<br />Contoh :<br />1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.<br />2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.<br />5. KELOGISAN<br />Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.<br />Contoh :<br />Waktu dan tempat saya persilakan.<br />Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;<br />Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.<br />PELATIHAN<br />Ubahlah kalimat-kalimat di bawah ini menjadi kalimat efektif!<br />1. Seluruh siswa-siswa diharapkan harus mengikuti kerja bakti.<br />2. Para siswa-siswa diharuskan hadir di sekolah.<br />3. Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan.<br />4. Kegagalan proyek itu karena perancangan yang tidak mantap<br />5. Yaitu tenun ikat yang khas Timor Timur.<br /><br />Kalimat efektif yang sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya, antara <br />pikiran pembaca dengan pikiran penulisnya.<br />Dasar-dasar penguasaan kebahasaan yang mendukung keefektifan kalimat antara <br />lain : kosa kata yang tepat, kaidah sintaksis, dan penalaran yang logis.<br /><br />Bandingkan :<br />• Walaupun ia tidak sekolah namun semangatnya berkobar.<br />• Ia tidak pernah sekolah namun semangatnya berkobar.<br />• Walaupun ia tidak pernah sekolah semangatnya berkobar.<br />• Di Solo menyelenggarakan perayaan sekaten.<br />• Solo diselenggarakan perayaan sekaten.<br />• Di Solo diselenggarakan perayaan sekaten.<br />• Solo menyelenggarakan perayaan sekaten.<br />Dari contoh-contoh tersebut manakah yang termasuk kalimat efektif ?<br /><br />Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu, ciri kalimat efektif meliputi :<br />a. Kesatuan (unity)<br />b. Kehematan (economy)<br />c. Penekanan (emphasis); dan<br />d. Kevariasian (variety)permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-63583533004844631422010-03-16T06:21:00.000-07:002010-03-16T06:22:52.876-07:00PENGERTIAN DIKSIPENGERTIAN DIKSI<br />Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dai itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai.<br />• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertia kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.<br />• Pi;ihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.<br />• Pi;ihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.<br />Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.<br />Misalnya:<br />• Anggaran belanja<br />• Daya<br />• Nikah<br />• penilaian<br />• radio<br />• takwa<br />Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.<br />Misalnya:<br />• Apendektomi<br />• Bipatride<br />• kurtosis<br />• pleistosen<br />Bahasa baku ( kata baku ) adalah bahasa atau kata yang mengikuti ragam atau kaidah yang telah ditentukan atau telah dilazimkan berdasarkan ejaan yang telah disempurnakan.<br />Fungsi bahasa baku adalah:<br />1. Fungsi pemersatu<br />2. Fungsi pemberi kekhasan<br />3. Fungsi pembawa kewibawaan<br />4. Fungsi sebagai kerangka acuan<br />Ciri-ciri bahasa baku:<br />1. Kemantapan dinamis<br />2. Kecendikiaan<br />3. Keragaman kaidah<br /><br />Penggunaan bahasa baku:<br />1. Alat komunikasi resmi, seperti dalam upacara kenegaraan, rapat dinas, administrasi pemerintahan, surat-menyurat resmi, perundang-undangan, dan sebagainya.<br />2. Sebagai bahasa pengantar dalam bidang pendidikan dan pengajaran.<br />3. Bahasa dalam wacana teknis, seperti laporan kegiatan, laporan penelitian, usulan proyek, karangan ilmiah, lamaran pekerjaan, seminar ilmiah, makalah ilmiah, artikel/karangan tentang sesuatu ilmu yang ditulis dalam majalah atau buku, dan sebagainya.<br />4. Alat pembicaraan dengan orang-orang yang patut dihormati dan/atau orang-orang yang belum atau baru saja dikenal.<br />Contoh:<br />KATA TIDAK BAKU KATA BAKU KATA TIDAK BAKU KATA BAKU<br />konsekwensi konsekuensi , kampak Kapak<br />sistim Sistem, samudra Samudera<br />praktek Praktik , varitas Faritas<br />apotik apotek, ujud Wujud<br />nasehat Nasihat , sodara Saudara<br />hakekat Hakikat, tehnik Teknik<br />ijasah Ijazah, analisa Analisis<br />menejemen Manajemen, ketemu Bertemu<br />jadual Jadwal, kebalik Terbalik<br />bis Bus, gimana Bagaimana<br />diagnosa diagnosis nggak, enggak Tidak<br />gubug Gubuk kasih, ngasih memberipermatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9175560789245988043.post-15529465434431132982010-03-14T06:34:00.000-07:002010-03-14T06:36:02.011-07:00Ragam BahasaRAGAM BAHASA<br /><br /><br /> Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.<br /> Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu (1) ragam bahasa lisan, (2) ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.<br /><br />Cara pengungkapanya:<br /><br />Tulisan : <br />Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. <br />Ciri-ciri :<br />1. Adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat<br />2. ketepatan pilihan kata, <br />3. kebenaran penggunaan ejaan, <br />4. Penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.<br />Kelemahan :<br />Sering terjadinya kesalahan penangkapan maksud tulisan tersebut, dalam kata lain terjadi salah paham karena intonasi tak dapat terdengar.<br />Kelebihan : dapat terbaca jelas tulisan katanya <br /><br />Lisan: <br />Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. <br />Ciri-ciri :<br />Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.<br />Kelemahan : <br />Emosi tidak dapat terkontrol jika dalam kondisi langsung dalam berbahasa.<br />Kelebihan : jelas maksud dari kata dan ragam bahasa yang digunakan.<br /><br /><br />Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.<br />Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.<br /><br />Sanksi Pelanggaran Pasal 44:<br />Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas<br />Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta<br /><br /> 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus jutarupiah).<br /> 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).permatahttp://www.blogger.com/profile/08911242347676464021noreply@blogger.com0